4

6K 590 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






.

.

.

.





  Di meja pojok kantin terlihat dua orang gadis tengah berceloteh, ah maksudnya mungkin satu gadis karena gadis yang lain hanya menyimak apa yang keluar dari mulut cerewet temannya.

"Ann Yaampun beberapa hari nggak ada lo tuh rasanya kaya ada yang kurang gitu, makan gue rasa hambar, tidur nggak nyenyak, BAB juga rasanya gimana gitu, " keluh Manda.

Anara berdecak jijik saat mendengar ucapan Amanda, heran dengan sahabat cerewetnya ini yang tidak hanya banyak omong tapi juga lebay akut.

Menghela napas perlahan untuk meredam kekesalan akibat ucapan Amanda, matanya tidak sengaja melihat sepupunya yang tengah memasuki wilayah kantin. Tidak hanya Claudia tapi juga pacarnya, sang tokoh protagonis pria di dalam novel ini dan diikuti anak buah nya yang tidak pernah lepas dari ekor ketuanya.

Menarik napas panjang saat melihat raut ceria dan malu-malu sepupunya yang tengah digoda pacarnya. Bersenang-senang dulu sebelum badai menerjang hubungan Claudia dan juga Xavier. Oh, atau mungkin untuk hati Xavier sendiri.

Entah, nanti Anara akan ikut andil dalam setiap adegan yang akan terjadi dan menentukan setiap plot alur atau hanya akan menjadi pengamat yang akan menentukan alur juga. Semua ada di tangan nya dan hasilnya pun akan sesuai dengan apa yang akan dipikirkan nya.

Untuk protagonis wanita yang Anara ketahui akan memasuki SMA Garuda kurang lebih setengah bulan lagi dan bertepatan setelah secara tidak sengaja menolong antagonis pria yaitu Zacharry Natanael Handirja yang pada saat itu sedang mengadapi beberapa orang yang ingin membunuhnya. Dalam novel adegan itu dibuat semenarik mungkin, dimana gadis lemah, polos dan juga lugu dengan beraninya menolong seseorang pada saat terjadi adegan berdarah.

Awal pertemuan Anjani dengan tokoh antagonis diceritakan pada malam sebelum masuknya Anjani sebagai siswa SMA Garuda, yang saat itu tengah dalam perjalanan pulang menuju kost nya setelah berbelanja kebutuhan bulanan secara tidak sengaja melihat perkelahian antara Zacharry dengan lima orang berpakaian hitam. Karena  merasa kasihan Anjani dengan cepat mencari akal untuk menolong orang itu. Dengan pikiran yang panik Anjani menekan ring tone sirine polisi dan seketika semua pria yang tengah mengeroyok Zacharry langsung melarikan diri.

Anjani yang melihat situasi yang telah memungkinkan kemudian dengan baik hatinya langsung menolong Zachary yang saat itu dalam posisi yang cukup mengenaskan. Zachary sendiri yang pada saat itu untuk pertama kali melihat paras ayu Anjani yang  terlihat lugu dan polos seketika terpesona dibuatnya, dengan ajaibnya melupakan rasa sakit yang tengah dirasakannya.

Menjadi Figuran NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang