Tujuh

1.6K 164 11
                                    

🐶♥️🦊

China_

Hari pernikahan tinggal beberapa minggu lagi tapi tak ada tanda-tanda dari Renjun, di tambah XiaoJun yang selalu minta pertanggung jawaban dari nya.

Seperti malam ini XiaoJun membuat janji dengan Hendery lagi, dia ingin menemui ayah dari calon anaknya.

"Ada apa lagi, cepat katakanlah. Aku lelah baru pulang bekerja"

"Aku hanya ingin kamu mengakui jika ini adalah anak mu" XiaoJun sambil memegangi perutnya.

"Ya, anak yang ada dalam perut mu itu adalah anak ku. Sudah aku akui kan, sekarang aku akan pergi"

"Tidak seperti itu Hendery"

"Memangnya harus seperti apa? Aku menikahi mu? Jangan konyol, aku tak lagi mencintai mu" Hendery segera meninggalkan XiaoJun yang sedang menangis.

XiaoJun mengelus perutnya "sabar sayang mama pasti akan berusaha untuk mu".

***

Ten sedang pusing bagaimana bisa calon menantunya itu sampai sekarang belum juga diketemukan.

"Bagaimana ini sampai sekarang Yuta belum menemukan anaknya. Padahal aku sudah berbicara kepada ibu-ibu arisan ku tentang pernikahan Hendery dengan Renjun. Jika tidak jadi bisa malu aku sayang"

"Tenang lah, aku sedang memikirkan sesuatu"

"Aku tidak ingin malu karena keluarga Yuta"

Ten terus saja mengumpat karena kesal, untung Kun begitu sabar menghadapi istrinya andai saja Kun sama dengan istrinya, bisa-bisa tiap hari melakukan peperangan yang tak akan ada habisnya.

***
Seoul_

Setelah beberapa Renjun hanya berdiam diri di kediaman Jeno. Hari ini Jeno mengajaknya untuk fitting baju, membeli cincin. Mereka juga mendaftarkan diri menikah catatan sipil. Dan setelah ini mereka berada di cafe.

"Yangyang" ucap Renjun. Saat melihat Yangyang baru saja memasuki cafe dengan seorang pria.

"Kau masih mengingat ku Renjun?"

"Tentu saja"

"Aku dengar dari Jeno, jika kamu amnesia ringan. Aku syok mendengarnya Renjun" Yanyang menghampiri Renjun memeluk Renjun, Yangyang menangis dia merasa bersalah kepada Renjun.

"Tenanglah aku baik-baik saja. Yangyang apa kau mengingat kejadian apa yang terakhir aku alami?"

"Kau kabur dari China karena cinta mu kepada Jeno tak direstui oleh mama dan papa mu. Kemudian sebelum aku dan Jeno menjemput mu, kamu hampir di perkosa mu dan, dan kamu lolos dari mereka namun kamu malah tertabrak oleh orang yang tak bertanggung jawab"

Jeno mendelik mendengar ucapan terakhir Yangyang. Memang mereka sudah merencanakan alasan kenapa Renjun bisa amnesia, tapi rencana awal bukan seperti itu. Rencana awal, Renjun dianiayaya oleh ketika pria dan membuat Renjun amnesia Ringan.

"Jadi, hubungan ku dengan Jeno tak direstui mama dan papa" keluh Renjun.

Pesanan Yangyang dan Jaemin datang. Yangyang menikmati makanannya, sesekali dia menatap sedih ke arah Renjun.

'maafkan aku Renjun. Jika aku mengatakan yang sebenarnya Jeno pasti akan marah kepada ku, jika aku seperti ini aku sangat merasa semakin bersalah. Tapi mau bagaimana lagi'

"Iya bisa di bilang seperti itu, kau dan Jeno sangat sangat saling mencintai"

"Benarkah?"

"Tentu saja"

Jeno hanya dia menikmati makanan dan tentu saja menikmati sandiwara ini.

"Darimana kau tau?"

"Aku ini sahabat Jeno. Akh aku bahkan lupa belum memperkenalkan diri ku kepada mu nyonya Jung. Nama ku Jaemin kekasih sahabat mu Yangyang"

"Aku bukan Nyonya Jung. Aku Nakamoto Renjun"

"Bukankah kamu sebentar lagi akan menjadi isteri dari Jung Jeno"

Mendengar nama istri wajah Renjun memanas, seakan terbakar oleh matahari namun jika mengingat cahaya matahari terhalang oleh kerasnya dinding cafe.

"Bagaimana bisa aku menjalin kasih dengan mu?" Renjun menatap Jeno yang sejak tadi hanya diam saja.

"Kita saling mengenal karena Yangyang yang memperkenalkan ku kepada mu. Saat itu aku sangat begitu terpuruk karena kekasih ku berselingkuh, kemudian Yangyang memperkenalkan ku kepada mu. Meski hubungan kita hanya lewat udara kau dan aku sangat saling mencintai"

Perkataan Jeno membuat Renjun seakan semakin memahami situasi saat ini. Namun Yangyang dan Jaemin hanya menggelengkan kepalanya.

***

Setelah bertemu dengan Yangyang siang tadi, Renjun semakin percaya jika Jeno adalah kekasih yang dia sangat cintai. Bagaimana tidak dicintai, mendengar cerita dari Yangyang dia kabur ke Korea hanya demi Jeno.

"Kau kenapa?" Tanya Jeno yang melihat Renjun hanya duduk di ujung kasur, sedangkan dia sudah berbaring.

"Tak apa, aku,, eemmhhh aku hanya malu saja"

"Malu kenapa?. Bukankah kemarin-kemarin kau tidur di samping ku?"

"Aku kan baru tau jika kau ini orang yang sangat aku cintai dulu, tentu saja aku malu. Meski bagaimana pun aku ini perempuan dan kamu laki-laki Jeno"

Jeno menghela nafasnya berat, kemudian Jeno mengajak Renjun untuk tidur di sampingnya, dan memeluk pinggang ramping Renjun.

"Tidurlah, besok kita harus mendatangi ke kedutaan China mengenai kehilangan identitas mu dan setelah itu aku akan harus bekerja" ucap Jeno 'nyaman' batin Jeno.

Renjun membalas pelukan Jeno, 'hangat dan nyaman, pantas saja aku sampai kabur ke Korea demi Jeno'.

***
Sudah seminggu lebih Jeno tak pulang ke rumahnya. Doyoung selalu memikirkan anak keduanya itu, meski anak keduanya laki-laki tapi entah kenapa dia selalu mengkhawatirkannya.

Doyoung tidak memikirkan anak pertamanya, karena Doyoung merasa Taeil sudah mendapatkan pria yang bisa menjaganya, tunangannya begitu baik kepadanya dan calon ibu mertuanya juga sangat baik sehingga tak Doyoung terlalu memikirkan itu.

Taeil memilih tinggal bersama tunangannya tinggal di Amerika, Doyoung ingin melarangnya namun Johny begitu perhatian kepada Taeil dan bisa membuat Taeil selalu bahagia. Melihat itu Doyoung tak bisa berbuat apa-apa yang penting kan anaknya bahagia dengan orang yang tepat.

Sedangkan Jeno, selalu membuatnya pusing, "Jae, Jeno sudah seminggu lebih tak pulang ke rumah?. Apa dia ke kantor dengan baik?"

"Dia kan sudah besar, dia juga memiliki apartemen untuk dia huni jadi jangan khawatir jika tidak pulang ke rumah. Dia selalu masuk ke kantor, seperti biasa"

"Syukurlah jika begitu, aku selalu mengkhawatirkannya. Kau tau kan perasaan seorang eomma"

"Ya aku mengerti. Sekarang tidurlah, besok akan meminta Jeno untuk menemui mu"

Seorang eomma pasti memiliki kekhawatiran lebih jika tak melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa anaknya baik-baik saja.

Meski mereka sudah dewasa saat mereka belum memiliki keluarga, pasti rasa khawatir berlebih itu selalu muncul. Setidaknya tengoklah eomma nya meski hanya bertemu satu atau dua jam.

TBC

🐶♥️🦊

Life With You (NOREN GS)  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang