Lonely

1.3K 107 2
                                    

Tidak ada warning.. silahkan baca. Enjoy!

Peter berjalan murung ke halte bus. Hari ini Flash membanting kacamatanya sampai pecah. Walaupun Peter tidak perlu menggunakan kaca mata lagi, tapi kaca mata itu hadiah dari mendiang Uncle Ben. Peter duduk di salah satu kursi halte, sambil memakai earphone. Tidak, dia tidak sedang mendengarkan musik. Tapi earphone itu membantunya untuk fokus, itu terjadi karena kekuatan inderanya meningkat. Tanpa earphone, tempat yang ramai terkadang membuat kepalanya berdenging

"Kid" Suara orang yang amat Peter kenali terdengar dari atas halte. Itu suara Tony Stark, sang Iron Man.

Peter segera memakai topengnya saat orang-orang lengah, lalu bocah itu mengikuti kemana manusia besi itu terbang. Mereka berhenti di menara avengers. Peter melepas topengnya tepat setelah mereka masuk ke menara.

"Ada masalah apa, Mr. Stark?" Peter berdiri di dekat sebuah meja yang berisi sebuah pot bunga.

Tony melepas armornya, "Tidak ada" ucapnya sambil berjalan ke ruangan labnya. Peter mengikutinya dengan bingung.

"Lalu kenapa kau memanggilku?" Tanya Peter saat Tony mengambil segelas minuman keras.

Tony mengangkat bahunya, "Hanya ingin"

Wajah Peter mulai memerah, bukan karena malu tapi karena marah. Dia sedang dalam mood yang buruk hari ini, dan malah bertemu dengan mentornya tanpa ada alasan yang jelas memanggilnya ke menara avengers.

"Jangan marah," Tony menghampiri Peter, "Kau mau ini? Kurasa akan membuatmu lebih tenang"

Peter menggeleng dan menaruh jauh-jauh gelas Tony dari wajahnya. "Aku masih belum cukup umur, Mr. Stark"

Ketika Peter akan keluar melalui pintu, Tony tiba-tiba berkata, "Fri, kunci semua pintu. Jangan biarkan Peter pergi"

Peter terkejut ketika Tony menyuruh AI pribadinya untuk tidak membiarkannya keluar. Ada yang aneh dengan milyuner itu. "Mr. Stark, maafkan aku. Tetapi hal ini tidak ada di dalam kontrak kerja, ataupun di perjanjian antar anggota avengers"

Tony tersenyum tipis, "Memang tidak ada di kontrak mana pun, tapi aku hanya ingin kau tinggal lebih lama."

Peter sedikit terkejut karena hal itu. Pasalnya, Tony tidak pernah menyuruhnya untuk tinggal sebelumnya. Mr. Stark hanya pernah bilang bahwa ada satu kamar tersedia untuk Peter di menara Avengers.

"Bukankah ada anggota Avengers lain, Mr. Stark?"

Tony menggeleng, "Rhodey sedang tugas negara, Captain dan Bucky sedang bertemuteman seperjuangan mereka, Nat dan Bruce sedang berkencan, Hawk pensiun, Thor mengurus Loki di Asgard."

"Bagaimana dengan ms. Potts?"

"Oh dia sangat sibuk dengan pekerjaan perusahaan"

Skak mat, Peter terjebak harus menginap dan menemani Iron Man di menara Aavengers. Bukannya Peter tidak suka, tetapi, dia sering merasa kalau dirinya tidak pantas tinggal selantai dengan Tony atau bahkan dengan Avengers. Tetapi Peter tidak punya pilihan lain saat ini, "Baiklah, aku akan tinggal"

"Bagus, therapist-ku bilang untuk mengajak seseorang agar menemaniku saat menara kosong. Kau orangnya, Kid"

Peter mengangguk, dia duduk di sofa. Tony mengikutinya dan menyadari ada yang aneh, "Kau tidak memakai kaca mata spesialmu itu?"

"Oh itu.. kacamatanya dipecahkan Flash"

Tony menggerutu, "Keluarga Thompson itu lagi? Aku akan meremukkan dia"

"Tidak, tidak," Peter melarang Tony, "Lagipula sebenarnya aku tak butuh kacamata itu lagi"

"Kau baik-baik saja?" Tony menyadari tidak ada binar cerah dari mata Peter kali ini, "Katakan saja kalau butuh sesuatu."

"Aku merindukan Uncle Ben, dan kadang, rasa kesepian tetap ada di dalam sini." Peter menunjuk dadanya sendiri.

Tony mengadahkan tangannya, "Kau kesepian? Ini bukan termasuk pelukan, tapi jika kau mau memelukku aku mengijinkan-"

Peter berlari ke arah Tony dan memeluk milyuner itu, "Thanks, this is nice"

"Yeah, kid"

FIN

Spider-kid and Iron-dadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang