"Mengapa sesama perempuan terkadang tidak bisa saling menghargai?"
.
.
Selamat membaca kisah arka dan nisa!
.
.Gara – gara kegiatan semalam, nisa dan arka bangun kesiangan. Mereka bahkan telat melewatkan mata kuliah pertama. Kini keduanya sedang berjalan bersama menuju teman – temannya yang kini tengah makan di kantin. Nisa berjalan sangat perlahan dan tertatih – tatih dengan arka yang setia memegangi tangan nisa.
Ini semua gara – gara arka. Semalam arka sangat buas hingga menyebabkan selangkangan nisa sakit dan sulit untuk berjalan. Tak hanya itu, nisa juga di cuaca yang panas ini terpaksa memakai baju turtle neck untuk menutupi bekas kissmark yang arka ciptakan. Semalam nisa ingin memberontak tapi itu sama saja dengan durhaka pada suami, jadinya nisa menikmati saja.
Tadinya nisa dan arka mau membolos saja kuliah karena mata kuliah pertama sudah selesai, tapi keduanya baru teringat bahwa mata kuliah kedua ada quiz. Oh tentu mereka tidak akan melewatkan itu karena mereka selalu mementingkan nilai.
"Hy semuanya." Ucap nisa menyapa joya,dona,kaivan, lucas, dan sakha.
Arka menarik kursi yang kosong kemudian menyuruh nisa untuk duduk disana lalu arka duduk juga di sebelah nisa.
"Waduh pasutri, kenapa ya kalau setiap hari jum'at pasti datangnya telat?" tanya dona dengan wajah yang meledek.
" Dona masa gak tau sih?Kan semalam mereka udah melakukan kegiatan yang berkeringat gitu." Sambung kaivan.
" Mana pake baju turtle neck couplean lagi, hello Bandung panas kali haha." Tambah Lucas.
Terkutuklah wahai setan – setan yang meledek arka dan nisa. Memang sih tak hanya sekali atau dua kali mereka datang telat, sudah berkali – kali. Apalagi hari ini arka sama nisa pake baju turtle neck secara bersamaan. Memang sih gak ada tanda kissmark di leher arka tapi arka solidaritasnya tinggi, jadinya arka juga pake baju turtle neck.
"Gak usah banyak bacot, kalian mau gue bantai?" ucap arka dengan wajah dinginnya.
"Woah edan tet tet tet ." Sambung sakha kemudian mengoyang-goyangkan kedua tangannya seperti jamet – jamet di tik tok.
"Bego anjir hahaha." Tawa lucas kini menggelegar, mengundang perhatian para penghuni kantin.
Nisa hanya bisa mengeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah mereka. Apalagi sakha, nisa tidak pernah setuju sakha menjadi ketua himpunan, salah satu alasannya ini, sakha lebih cocok menjadi pelawak bukan ketua himpunan. Memang sih ini semuanya bukan salah sakha, ini juga salah arka yang malah menirukan kata – kata di Tik Tok.
"Aduh cape gue ." Ucap nisa yang membuat teman – temannya ambigu akan ucapannya.
" Ai maneh jaden sabaraha ronde pas peuting?karunya Starla capeun." Benar kata arka, pikiran kaivan itu mesum terus. Bisa – bisanya dia berpikiran seperti ini. ( jaden kamu berapa ronde waktu malam? Kasian Starla kecapean.)
'plak!'
"Anjir sakit!"
Kaivan di hadiahi pukulan dari joya menggunakan botol Tupperware miliknya. Alhasil kaivan meringgis kesakitan. Rasanya nisa ingin berterima kasih pada joya karena sudah mewakili keinginan nisa untuk memukul kepala kaivan.
"Heboh banget sih lo pada? Biasa aja kali. Gue sama sakha juga sering ngelakuin kayak gitu."
"hah maksud lo apa joy?" teriak nisa yang kaget akan pernyataan joya.
" Aduh masa gak paham sih? Gue sama joya juga suka ena-ena kali." Jelas sakha.
" GILA YA LO?!"
"Ck reaksinya biasa aja kali star."ucap joya dengan santainya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arkanis
RomanceArka dan nisa, mereka menikah di usia 18 tahun. Pernikahan mereka atas keinginan terakhir dari mendiang ayah arka. Kini usia pernikahannya sudah memasuki tahun kedua. Meski menikah tanpa cinta tetapi kehidupan pernikahan mereka baik - baik saja, bah...