🔸Ch 8 : Pengakuan

1.9K 245 67
                                    

Wrï†êr§ Öghkåɏ45
.
.
.
.
.
WARNING TYPO ⚠‼
.
.
.
.
.
.
▀▄▀▄нαρρу Reading❣▄▀▄▀

====================================

Hari yang cerah untuk memulai hal yang baru. Kali ini Kawaki sedang memohon untuk diajari bagaimana caranya menyatakan perasaannya kepada seseorang yang disukai. [Name] menerimanya, dia akan mengajari Kawaki.

"Aneh rasanya melihatmu memohon" Ucap [Name].

"Tsk!"

"Baiklah, kita mulai pelajaran pertama" [Name] mengambil rotan seolah-olah menjadi guru yang mengajari muridnya.

"Satu, bagaimana gadis yang kau sukai itu sifatnya"

"Menyebalkan"

"Yang lebih spesifik"

"Menyebalkan, aneh, cerewet"

"Hmm, kayak gak asing" Gumam [Name]

:)Yaampun tampar boleh gak sih

"Ah! Sebenarnya aku juga gak tau, tidak ada seseorang yang pernah menyatakan perasaannya kepada ku" Ucap [Name], dirinya ikut duduk disamping Kawaki.

"-_-"

"Kawaki, kau mau masuk ke dalam saja ibuku baru saja membuat kue"

"Tidak us--"

"Ayo!"

[Name] menarik baju Kawaki dan menyeretnya masuk ke dalam. Sekarang Kawaki duduk di sofa di ruang tamu bersama [Name] yang sedang menuang teh.

"Silakan, sebentar kuenya belum matang"

"Hm"

[Name] kembali ke dapur membantu ibunya sementara Kawaki dirinya hanya melihat-lihat yang ada disana. Dan yang paling menarik adalah salah satu foto yang terpajang di dinding hijau mint itu. Sebuah foto keluarga yang bahagia, dan ditengahnya terdapat seorang anak perempuan kecil berkuncir satu memakai pita berwarna biru, pose yang dibuat adalah tangan nya membentuk 'ok' dan lengkungan kurva yang menghiasi wajah nya.

"Kawaki, maaf lama ini dia kuenya cobalah"

Kawaki menatap kue kering di depannya, dihias sempurna dan lucu. Dia mengambil satu lalu ia makan dengan sekali lahap.

"Bagaimana?"

"Enak" Jawab Kawaki yang masih mengunyah.

"Hehehe, kalau begitu habiskan saja"

Setelah makan kue dan minum teh di rumah [Name] sekarang mereka berdua sedang memikirkan cara mengungkapkan perasaan kepada orang yang disukai. Mereka duduk di atas atap salah satu rumah warga.

"Intinya nyatakan perasaan mu dengan tulus, Kawaki hanya itu yang ku tau" Ucap [Name].

"Bagaimana caranya?"

"Yah, buatlah kata romantis? Beri sesuatu? Lakukan sesuka mu yang penting katakan saja yang ada di lubuk hati mu"

Kawaki tidak menjawab iris matanya memandang kebawah, warga Konoha berlalu lalang.

"Hey kau mendengarkan ku kan?"

"Hm"

"Hah...kalau begitu, jaa aku mau pergi dulu Sarada dan Chocho pasti sudah menungguku" Ucap [Name]. Dia bangkit dari posisi duduk nya dan melompat dari satu atap ke atap lain. Kawaki hanya melirik nya lalu ikut pergi ke arah yang berlawanan.

.
.
.
.
.
.
.

"Kau lama [Name]" Ucap Chocho yang sedang makan kripik tempe balado nya.

Antara Kau dan Aku || Kawaki x Reader || [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang