"Bandung lebih indah jika bersama kamu."
.
.
Selamat membaca kisah Arka dan Nisa! Selamat malam minggu.
.
.Bagi Nisa, kehadiran Arka bagaikan cahaya dalam kehidupannya. Jauh sebelum bertemu Arka, kehidupan Nisa sangat datar sekali dan jauh dari kata "bahagia". Kisah percintaan yang selalu gagal, pengkhianatan dari teman-temannya dan masalah yang bertubi-tubi hadir. Hanya Keluarganya saja yang menurut Nisa terbilang baik-baik saja. Maka dari itu saat Ayahnya Arka meminta Nisa untuk jadi istri Arka dan kedua orangtua Nisa pula menyetujui keinginan Ayah Arka, Nisa sama sekali tidak menolak. Bagaimana mungkin Nisa menolak permintaan orangtuanya?
Nisa pikir pernikahan karena perjodohan akan berakhir menderita seperti cerita-cerita yang sering ia baca. Namun ternyata Nisa salah, sejauh ini pernikahannya baik – baik saja, apalagi memiliki suami seperti Arka, rasanya Nisa sangat beruntung.
Malam minggu sebelum mengenal Arka, selalu Nisa habiskan dengan berdiam diri di kamar dan jika malam mingguan pun hanya dengan kakaknya saja. Tapi semenjak ada Arka, malam minggu ini tidak membosankan seperti dahulu. Arka selalu mengajak Nisa jalan-jalan, jika tidak jalan-jalan pun, Arka pasti mengajak Nisa untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan.
Malam minggu kali ini, Arka mengajak Nisa untuk jalan-jalan keliling Kota Bandung. Dengan menggunakan motor kesayangan Arka, kini keduanya sedang menelusuri jalanan Kota Bandung. Nisa memeluk Arka dari belakang dan sesekali menyadarkan kepalanya pada punggung Arka atau meletakan dagunya pada bahu Arka.
Pasangan Suami Istri ini masih saja mesra meskipun sedang di jalan. Keduanya tidak memperdulikan orang-orang yang menatap iri atau menatap geli ke arah mereka. Yang Arka dan Nisa rasakan di Dunia ini hanya milik mereka, yang lainnya cuman menumpang. Bandung merupakan Kota yang Aesthetic dan Kota yang sangat indah. Baik Arka maupun Nisa selalu saja jatuh cinta pada Kota ini meski sudah puluhan atau ratusan kali mereka menelusuri Kota ini.
Memasuki jembatan layang Pasupati, mata keduanya berbinar-binar karena di jembatan ini bisa melihat city light yang sangat jelas.
"Arka, indah banget ya?" tanya Nisa dengan sedikit berteriak karena takut tidak kedengeran Arka.
"Banget Nis. Apalagi kalau sama kamu." Jawab Arka disertai godaan.
"Ih Arka bisa ajaaa."
Arka terkekeh, ucapan Arka tadi bukan hanya sekedar menggoda Nisa, tapi itu benar adanya. Tak hanya Nisa yang merasa beruntung memiliki Arka, Arka juga sangat beruntung memiliki Nisa. Setiap harinya Arka selalu ingin bangun, hanya untuk bertemu Nisa. Bandung memang indah dan bertambah indah dengan adanya Nisa. Entah bagaimana jadinya hidup Arka jika tidak ada Nisa lagi di kehidupannya? Mungkin lebih baik Arka pergi saja dari Dunia ini.
Meskipun Arka mengendarai motornya tidak terlalu cepat di atas jembatan layang Pasupati karena ingin menikmati City Light lebih lama, tapi tetap saja kini motornya sudah berada saja di bawah jembatan. Jadinya Arka pengen manjangin jembatan layang Pasupati biar Arka dan Nisa bisa berlama-lama di jembatan itu.
Sekarang hanya ada suara biola dari pengamen di lampu merah. Memang para pengamen di Kota Bandung ini sudah glow up, dari yang hanya nyanyi asal-asalan kini sudah dilengkapi dengan alat musik, speaker dan penyanyi pun bersuara merdu seperti penyanyi yang ada di cafe-cafe. Kadang tidak ada yang bernyanyi hanya suara biola saja yang terdengar seperti saat ini.
"Arka ini lagu roman picisan kan?"
"Iya nis. Lagu kesukaan kamu."
"Eh kok kamu tahu sih?"
"Ya pasti aku tahu lah, orang fyp kamu di Tik Tok isinya lagu ini semua dan kamu dengerin lagu itu aja akhir-akhir ini." Jawab Arka dengan jawaban yang realistis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arkanis
RomanceArka dan nisa, mereka menikah di usia 18 tahun. Pernikahan mereka atas keinginan terakhir dari mendiang ayah arka. Kini usia pernikahannya sudah memasuki tahun kedua. Meski menikah tanpa cinta tetapi kehidupan pernikahan mereka baik - baik saja, bah...