"Kesalahpahaman ibaratkan lubang. Jika tidak di bicarakan secepatnya maka lubang itu akan semakin membesar dan sulit untuk ditutupi."
.
.
Selamat membaca kisah Arka dan Nisa!
.
."Assalamualaikum."
Setelah mengucapkan salam, Arka masuk ke rumah dengan terburu – buru. Di dalam rumah pun Arka mengecek satu persatu ruangan mencari istrinya yang saat Arka Sholat jum'at tadi pulang sendirian. Arka tahu jika Nisa sudah tidak mendengarkan perintah Arka, maka sudah di pastikan Nisa marah pada Arka. Arka bahkan tidak mengikuti kelas padahal hari ini ada kuis. Arka lebih memilih pulang ke rumah untuk memastikan Nisa ada disana dan menjelaskan kesalah pahaman tadi.
Bagi Arka, Istri nomor satu, belajar nomor dua. Alasannya, jika istri marah dan tidak segera di bujuk maka resikonya bisa semakin besar, ibaratnya ada sedikit lubang jika lubang tersebut di biarkan maka lubang tersebut akan semakin membesar. Apalagi Arka sangat tahu sifat istrinya itu, Nisa akan semakin overthinking jika tidak di jelaskan dengan segera dan jika di nanti – nanti, Arka bisa saja kehilangan Nisa di hidupnya. Sedangkan belajar bisa kapan saja, apalagi ini hanya kuis yang bisa mengikuti di kelas lain dan jika tidak bisa ikut di kelas lain bisa di ganti dengan tugas saja.
Arka mengecek kamarnya, begitu pintu kamar terbuka kini rasanya Arka dapat bernapas lega saat melihat istrinya kini sedang berbaring di Kasur dan pura – pura tidur ketika Arka buka pintu kamar. Arka segera naik ke atas ranjang lalu memeluk Nisa dari belakang.
"Nisa, kita bicarain kesalah pahaman yang tadi yuk?" ucap Arka dengan nada yang selembut mungkin.
Tidak ada jawaban dari Nisa, Arka kini menciumi rambut Nisa lalu mendekati telinga Nisa dan berbisik. "Sayang, aku tahu kamu gak tidur."
Kali ini Nisa membuka matanya dan berniat untuk menghindari Arka dengan bangun dari tidurnya. Namun Arka secepat mungkin menarik Nisa dan membuat Nisa tiduran kembali dengan posisi saling berhadapan dengan Arka.
"Lepas."
"Gak mau. Kita harus bicara."
"Apa sih Arka?"
Mata keduanya saling beradu pandang. Perhatian Arka kini terfokus pada mata Nisa yang sembab dan sisa air mata yang masih menempel pada pipi chubby Nisa. Hati Arka merasa sakit mengetahui bahwa Nisa nya baru saja menangis dan Arka tahu bahwa penyebab air mata Nisa adalah dirinya.
Arka mengecup kedua kelopak mata Nisa lalu kembali menatap Nisa. "Maafin Arka, Nisa."
"Arka tahu kan Nisa gak izinin Arka buat ikutan ospek mahasiswa baru?"
Arka menganggukan kepalanya. Nisa menghela napasnya.
" Terus kenapa Arka tetap ikutan?Nisa merasa gak di hargai sama Arka." Air mata kini mengalir di pipi Nisa membuat hati Arka semakin sakit. "Kamu tau ka alasan aku ngelarang kamu. Udah berulang kali aku bilang sama kamu. Aku takut kamu kecapean dan berakhir dengan sakit. Bukan aku ngerasa terbebani dengan kamu yang sakit karena aku yang harus urus kamu. Tapi rasanya aku juga ikutan sakit liat kamu sakit, aku sedih lihatnya arka. Apalagi aku tahu selena ikutan, kita sama – sama tahu ka, Selena suka sama kamu, bahkan secara terang – terangan deketin kamu yang statusnya suami aku hiks-"
Tangisan Nisa semakin menjadi – jadi. Arka terus menerus memandangi Nisa dengan tangan Arka yang selalu mengelus punggung Nisa. Arka tidak bermaksud untuk tidak menjawab perkataan Nisa, Arka hanya mau Nisa mengeluarkan semua keluh kesahnya pada Arka, setelah itu Arka akan menjawab semua perkataan Nisa.
"Selena gak pernah hargai aku sebagai istrinya kamu Arka. Aku gak terlalu kesakitan saat Selena gak hargai aku, tapi kamu juga gak hargai aku. Bukan aku gak percaya sama kamu ka, tapi aku gak percaya sama Selena. Bukan sekali atau dua kali Arka aku bilang aku sangat khawatir sama kamu. Berkali – kali, Arka hiks. Tapi Arka tetap bandel dan gak dengerin apa kata perkataan Nisa." Jelas Nisa dengan di iringi tangisan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arkanis
RomanceArka dan nisa, mereka menikah di usia 18 tahun. Pernikahan mereka atas keinginan terakhir dari mendiang ayah arka. Kini usia pernikahannya sudah memasuki tahun kedua. Meski menikah tanpa cinta tetapi kehidupan pernikahan mereka baik - baik saja, bah...