7 CB -「Jalan-jalan Sore」

26.2K 2.8K 39
                                    

Di mansion mewah, disalah satu kamar milik seorang gadis terlihat seseorang yang tengah bergelut manja dengan guling miliknya. Perempuan menggunakan baju rumahan itu terlihat tertidur dikasur kesayangannya.

Sore ini jam menunjukkan pukul 3.24 pm. Setelah pulang dari sekolah ia langsung mengganti bajunya dan pergi untuk kembali alam mimpi.

"BLOSSOM ANAK MAMA!!" teriak Elina didepan pintu kamar Blossom.

"Apa sih mah? Blossom ngantuk." suara khas bangun tidur terdengar memenuhi pendengaran Elina.

"Kamu tuh cewek tidur mulu gak baik," tegur Elina dia berusaha menarik guling bersarung pink sakura itu dengan kencang.

"Tapi Blossom ngantuk ma." Blossom mengeratkan pelukannya kepada guling tercinta nya itu.

"Kenapa sih? Bangun dari koma tidur mulu perasaan."

"Ya kan ngantuk, ya tidur lah."

"Sana keluar, jalan-jalan kek disekitar sini. Berbaur sana dari dulu sampai sekarang kek males banget ketemu orang komplek."

"Bukan gak mau, tapi warga komplek nya aja yang gak ada," sahut Blossom malas. Guling lembut itu semakin dipeluknya erat

"Orang tua ngomong itu diiyain bukan nyahut aja!"

Plak...

"MAMA! pantat Blossom," lirihnya.

"Sana keluar Blossom."

"Aduh! Iya, ini ganti baju dulu." Blossom berjalan gontai menuju lemari pakaian nya, mengambil kemeja putih polos dilapisi rompi rajut berwarna coklat dengan bawahan rok coklat sebagian yang menutupi sebagian kaki mulusnya.

Menatap didepan cermin full body dia tersenyum cerah kemudian bertanya pada dirinya, "Apa yang kurang?"

Blossom memegang kepalanya yang polos tanpa aksesoris apapun.

"Baret ada gak si?" Dia mencari dilempari tempat aksesoris kepala milik Blossom.

"Akhirnya." Blossom meraih baret coklat bermotif kotak-kotak itu lalu memasangnya dengan rapi.

"So perfect. " dia tersenyum menampilkan deretan giginya, Blossom segera mengambil tas selempang yang terdapat di lemari tas khusus.

...

"Mama! Kalau pak Jokowi gak ngakuin Blossom sebagai warga parah si!!" teriak Blossom yang memenuhi satu ruangan.

"Jangan teriak Blossom!!" sahut Elina dari dapur.

"Tapi mama juga teriak!"

"Makan nyahuti  kamu!" mereka berdua saling melempar suara, tanpa menghiraukan Galvin yang sedang menonton tv diruang keluarga.

"Capek banget," gumam Galvin yang tentunya tidak didengar siapa pun.

"Udah pergi sana!!"

"Ini juga mau pergi!"

"Jangan pulang jam sembilan! Kalau pulang jam segitu pergi aja sekalian!"

"Iya iya! Tapi jajannya mana?"

"Blossom! Pergi atau mama tendang!"

"Walah minta jajan doang marah!"

Tiba-tiba suara tapak kaki yang berasal dari dapur mendekat kearah ruang tamu. Tanpa pikir panjang Blossom segera mengambil seribu langkah menuju pintu luar.

Keluar dari rumah menggunakan Scoopy merah milik Elina. Blossom menikmati pemandangan sore hari. Melewati berbagai rumah mewah dengan penjagaan diluar. Komplek ini sepi. Mengingat orang-orang yang tinggal disini mayoritas orang kaya yang sibuk, pergi pagi-pulang pagi. Blossom tidak heran pada suasana ini. Mama Elina saja yang heboh ingin dia berbaur dengan tetangga. Pertanyaan Blossom itu hanya satu.

Ceri BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang