"Bisakah kau menjadi Temanku? Aku bisa menjamin segalanya untukmu," tawar Sowon pada seorang gadis disebelahnya secara tiba-tiba. Keduanya tidak pernah saling mengenal sebelumnya, tentu saja perkataan Sowon itu membuatnya terkejut tak percaya.Gadis dengan penampilan lusuh itu hanya terdiam dan tetap menundukkan kepalanya, ia membawa ransel dan mengenakan jaket pada tubuhnya.
Gadis itu bernama Eunha, anak tunggal dari sebuah keluarga sederhana yang pergi melarikan diri karena tidak tahan akan perlakuan yang ia dapatkan dari kedua orangtuanya. Ia tak memiliki kehidupan yang wajar seperti yang seharusnya diterima oleh anak seumurannya.
Sebenarnya ia memiliki seorang yang selama ini ia sayangi, namun betapa sedihnya ketika ia sendiri melihat kedua orangtuanya itu menjual saudara perempuannya, kemudian adiknya yang kedua juga terbunuh oleh mereka, karena berusaha melindungi dirinya, dan yang terakhir ini, Adiknya yang masih berumur 2 Minggu dijual kepada keluarga kaya. Mereka hanya menginginkan Uang dan Uang! Lalu menghabiskannya dalam sekejap.
Eunha pernah menjadi pengemis dijalanan, mencuri barang-barang di toko dan melakukan semua hal buruk yang diperintahkan oleh kedua orangtuanya. Jika tidak, maka mereka akan mengancam membunuh Adiknya dan memukulinya hingga mati.
Namun untuk yang terakhir ini, Eunha sudah tidak tahan lagi, setelah melakukan semua itu, kedua oranngtuanya juga menerima banyak uang. Mereka berencana menikahkan Eunha pada Pria Paruh baya yang memiliki Club Malam terkenal didaerahnya dulu. Karena lingkungan temoat tinggalnya cukup jauh dari Kota yang kini ia pijak.
Berbekal uang tabungan yang ia kumpulkan diam-diam selama ini, Eunha memiliki tekat untuk kabur dengan cara apapun agar dirinya bisa sampai di Seoul.
Karena ia mendengar banyak kehidupan cerah disana, ia akan bertahan hidup sebaik mungkin walau kemungkinan itu akan sulit untuk terjadi. Apalagi ia tak pernah Sekolah selama ini. Ia hanya sering membaca buku dari tempat pengumpulan barang bekas/Rosok yang ada didekat rumahnya.
Namun saat setelah ia sampai di Seoul, ia tak memiliki apapun. Uangnya sudah habis, air didalam botol miliknya juga habis. Hanya ada Taman yang tenang dengan air mancur yang selalu menjadi andalannya untuk minum.
"Aku bersungguh-sungguh. Aku hanya butuh teman agar tidak kesepian. Aku bisa membayar semua yang kau mau untuk itu." ujar Sowon tanpa mengalihkan pandangannya pada hamparan depan taman, yang kini memang sudah mulai malam.
Eunha gadis itu masih diam, ia bingung harus berbuat seperti apa. Tiba-tiba perutnya berbunyi karena lapar, ia memejamkan matanya dan menengadahkan kepalanya keatas, ia sangat lapar dan perutnya sangat sakit. Hal itu memancing perhatian Sowon, "Jika kau mensetujui permintaanmu. Aku bisa menjamin, kau tidak akan kelaparan."
"Aku memiliki semuanya yang dulu adalah milik Orangtuaku. Mereka meninggal satu minggu yang lalu, dan setiap harinya hanya ada diriku dan para Maid dirumah. Aku sungguh bosen tidak ada siapapun yang dapat kuajak berbicara seperti dulu lagi. Kedua orangtuaku oranng yang berkecukupan, dan semua warisan telah menjadi milikku. Aku bisa membawamu kesana dan menjamin semua kehidupanmu. Termasuk Sekolah." jelas Sowon panjang lebar.
"S-sekolah?" Eunha memalingkan wajahnya menatap Sowon dengan wajah yang berbinar, membuat Sowon takjub akan kedua mata Eunha yang terlihat sangat cantik itu. Namun, Sowon menyayangkan kenapa Gadis disebelahnya ini tidak terlihat seperti anak biasanya? Kenapa ia terlihat sangat menyedihkan? Sowon sendiri tak tahu kenapa tiba-tiba ia menawari tawaran besar itu kepada orang asing yang bahkan baru hari ini ia temui.
"Tentu, kau bisa bersekolah. Kalau mau, aku bisa mempersiapkan kamar khusus untukmu. Tapi...aku rasa lebih baik kita tidur satu kamar, aku ingin merasa lebih terisi suasana dikamarku."
"K-kau berbohong?" tanya Eunha ragu.
"Tidak! Sungguh, aku tidak pernah berbohong. Karena aku sangat memegang teguh kejujuran dalam hidupku, orangtuaku mengajarkannya padaku."
"Emm...tapi, t-tapi aku bau dan lusuh seperti ini. Benar tidak apa?" tanya Eunha sekali lagi.
"Kita akan ke Salon, kebetulan hari ini jadwalku pergi kesana juga."
"S-salon? Bukankkah itu tempat khusus perawatan rambut yang mahal? Aku tidak punya uang," ujar Eunha bingung.
"Sudah kubilang, aku yang akan membayarnya."
"Terima kasih emm..." Eunha tersenyum manis pada Sowon.
"Sowon, itu namaku."
"Terima kasih Sowon, aku Eunha," ujar Eunha dengan lembut.
******
LAST ANGEL [WONHA FF FANTASI]
Cerita ini murni hasil kreasiku dari Mimpi yang pernah aku alami. Special Cast Sowon dan Eunha. Untuk lebih lengkapnya akan aku Publikasikan di TRAKTEER (GRATIS) hingga Cerpen ini selesai. Jadi mohon dukungannya yaa. Makasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPECIAL LETTER [ Gfriend FF ]
Fiksi Penggemar"Eonnie apa kita puasa lagi, perutku lapar," "Maafkan Eonnie, kita tidak memiliki uang sama sekali," [ KONTEN KHUSUS TRAKTEER !!!] Start = Jumat, 29 Oktober 2021 Finish = -