Not Over Yet

417 36 13
                                    

Kibum menatap sendu pada Kyuhyun yang kini telah memakai baju khusus. Tanpa banyak bicara, adiknya itu menurut saja saat dibawa ke rumah sakit dan melakukan prosedur pemeriksaan. Sekarang Kyuhyun akan bersiap melakukan MRI untuk mendeteksi kelainan atau penyakit di seluruh tubuhnya.

Kibum hanya melihat dalam diam, mengamati setiap prosedur yang harus dilakukan adiknya. Tidak ada yang boleh menemani saat mesin MRI mulai dinyalakan. Mereka terpisahkan oleh kaca tebal bersama dua orang dokter dan seorang perawat.

Kibum sedikit melirik dua dokter yang terlihat berdiskusi dengan serius sambil menunjuk-nunjuk gambar otak Kyuhyun di monitor. Ia tidak mengerti apa yang dibicarakan kedua dokter itu. Kibum cemas. Kedua jemarinya saling meremat, seolah mencari ketenangan dari sana.

"Ini adalah pemeriksaan terakhir," ujar salah satu dokter yang sejak tadi melakukan pemeriksaan pada Kyuhyun. "Setelah ini, kita akan berbicara di ruangan saya."

"Hasilnya langsung keluar?" tanya Kibum tak sabar.

Dokter bernama Jung Yunho itu tersenyum kepada Kibum. Sejak pertama melihat saudara kembar itu, Yunho sudah bersemangat. "Iya," jawabnya lembut. "Sebaiknya kau membantu Kyuhyun berganti baju. Setelah itu, kalian bisa ke ruangan saya."

Meski tidak puas dengan jawaban dokter di hadapannya itu, Kibum tidak bisa berbuat banyak. Ketika netranya menangkap adiknya yang kepayahan setelah pemeriksaan, Kibum bergegas membantunya, meninggalkan dua dokter dan ayahnya di sana.

"Apakah parah, Seonsaengnim? Apa ada sesuatu yang tidak beres di tubuh Kyuhyun?" Tampak jelas raut cemas dan tidak sabar dari Kim Illwoo. Pria paruh baya itulah yang sejak tadi tidak bisa tenang menyaksikan serangkaian pemeriksaan yang harus dilalui sang putra.

Yunho kembali tersenyum lembut. "Kita akan membicarakannya di ruangan saya dan berdiskusi langkah terbaik yang bisa kita ambil."

***

Kim Illwoo mengerutkan dahi saat melihat Dokter Park juga berada di ruangan Dokter Jung. Meski banyak pertanyaan di kepalanya, pria paruh baya itu bisa menahannya. Ia yakin jika kedua dokter itu pasti akan menjelaskan secara rinci keadaan putranya.

"Silakan duduk, Kim Illwoo-ssi." Dokter Jung menyambut kedatangan Kim Illwoo dengan ramah. "Kami akan memulainya begitu Kyuhyun-ssi datang."

Kim Illwoo hanya mengangguk meski hatinya mulai resah. Tak perlu menunggu lama, Kyuhyun akhirnya datang dengan dipapah Kibum. Dokter Park yang melihat itu, langsung menghampiri kedua bersaudara itu untuk membantunya.

"Kenapa tidak pakai kursi roda saja? Kau pasti kelelahan setelah seharian melakukan pemeriksaan." Dokter Park sedikit mengomel. Ia tahu jika pasiennya satu itu pasti keras kepala tidak mau menggunakan kursi roda.

"Aku masih bisa jalan sendiri," bantah Kyuhyun. "Kalian terlalu berlebihan."

"Ck, dasar nakal," ujar Jungso kesal. "Tubuh lemas begini masih bilang bisa jalan sendiri? Kalau saja saudaramu melepaskan pegangannya, kau pasti ambruk."

Kyuhyun tidak membalas ucapan Dokter Park lagi. Dokter muda itu memang terkadang sangat menyebalkan. Meski begitu, Kyuhyun merasa nyaman berada di dekat dokter cerewet itu.

"Kau ingin berbaring saja, Kyuhyun-ssi?" Kali ini Dokter Jung yang menawarkan.

Kyuhyun menggelengkan kepala dan memilih untuk duduk di kursi samping ayahnya. "Saya masih sanggup untuk duduk, Seonsaengnim. Sebaiknya Anda segera mengatakan hasilnya agar saya bisa segera pulang dan pergi bekerja."

Dokter Jung terlihat mengerutkan dahi, menoleh kepada Jungso, kemudian menelan kembali pertanyaan yang mau diajukan kepada Kyuhyun. Ia cukup paham dengan kode Jungso agar tidak membahas masalah itu sekarang. Sedikit banyak Yunho sudah mendengar keadaan dan situasi pasien di hadapannya ini.

WHEN WE WERE USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang