🐶♥️🦊
Seoul_
Sudah lewat empat hari sejak Renjun siuman. Renjun di perbolehkan pulang. hari ini Jeno ijin tidak masuk kerja, selama ini juga Jeno tak pernah menceritakan masalah menabrak Renjun kepada siapa-siapa.
Jeno masih takut jika mengingat kejadian menabrak Renjun.
Renjun memasuki apartemen Jeno. Memang dokter mengatakan bahwa dia amnesia ringan, tapi tempat Jeno sangat begitu asing. Renjun hanya tidak mengingat kejadian terakhir yang dia lewati, kenapa dia bisa berada di rumah sakit Korea, hanya itu yang Renjun tak ingat.
"Masuk lah, kau pasti lelah"
"Apakah kita dulu saling kenal?"
"Tentu saja saling kenal bukankah dokter mengatakan kau ini istri ku" Jeno hanya takut, takut bagaimana jika kedua orang tua Renjun melaporkan dirinya kepada polisi, dengan laporan berkendaraan ugal-ugalan sehingga menabrak anaknya dan menyebabkan amnesia ringan. Jeno takut akan hal itu, Jeno belum siap, putus dengan Haechan saja sudah membuat Jeno pusing, bagaimana jika di tambah dengan masalah penabrakan.
"Itu kata dokter, kau bilang aku ini calon istri mu kan. Tapi kenapa wajah mu begitu asing"
"Kita akan menikah secepatnya. Kau kan sedang amnesia mana bisa mengingat wajah tunangan mu sendiri"
"Disini banyak kamar hanya saja ada satu tempat tidur, jadi ..."
"Kita tidur bersama?. Tak masalah asalkan kau tak berbuat apa-apa sebelum kita menikah"
"Aku janji" 'lagi pula dia itu bukan tipe ku, badannya terlalu kurus, pendek, bahkan tidak sexy mana mau aku kepada nya' lanjut Jeno dalam hati.
Renjun memasuki kamar Jeno, kamar itu kamar lelaki pada umumnya "kenapa berantakan sekali, apa benar aku ini calon istri dia? Tapi kenapa aku merasa bahwa dia itu hanya orang asing, atau mungkin karena aku amnesia kali aku tak mengingat pasangan ku sendiri"
Ingin rasanya Renjun segera membaringkan badannya, rasanya sangat lelah sekali namun Renjun tak bisa melihat kamar itu berantakan, akhirnya Renjun membersihkan kamar.
"Apa lelaki tak bisa mengurus dirinya sendiri?"
"Owh Tuhan, bahkan celana dalam nya dimana-mana"
Renjun memungut baju yang di lantai, di tumpuknya baju itu. Mungkin nanti Renjun akan mencuci baju Jeno, saat membuka lemari disana sedikit tertata rapih.
Renjun melihat baju dirinya tersimpan disana dengan rapi "akh ini ternyata baju ku, melihat ini sepertinya memang benar aku ini calon istrinya hehehe"
Beberapa hari yang lalu saat dokter mengatakan Renjun sudah bisa pulang, Jeno membereskan baju Renjun yang berada di kopernya, Jeno menyimpan baju Renjun bersama dengan bajunya, Jeno juga sudah mempersiapkan ponsel baru untuk Renjun.
Saat Jeno membuka koper di dalam sana hanya ada beberapa pakaian, kosmetik, dan satu pasang sepatu Renjun, tak ada visa, kartu identitas, ponsel atau apapun. Jeno pikir ketiga pria yang saat itu mengambilnya.
Pintu kamar terbuka. Menampakkan Jeno, Jeno melihat ke sekeliling kamar 'rapih'
"Kau tak perlu membereskan, biarkan saja nanti aku akan membereskannya sendiri. Kau ini baru sehat"
"Kau benar aku ini adalah calon istri mu buktinya baju ku ada di lemari ku. Tapi kenapa aku bisa berada di rumah sakit, apa yang telah aku alami sebelumnya?"
"Kau ini banyak bicara sekali, cepat lah tidur" Jeno membopong Renjun yang sedang berdiri di depan lemari baju dan menidurkannya di kasur.
"Tidurlah. Karena kedepannya banyak yang harus kita kerjakan"
Renjun hanya menurut. Jeno menyelimuti tubuh Renjun "jangan terlalu banyak pikiran" Jeno meninggalkannya, dan duduk di ruang keluarga.
Jeno membuka laptopnya menyelesaikan tugas dari appa, padahal dia sudah minta ijin kepada appa untuk libur, tapi tetap saja appa nya mengirimkan pekerjaan Jeno lewat email dan itu harus di selesaikan hari ini juga.
***
Jepang_Sudah hampir satu minggu Yuta dan Winwin mencari Renjun, tapi kedua orang tau Yuta tidak tau keberadaan cucu nya dimana.
Yuta dan Winwin pun memutuskan untuk kembali lagi ke China, siapa tau Renjun masih ada di China
***
Seoul_Siang itu Jeno membuat janji bersama dengan temannya. Kemarin Jeno menghabiskan waktu membenahi apartemennya, membeli kebutuhan makanan, sebetulnya Jeno tak suka beres-beres tau belanja kebutuhan makanan tapi karena Renjun merengek ingin masak sendiri ketimbang beli.
'membeli makanan itu mahal, lebih baik aku masak sendiri' ucap Renjun. Renjun tak tau saja jika Jeno adalah seorang CEO.
Sedang asyik melamun, datang sepasang kekasih menghampiri Jeno.
"Hi Jeno bagaimana kabar mu?"
"Aku baik, bagaimana kalian berdua?"
"Aku juga baik. Karena aku tak punya banyak waktu bisakah kita langsung pada intinya"
Teman Jeno yang satu ini adalah ceo di perusahaan appa nya tak berbeda jauh dengan Jeno, hanya perusahaan dia lebih besar dari pada Jeno. Dan menjadikan kekasihnya sebagai sekertaris nya.
"Aku meminta bantuan mu Jaem dan kamu Yang, beberapa minggu lalu aku menabrak seseorang, dan ....... "
Jeno menceritakan awal kejadian dari mulai Haechan sampai bisa menabrak.
"Lantas apa yang harus aku lakukan untuk mu?" Jaemin.
"Kamu dan Yangyang menjadi saksi di acara pernikahan ku dan Renjun"
"RENJUN?, Apakah itu Nakamoto Renjun" Yangyang
"Darimana kau tau, perempuan yang aku tabrak adalah Nakamoto Renjun"
"Ya Tuhan, aku mencarinya kemana-mana. Hari itu aku telat menjemputnya di bandara" Yangyang menangis.
Jaemin mengelus pundaknya "sudah, itu bukan sepenuhnya salah kamu kan"
"Tapi Jaem andai saja aku tak telat menjemput Renjun"
"Yang terpenting sekarang Renjun sudah diketemukan" Jaemin.
"Kalian kenal Renjun"
"Renjun teman ku, dia kabur dari China karena dia tak ingin menikah dengan kekasihnya" Yangyang.
"Kenapa dia tak ingin menikah dengan kekasihnya?"
"Kekasihnya menghamili seseorang, dan orang itu dua kali hamil oleh kekasih Renjun... Dan, dan sekarang Renjun malah mau menikah dengan mu karena kamu takut dia lapor polisi, dia bukanlah orang seperti itu" Yangyang
"Aishhhh kau jangan berbicara seperti itu, kalian hanya perlu membantu ku"
"Kenapa kamu tak meminta bantuan kepada appa mu, bukankah appa mu ingin kamu cepat menikah" Jaemin
"Itu beda lagi ceritanya Jaem"
"Bagaimana jika suatu saat nanti Renjun ingatannya telah kembali?. Kau tak akan meninggalkannya kan?" Yangyang
"Itu urusan nanti sekarang bantu, untuk menjadi saksi pernikahan ku"
"Baiklah, aku dan Yangyang akan menghadiri pernikahan kalian. Hubungi aku tanggal dan tempatnya saja"
Setelah itu Jaemin dan Yangyang kembali ke kantornya. Begitu pula dengan Jeno.
Saat Jeno sedang memarkirkan mobilnya, dia melihat perempuan yang sangat dia kenali. Jeno melihat kemesraan perempuan itu dengan kekasihnya.
"Dasar wanita jalang, sudah ku belikan apartemen tau nya berselingkuh dari ku" Jeno memukul setirnya. Mengendarai mobilnya dengan sangat cepat, namun beberapa menit kemudian dia mengingat kejadian menabrak Renjun, kecepatannya di kurangi.
🐶♥️🦊
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With You (NOREN GS) ✔️
RomanceRenjun yang akan menikah dengan Hendery, namun XiaoJun datang kepada Renjun bahwa dirinya sedang mengandung anak Hendery. Renjun kabur ke Korea agar tidak jadi menikah dengan Hendery, dan di Korea malah bertemu dengan Jeno... Ingin tau bagaimana kis...