Bel istirahat telah berkumandang sejak sepuluh menit yang lalu. Namun Kim Dokja baru saja menyelesaikan tugas yang diberikan oleh gurunya untuk dikumpulkan selepas waktu jam istirahat.
Perut Kim Dokja terasa keroncongan dan terus mengeluarkan suara gemuruh. Dengan gerakan cepat ia memasukan semua peralatan tulisnya ke dalam tas. Tidak sabar ingin segera pergi ke kantin.
"Kim Dokja, ke kantin yuk," ajak Han Sooyoung yang berdiri di ambang pintu kelas bersama Aby, Sun Wukong, dan Yoo Sangah.
"Kuy lah," balas Kim Dokja, berjalan menuju teman-temannya.
Sesaat, seolah-olah ada tangan tak kasat mata yang menariknya, Kim Dokja menoleh ke belakang.
Ke tempat di mana bangku Yoo Jonghyuk berada.
Setelah kejadian tadi pagi, empat jam telah berlalu dan bangku Yoo Jonghyuk kosong selama periode waktu tersebut.
Kim Dokja tidak tau ke mana perginya Yoo Jonghyuk membolos.
Bagi Kim Dokja, perilaku Yoo Jonghyuk saat ini benar-benar sangat aneh dan tidak biasa.
Sebab, Yoo Jonghyuk itu termasuk anak rajin yang sangat jarang— atau malah hampir tidak pernah membolos.
Tidak pernah sekali pun.
Tak peduli meski Yoo Jonghyuk sendiri sedang sakit atau apa, ia akan tetap memaksakan diri untuk ikut pelajaran. (Bahkan di saat hari libur).
Namun, untuk pertama kalinya di hari ini, Yoo Jonghyuk membolos jam pelajaran. Para Guru pun sempat terkejut saat mengabsen pagi tadi.
Kim Dokja memikirkan alasan mengapa Yoo Jonghyuk menghilang.
Apakah mungkin alpha itu menghilang karena sakit hati setelah mendapatkan penolakan darinya?
Meskipun wajah Yoo Jonghyuk hampir setiap saat hanya berekspresi datar, seperti papan yang diberi nyawa. Setidaknya Kim Dokja yang selalu memperhatikan Yoo Jonghyuk, dapat mengetahui perubahan suasana hati pemuda itu. Hanya dengan melalui dari sorot matanya saja.
Dan Kim Dokja tau, sebelum Yoo Jonghyuk melompat dari jendela. Dia melihat kalau ... Alpha itu sedikit nampak muram.
Mungkin harga dirinya terluka, makanya Yoo Jonghyuk menghilang begitu. Yoo Jonghyuk kan tidak pernah ditolak, terutama dia adalah seorang Alpha yang tidak suka diberi penolakan, pikir Kim Dokja, mencoba untuk mencari alasan.
Kim Dokja mengangguk-anggukan kepala, setuju dengan pemikirannya sendiri. Juga ia berusaha untuk menyingkirkan setitik perasaan gelisah yang menyergap hatinya saat ini.
Han Sooyoung yang melihat Kim Dokja malah berdiri melamun, dan mengangguk-anggukan kepala seperti orang bodoh, berjalan menghampiri sambil menghentak-hentakkan kaki. Lalu, menjewer telinga sebelah kanan Omega itu.
"Buruan jalan, bukannya ngelamun dasar bego."
Kim Dokja berteriak kesakitan, menampik keras tangan Han Sooyoung. "Ya kalem anying, jangan jewer telinga aing dong! Sakit tau! Dasar brengsek."
Kekuatan jeweran Han Sooyoung tidak main-main, telinga Kim Dokja segera saja langsung berubah warna menjadi merah cerah.
Seperti biasa, Aby kerap tertawa setiap kali ada temannya yang tersiksa atau disiksa.
Moto Aby itu, "Temen sejati adalah orang yang kalau liat ada temen yang jatuh, ketawai dulu sepuasnya baru tolong kemudian".
Teman laknat emang Aby itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Love Him🌌
Fanfiction[BAGIAN II] Berisikan cerita pendek antara pasangan Yoo Jonghyuk dan Kim Dokja.🍦 Kapal kesayangan kita semua (。>‿‿<。 ) Suka? Jangan lupa vote sama komennya. Ngerasa ada yang salah? Silahkan berikan masukannya. Mau request cerita? Monggo, jangan sun...