1. Cinta

270 36 13
                                    

" Perjodohan tidak selamanya menakutkan."
.
.
Selamat membaca kisah Pasangan pasutri Arka dan Nisa
.
.

" Ada yang tahu apa itu cinta?"

Mendengar pertanyaan dari dosen favoritnya, Nisa yang kebetulan penyuka novel romansa dan hobinya membuat sebuah cerita cinta di salah satu platform dengan percaya dirinya ia mengangkat tangan dan seperti ada magnet, para mahasiswa penghuni kelas ini menatap dirinya aneh. Ya memang nisa tidak pernah mau menjawab pertanyaan dari dosen lain kecuali Pak Wira ( dosen ilmu sosial budaya) yang merupakan dosen favoritnya.

Bukan, bukan nisa naksir pak wira. Nisa bukan tipe perempuan yang merebut suami orang lain, apalagi Pak Wira umurnya hampir setengah abad. Nisa sangat menyukai Pak Wira karena dosen itu sangat baik, menyenangkan serta jadi dosen mata kuliah yang tidak membuat otak Nisa meledak. Memang sih, mata kuliahnya Pak Wira tidak sangat penting untuk Nisa yang merupakan anak ekonomi, tapi mata kuliahnya tuh memiliki materi yang unik – unik seperti yang sedang di bahas sekarang yaitu tentang Cinta.

" Cinta adalah keindahan yang tiada tanding. Cinta memberi kebahagiaan, kenyamanan dan kadang semangat untuk hidup—"

" Tapi cinta bisa jadi menyakitkan dan membuat mental serta batin kesakitan. Cinta juga kadang menjadi alasan seseorang untuk kehilangan nyawa."

Bukan suara nisa yang melanjutkan arti cinta itu, melainkan pria dengan wajah yang memiliki ketampanan yang luar biasa. Pria ini di kategorikan sebagai pria incaran terbanyak kaum hawa di kampus ini meski pria ini punya sifat yang gak ramah – ramah amat bahkan terbilang cuek.

Nisa memincingkan matanya pada pria yang dengan kurang ajarnya memotong perkataan nisa, memandang sinis pria tersebut yang kini duduk di sebelahnya.

"Jawaban dari starla dan jaden sangat benar. Cinta merupakan keindahan dan bisa jadi kesakitan, tapi pengertian dari starla lebih benar menurut pandangan perempuan yang perasa, cinta adalah keindahan serta kebahagiaan, nah jika cinta sudah berubah menjadi perasaan yang menyakitkan, itu seharusnya di lepas agar tidak melukai diri sendiri. Ingat, cinta gak hanya untuk mencintai orang lain, tapi kita juga harus cinta terhadap diri sendiri, bahkan lebih cinta pada diri sendiri." Jawab Pak Wira membenarkan jawaban nisa serta pria yang kata nisa kurang ajar memotong ucapan nisa.

" Pak, apa pernikahan tanpa cinta itu dibenarkan?"

Pertanyaan dari Kaivan mendapatkan perhatian lebih dari para penghuni kelas, apalagi bagi nisa.

" Di benarkan, menurut Bapak dengan menikah itu sudah menjadi bukti dari cinta. Kai, jatuh cinta setelah menikah bahkan lebih indah dan lebih halal juga. Ah dapat pertanyaan ini, Bapak jadi penasaran, disini apa ada yang sudah menikah?"

"Saya sudah Pak."

Perkataan yang keluar dari mulut pria yang duduk di sebelah nisa berhasil membuat para penghuni kelas terkejut bukan main, apalagi barisan para perempuan yang suka cari perhatian pada pria itu.

"Jad yang benar aja lo?" Ucap Kaivan yang merupakan teman dekat Jaden arkana mahendra si pria yang baru saja mengejutkan satu kelas ini.

Mengabaikan pertanyaan dari Kaivan, Arka melirik nisa yang sedari tadi menunduk. " Kamu gak mau ngaku? Dosa kalau gak ngaku."

Nisa mendegus sebal, dengan ragu – ragu nisa mengangkat tangannya. " Saya juga su-dah menikah pak."

Pak Wira juga cukup terkejut dengan jawaban jujur dari arka dan nisa, padahal Pak Wira menanyakan hal tersebut hanya sebagai pertanyaan iseng.

" Jangan – jangan, istri kamu itu starla, jaden?"

Dengan tenangnya arka menganggukan kepala sebagai jawaban membuat para perempuan di kelas ini mendadak lemas karena sudah tidak ada harapan lagi untuk mendekati arka. Tangan arka kemudian mengenggam tangan nisa yang sudah dingin seperti kepergok selingkuh. Mata nisa dan arka bertemu, lewat tatapannya arka meyakinkan nisa serta memberi nisa kenyamanan.

ArkanisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang