#1 GENGSI

1.2K 64 0
                                    

Sore itu Anin, Shani, Gracia, Cindy dan Jinan sudah membuat schadule pertemuan untuk membahas tentang kegiatan sosial besar yg biasa mereka lakukan setiap tahunnya sejak mereka masih duduk di bangku SMA kelas 2.
Cindy dan Shani sudah tiba di tempat mereka berkumpul ditempat biasa. Terlihat Cindy dan Shani masih menunggu kehadiran tiga rekan mereka yg lainnya.

Tak lama kemudian Jiinan datang dengan membawa sebuah tentengan yg berisikan beberapa kopi untuk mereka minum.
"Hai, kalian udah dateng" sapa Jinan dengan ceria.
Cindy pun menjawab sambil bermain game online di handphonenya "Dari tadi kale kita disini, kemane aje", "Iya tumben baru dateng", sambung Shani yg sedang membereskan buku yg berada di meja kerjanya..
"Iya maaf tadi gue abis beli kopi dulu. Ini buat Shani, ini buat Cindy. Oh iya Anin sama Gracia mana?" kata Jinan sambil memberikan kopi ke Shani dan Cindy. Shani pun menjawab dengan wajah yang mulai kesal "Gak tau!".

Mendengan jawaban Shani dengan wajah yg sangat dingin, Jinan pun kebingungan, dengan sigap Cindy memberi kode ke Jinan untuk diam dan tidak bertanya tentang Anin dan Gracia kepada Shani.
Tidak lama kemudian Anin datang bersama dengan Gracia. Mereka langsung masuk dan menyapa Shani, Jinan dan Cindy tanpa rasa bersalah.

"Hai.." sapa Anin dengan tenang sambil membawa tentengan belanjaannya. "Hai gaes.." Gracia pun menyapa dengan wajah datar. "Haiii" jawab Jinan dan Cindy sambil sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.
Di sisi ujung, dibalik meja kerjanya Shani hanya terdiam sambil fokus dengan laptopnya.

Mulai sadar bahwa keadaan sangat canggung Gracia pun mendekat ke Jinan dan bertanya "Kenapa Shani?"."Lo kemana aja sama Anin" jawab Jinan sambil berbisik ke Gracia. "Ya, kita cuma mampir sebentar, makan, cari jajan terus Anin liat liat baju bentar abis itu... " jawab Gracia dengan polosnya, "Sssttt, udah udah panjang baner" kata Jinan.

Melihat semua sibuk sendiri sendiri Anin pun mulai membuka pembicaraan tentang kegiatan sosial yang akan mereka laksanakan 2 bulan lagi.
"Yok, kita mau bahas apa nih? Acara kegiatan sosial yang kita rencanain itu gimana masih oke kan" kata Anin sambil membuka buku agendanya. Cindy menjawab dengan lembut "Hemm masih oke sih Nin". "Oke kok Nin gue sama Gracia udah dapet beberapa tempat untuk kegiatan sosial kita" timpal Jinan dengan santai. Begitupun Gracia mereka masih menjawab dengan santai dan tenang "Iya, gue juga udah coba komunikasi sama kepala penduduk disana. Tinggal kita pastiin lagi untuk Donaturnya aja sih Nin".
Karna bagian keuangan itu adalah Shani, Anin pun bertanya mengenai beberapa Donatur yg tersedia kepada Shani "Oh iya Donatur gimana Shan, udah Oke semua belum? Gimana Shan?"
Shani hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan Anin, ia masih sibuk dengan laptopnya. Hingga Anin mulai kesal dengan Shani "Shani gue nanya", lanjut Anin dengan nada sedikit tinggi "Lo tanya gue?" jawab Shani dengan wajah dinginnya.
Mulai kesal dengan sikap Shani, Anin pun mempertanyakan ada apa dengan sikap Shani "Lo kenapa sih Shan? Lagi dapet, apa gimana nih. Kita lagi bahas buat kegiatan sosial kita yg tinggal 2bulan lagi loh"

Mulai terpancing emosi Anin, Shani berdiri dari kursinya dan menjawab pertanyaan Anin "Harusnya gue yang tanya Nin, kita bertiga udah nunggu kelian berdua disini tiga jam. Udah di telfon gak respon, chat di group juga gak respon. Dateng main nyelonong aja, gak ada minta maafnya. Emang susah apa Nin bilang 'Maaf'?"
Sontak Anin terdiam dan bingung dengan jawaban Shani "Kok jadi bahas itu sih, bilang aja lo gak suka gue jalan sama bestie lo itu" kata Anin dengan jawaban yg membuat Shani semakin kesal. "Emang ya susah ngomong sama orang yg cuma gedein gengsi" jawab Shani sambil berlalu pergi.
Cindy mencoba menenangkan situasi saat itu, "Aduh kok jadi berantem sih" kata Cindy..

Suasana menjadi sangat tidak nyaman untuk mereka yg berada disana. Gracia mencoba mengklarifikasi atas kesalahpahaman yg terjadi,
"Emang kalian dari jam berapa sih disini?" tanya Gracia dengan wajah bingungnya, Cindy pun menjawab "Kita kan janjian disini jam 4 sore Ge, kalian baru pada dateng jam 7 malem. Ya gimana Shani gak ngomel". Mendengar bahwa mereka janjian jam 4 sore Gracia pun meminta maaf kepada Cindy dan Jinan "Ha, serius.Maaf banget gue lupa". Jinan mencoba memberikan saran kepada Anin dan Gracia untuk meminta maaf kepada Shani "Lebih baik kalian minta maaf gih sama Shani".
"Ya udahlah orang lupa kan wajar", jawab Anin yang masih sedikit kesal dengan sikap Shani.
Cindy sedikit tidak suka dengan jawaban Anin yg terkesan mengabaikan, "Terserah sih kalo lo mau kita kayak gini terus, ya udah gak usah minta maaf. Kurang kurangin deh gengsinya Nin" celetuk Cindy. "Kok ngegas sih" kata Anin yg semakin bete. "Ya abisnya lo... ", jawab Cindy yg pembicaraan nya dipotong oleh Gracia..
"Udah udah kenapa kalian malah berantem juga sih. Ok ok gue sama Anin bakal minta maaf sama Shani", kata Gracia dengan lantang.
Cindy pun memastikan kata kata Gracia "Bener yaa", Gracia menjawab dengan tegas "Iya bener, iya kan Nin" memastikan ke Anin "Ha, hemm" jawab Anin dengan sedikit gengsi..
"Udahlah gak usah gengsi Nin gue juga tau lo ngerasa bersalah sama kita cuma gengsi lo itu gak ada obatnya" kata Jinan si ratu nyablak.
Cindy menanggapi pembicaraan Jinan "Iya sih, bilang maaf juga udah clear kok" timpal Cindy.

Mencoba mendengarkan saran dari sahabat sahabatnya Anin pun memutuskan untuk meminta maaf, "Iya iya, gue minta maaf yaa udah ngaret lama banget. Gue juga lupa kalo janjiannya jam 4 sore"
"Iya gue maafin iya kan Nan" kata Cindy dengan senyum manisnya. "Iya gak yaaa, iya deh iya", jawaban Jinan si jutek cuek ya banyaklah.
"Gue dimaafin juga kan" tanya Gracia dengan wajah amat sangat polosnya itu. "Enggak!" jawab Jinan dengan tegas walaupun maksudnya hanya bergurau.

Keesokan harinya Anin dan Gracia pun menghampiri Shani yang sedang santai meminum kopi di rooftop kantornya bersama Cindy dan Jinan. "Shani" sapa Gracia kepada Shani. Melihat mereka berdua datang Shani hanya terdiam dan tetap menikmati kopi susu ditangannya.
"Shani, gue minta maaf ya kemaren datengnya ngaret soalnya gue sama Anin bener bener lupa kalo janjiannya jam 4 sore" kata Gracia dengan pengakuannya. Namun jawaban Shani hanya singkat padat dan gak jelas "Hemm".
Melihat Shani yg masih terlihat kesal Anin juga langsung ikut meminta maaf kepada Shani "Shan, gueee hmm. Hemm maaf.." kata Anin dengan kegengsian nya. Shani tidak merespon dia masih terdiam.
"Yg jelas dong ngomongnya", bisik Gracia kepada Anin, "Ih iya iya udah jangan ganggu, ini kan mau ngomong" jawab Anin dengan berbisik juga, "Ya udah ngomong buruan la banget" desak Gracia.
Anin pun kembali meminta maaf walaupun dengan suara lirih "Shani, gue minta maaf".
Shani yg mendengar permintaan maaf Anin pun sedikit tersenyum tipis "Gak denger gue" kata Shani. Untuk ketiga kalinya Anin meminta maaf namun sekarang dengan kata yg tegas "Shani, gue minta maaf karna kemaren udah telat 3 jam. Gue lupa kalo kita janjian jam 4 sore makanya gue mampir makan dulu sama Gracia di mall, maafin dongggg ya Allah" Anin terlihat mulai pasrah.
Shani yang sudah mendengar permintaan maaf dari Anin pun sudah puas dan mulai tertawa lepas "Hahahahaha". "Lah dia ketawa" kata Cindy dengan bingung.
"Gitu dong Nin, susah banget minta maaf aja" kata Shani dengan rasa puas. "Jadi udah dimaafin nih" tanya Anin dengan masih merasa bersalah.
"Iya udah gue maafin kok, lagian gue juga udah tau kalo kemaren muka lo udah gak enak gitu sama kita bertiga" jawab Shani.
"Hah syukurlah" kata Gracia dengan wajah yg sangat legaa, "Apaan lo" timpal Jinan yg mulai iseng, Gracia pun hanya bisa tertawa saat ini "Hehehehe"
"Terus kenapa lo marah" tanya Anin kepada Shani, "Ya abis kalian gak ada minta maaf nya, ya setidaknya 'sorry' gitu karna telat. Jangan gangsian gitu" jawab Shani mencoba menasehati Anin. "Ahhh iya iyaa maaf" Anin menanggapi dengan baik.

Mereka pun kembali berbaikan, Shani hanya ingin Anin belajar untuk berani meminta maaf apabila dia bersalah dan menghilangkan rasa gengsinya yang terlalu besar karna tidak semua apa yg kita lakukan itu benar ada kalanya kita melakukan kesalahan dan harus mengatakan 'Maaf' tanpa harus merasa 'Gengsi'

CAMARADERIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang