2.LOVE SPEEL ; The Rule

166 24 5
                                    


Sebuah larangan dalam keluarga tersebut, tetapi menjadi sesuatu yang sepertinya dapat disebut sebagai perintah bagi dirinya sendiri.

Ia adalah Kim Yuju, gadis dengan proporsi tubuh bak Model itu selalu menghabiskan waktunya dengan bekerja Paruh waktu. Entah apa yang dipikirkan olehnya, tapi kenyataannya itulah, bahwa Yuju selalu bekerja setelah pulang sekolah, bahkan seringkali ia pulang kerumah larut malam, membuat Sowon dan Yerin murka pada Yuju.

Bukan tanpa sebab kemarahan mereka terjadi, namun karena tidak seharusnya Yuju seorang pelajar yang baru saja masuk tingkat Atas harus bekerja keras seperti itu, selagi masih memiliki Yerin dan Sowon yang bisa menghidupinya dan ketiga saudaranya yang lain.

Walau berulang kali Yuju diminta memberikan penjelasan, gadis itu sama sekali tak ingin membuka mulutnya, hanya sekedar membela dirinya. Hingga berakhir dengan hukuman dari Yerin dengan cambukan dari tongkat kecil.

Sowon masih tidak tega untuk menghukum adiknya sekalipun ia memiliki sifat yang tegas, namun berbeda dengan Yerin yang memiliki prinsip bahwa keadilan harus ditegakkan dan tak peduli kepada siapapun itu.

Yuju juga mengetahui semua itu dan berulang kali ia telah mengalami semua hukuman dari kedua kakaknya. Namun nampaknya, semua itu tak membuat Yuju berhenti dari pekerjaannya.

Segera saat jam sudah menunjukkan pukul 22.00 tepat saat itu pekerjaan Yuju telah selesai, hari ini hanya ada 2 pekerjaan yang ia lakukan. Ia berniat lebih giat lagi bekerja dan menjaga kesehatan tubuhnya. Tak peduli lagi jika kepulangannya nanti mendapatkan hukuman dari Yerin dan Sowon.

******

Didalam ruang tengah, tepatnya kini terdapat 3 perempuan yang sedang berdiri menunggu kehadiran Yuju. Mereka adalah, Sowon, Yerin dan Eunha. Rasa khawatir, marah dan kecewa menjadi satu saat ini.

Dalam hati Eunha merutuki kembarannya itu, walau ia yang lebih tua, namun rasanya sangat sulit untuk menasehati Yuju. Bahkan Sowon dan Yerin, nampaknya mereka juga lelah karena Yuju selalu mengulangi hal yang sama dan tak akan mendengarkan nasehat mereka.

Hingga akhirnya pintu rumah tersebut terbuka, manampilkan Yuju dengan setelan pakaian yang terlihat banyak noda tanah.

Serta penampilan pada wajah dan kedua tangannya yang tak bisa dijelaskan lagi. Yuju datang dengan luka lebam dan luka berdarah pada dagu, pipi serta siku tangannya. Namun nampaknya hal itu adalah hal biasa bagi Yuju, Eunha segera datang menghampiri Yuju dengan wajah yang khawatir.

"Y-yuju ada apa denganmu ? K-kenapa bisa seperti ini? Hiks, Eonnie sudah bilang jangan pulang larut, tapi kau tak mau mendengar!" isak Eunha keras, ia merasa sangat sakit melihat penampilan Yuju yang babak belur seperti sekarang ini.

"Uljima Eon-nie," balas Yuju singkat, kemudian ia melepas ransel miliknya dan memberikannya pada Eunha.

"Yuju, hadapi hukumanmu!" ujar Yerin yang kemudian mencengkram tangan Yuju dan menariknya menuju ke gudang, Yerin memang tidak pilih kasih, hukuman berlaku bagi siapapun yang melanggar, bahkan ia terlihat tak peduli pada Yuju yang terlihat penuh luka. Bertanya padanya saja tidak.

"Aniyaaa! Yerin Eonnie, Yuju sednag terluka, jangan menambah luka lagi!" seru Eunha dengan tangisnya, ia hampir saja mengejar Yerin, namun Sowon menghalanginya dan memeluknya.

"Dia harus dihukum," ujar Sowon singkat.

"Aniyaa! Eonnie kenapa kalian begitu tega? Bahkan menanyakan keadaannya saja tidak! Apa kalian juga akan peduli jika Yuju masuk kerumah sakit? Aku pikir itu tidak akan terjadi!" seru Eunha dengan kilatan marah.

SPECIAL LETTER [ Gfriend FF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang