Chapter 8

82 9 0
                                    

~~~

Akan lebih baik jika aku diberi buku-buku tentang pertanian atau bisnis, dengan begitu akan membantuku ketika pindah ke pedesaan. Buku-buku yang akhirnya diberikan ayah, sama sekali tidak relevan dengan hidupku.

'Tapi ayah menyuruhku untuk membaca ini jadi aku tidak punya pilihan lain, kan?' Untuk tujuan menjadi mandiri, aku masih memiliki banyak buku yang tersisa untuk dibaca, jadi ini cukup menjengkelkan.

'Hm....Oh, sebuah liontin?' Tertanam di tengahnya sebuah permata besar berwarna laut, perak berkilauan dalam cahaya. Itu tampak cukup akrab.

'Di mana aku pernah melihat ini sebelumnya?' Setelah memeras otak sejenak, aku menyadari bahwa itu terlihat sangat mirip dengan yang selalu dikenakan ayah di lehernya.

"Oh, itu milik ayah." Sepertinya dia lupa membawanya. Memutuskan untuk mengembalikannya nanti, aku mengambil liontin itu dan memasukkannya ke dalam sakuku.

* * *

Ketika memasuki kamarku, aku melihat Marilyn kembali dari tugas yang kukirim sebelumnya.

"Apakah perjalananmu aman?"

"Ya, Lady. Saya telah mengirimkan semua surat seperti yang Anda minta"

"Bagus. Terima kasih atas kerja kerasnya."

Segera setelah aku mengucapkan terima kasih, ekspresi Marilyn menjadi aneh sekali lagi.

'Hm, apa aku terlalu berlebihan?' Melihat ke belakang, aku menyadari bahwa aku juga tidak suka ketika pekerjaan lebih sulit dari biasanya.

"Aku akan memberinya bonus yang bagus nanti, tapi untuk saat ini aku harus memberikan sesuatu untuk menghiburnya."

Aku menyerahkan sepiring kue coklat padanya.

"Ini, kamu dapat memiliki ini"

"Hah?" Tidak ingin disalahartikan sebagai pemilik yang tidak tahu malu yang hanya membuang sisa makanannya, aku menambahkan,

"Ini baru. Aku belum menyentuhnya."

"Terima kasih, Lady. Saya akan makan ini dengan baik." Sambil menatap Lady dengan tatapan bingung, Marilyn mengambil piring itu sebelum membungkuk dan meninggalkan ruangan. Setelah mengantar Marilyn pergi, aku tenggelam dalam pikiran sambil menyeruput teh.

'Aku akan segera menerima tanggapan atas surat-suraku' Sampai saat ini, belum pernah ada satu kali pun aku membalas surat resmi sebelumnya. Oleh karena itu, para bangsawan mungkin juga tidak mengharapkan balasan resmi dariku. Tetapi saat aku mengirim surat yang kutulis sendiri melalui pelayan pribadiku, para bangsawan berada dalam posisi di mana mereka harus membalasnya.

Satu-satunya hal yang tersisa untuk dilakukan adalah bersabar dan menunggu. Meskipun itu cukup merepotkan, aku tidak punya pilihan selain bertahan dengan itu demi masa depanku. Aku harus meredam keengganan para bangsawan terhadapku untuk menjalani kehidupan yang damai.

* * *

Disuatu Perkumpulan

Seperti biasa, keluarga kerajaan menjadi topik pembicaraan utama di antara para bangsawan.

"Aku bertanya-tanya mengapa kaisar masih belum memanggil Putra Mahkota untuk kembali meskipun perbatasannya aman sekarang?"

"Aku juga penasaran tentang itu. Sudah hampir waktunya untuk perayaan kedewasaan sang putri. Aku ingin tahu apakah kita akhirnya bisa melihat wajah mereka."

Putra Mahkota dan Putri Kerajaan belum mengungkapkan wajah mereka kepada masyarakat kelas atas. Akibatnya, ada banyak rasa ingin tahu dari para bangsawan terhadap kedua bangsawan itu.

Ayah, Aku Tidak Ingin Menikah ! [Novel Terjemahan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang