Srett!
"TANGAN LO BAU" teriak Alea menepis tangan Reyhan agar menjauh dari mulutnya.
Reyhan menggeram kesal, kenapa cewek didepannya ini tidak bisa diam.
"HEI! KELUAR KALIAN" teriak Polisi tadi dengan tegas.
Reyhan berlari dengan menarik tangan Alea, membuat sang empu yang tak siap sedikit terhuyung karenanya.
Jika bukan karena Galen, ia pasti sudah meninggalkan cewek satu ini.
"JANGAN KABUR KALIAN" teriak polisi itu sembari mengejar mereka berdua.
Reyhan dan Alea terus berlari menyusuri gang sempit itu, meninggalkan motor yang ia taruh didekat rumah kosong.
Brukk!
Kaki Alea tersandung batu besar karena terlalu fokus pada polisi yang mengejarnya sampai tak melihat batu didepannya yang membuat dirinya teratuh dengan luka lecet dilutut dan telapak tangannya karena menahan beban dirinya sendiri serta kaki yang keseleo.
Reyhan spontan menoleh saat tangannya yang menggenggam Alea ikut tertarik.
"Awss"
"Ck, pake acara jatoh segala lo" decak Reyhan.
"Bantuin bangsat! bukan bacot"
"BERHENTI"
Teriakan itu berasal dari polisi dengan badan yang buncit dibelakang mereka, terlihat polisi itu masih berlari mengejar keduanya dengan napas ngosngosan.
"Naik" Reyhan berjongkok lalu menepuk punggungnya.
"Ogah gue bisa" tolaknya lalu mencoba berdiri, namun naas pergelangan kakinya sangat sakit hingga dirinya tak dapat menahan beban tubuhnya sendiri, namun dengan sigap Reyhan menahan cewek itu yang terhuyung agar tidak mendarat ditanah.
"Ck, Batu! cepet naik" kesalnya dengan menarik paksa Alea agar menaiki punggungnya, mau tak mau Alea pun menuruti Reyhan.
Reyhan menyelipkan kedua tangannya dilekukkan lutut belakang Alea, lalu ia kembali berdiri dan berlari dengan menggendong Alea, tak lupa Alea mengalungkan tangannya pada leher Reyhan agar tidak terjatuh.
Reyhan membelokkan diri ke gang yang lebih sempit dan gelap, ia berhenti tidak berlari lagi, ia melihat kearah belakang, disana terlihat polisi itu melewati gang dimana dirinya berada bersama Alea.
"Huftt, untung ga ketauan" lega Alea.
"Nafas lo bau" celetuk Reyhan dengan memalingkan wajahnya, hal itu membuat mata Alea melotot.
"Enak aja, nafas gue wangi ya!" Sarkas Alea dengan menonjok bahu Reyhan.
"Sakit bego" kesalnya.
"Lebay"
"Udah ditolongin, bukannya terima kasih" gerutu Reyhan.
"Oh jadi lo gak ikhlas? Iya? Yaudah turunin gue"
"Ya udah" Reyhan menurunkan Alea, membuat Alea turun dari gendongannya dengan perasaan jengkel, ia menahan beban badannya dengan satu kaki dan tangan yang bertumpu pada tembok gang itu.
Tanpa sepatah kata, Reyhan melegang pergi meninggalkan Alea sendirian.
"Cih bentar lagi juga balik lagi" batin Alea.
Namun naas, Reyhan tak kunjung kembali setelah punggungnya tak terlihat oleh pandangan Alea.
"DASAR COWOK GAPUNYA HATI"
"Lo pikir gue gabisa pulang tanpa bantuan lo" gerutunya lalu berjalan pincang mencari jalan raya.
"Dasar cowok ngeselin, masa gue ditinggal sendirian digang sempit yang gue gatau ini dimana"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEA ALDINATA
Teen FictionAlea Aldinata. Cewek cantik nan manis dengan penampilan sedikit urakan, tingkah cewek pindahan dari Bandung itu membuat semua orang menggelengkan kepala, termasuk Anggota Vargos. Vargos adalah geng motor dari tahun silam, yang didirikan oleh seorang...