Happy Reading 🌻
__________________________
Alta menatap bola mata yang memancarkan kepolosan namun juga takut di saat yang bersamaan dengan serius, kemudian dia berujar dengan nada terkejut.
"Cassandra Alberta?!"
Sandra, gadis itu pun tidak kalah terkejut dari Alta. Tidak ada yang menyangka takdir akan mempertemukan mereka kembali setelah kejadian menyedihkan di masa lalu. Gadis itu tidak mengira jika Altamis Syahrizky yang ia kenal juga satu sekolah dengannya, tadi dia tidak begitu memperhatikan dan hanya berpositif thinking mungkin saja nama mereka sama. Ternyata orangnya juga sama.
"Iya, kak Alta" cicit Sandra kembali menundukkan pandangan nya,
Suasana berubah canggung dan tegang. Keduanya bingung harus membicarakan apa lagi, Alta sendiri masih merasa bersalah kepada gadis polos tersebut. Andai saja saat itu dirinya percaya kepada Sandra, mungkin sekarang mereka masih sedekat nadi bukan sejauh matahari.
Ya, semua ini memang salahnya. Ada banyak kata andai yang ia gumamkan dihatinya, namun semuanya percuma tidak menghasilkan apa-apa. Kecuali penyesalan yang akan selalu menggerogoti hatinya.
"Maafin aku Sa" ujar Alta dengan kaku, namun bola matanya menatap gadis yang setia menunduk itu dengan sendu.
Belum sempat perkataan nya terjawab, lenguhan kecil yang berasal dari Ava terdengar di tengah kesunyian ruangan tersebut.
"Ava"
Sandra dengan sigap bangkit dari duduknya kemudian memberikan air putih kepada Ava yang baru saja sadar dari pingsan. Kentara sekali gadis tersebut sangat khawatir dengan teman barunya yang masa berteman mereka belum genap sehari. Alta bisa melihat binar khawatir juga senang dari retina gadis yang tingginya hanya sebatas dadanya saja.
"Ada yang pusing? Atau Ava mau pulang aja?" Tanya Sandra beruntun yang membuat Ava terkekeh kecil dengan wajah pucatnya.
"Gausah Sandra, tadi Ava gak sempet sarapan karena terlalu semangat pergi sekolah. Ava gak papa kok" jelas Ava panjang lebar kepada Sandra yang masih menatapnya dengan pandangan khawatir. Sepertinya ada yang lupa siapa yang pagi tadi sarapan dikantin.
Alta yang merasa kehadirannya sudah tidak dibutuhkan lagi, pun angkat suara untuk pamit kepada kedua gadis tersebut.
"Ekhem, kalo gitu gue pergi dulu"
"K-kak Alta makasih udah tolongin temen Sandra" ucap Sandra sedikit gugup, sedangkan Ava hanya memandang keduanya dengan tatapan polos.
Alta mengangguk singkat kemudian pergi dari sana.
"Dia siapa Sandra?"
Sandra menepuk jidatnya reflek, ternyata selain polos Ava juga pelupa.
***
Seorang pemuda bertubuh jakung tengah berjalan sendiri di sepanjang koridor, kegiatan MOS sudah selesai 15 menit yang lalu. Sekarang para siswa-siswi diperbolehkan melihat-lihat sekolah barunya.Ray, pemuda ini terus saja berjalan dengan tampang datar dan sesekali mengernyit jijik kala berpapasan dengan gerombolan perempuan yang terang-terangan memujinya. Tak terasa dia sudah melangkah jauh dan sekarang berada di halaman belakang sekolah.
Tunggu? Sepertinya ada yang tidak beres dibelakang pohon besar sana, telinga Ray mendengar suara aneh dari sana. Karena penasaran ia pun menghampirinya, tak lama kemudian ia rasanya hampir terjungkal kebelakang kalau saja tidak bisa menahan beban tubuhnya.
Bagaimana tidak? Ternyata yang ia dapat i adalah seorang pemuda sedang memperlihatkan raut wajah leganya setelah mengeluarkan gas beracun bertubi-tubi. Ray spontan menutup hidung nya karena bau yang begitu menyengat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AvaRay
HumorBukan kisah tentang tetangga yang bertengkar bak kucing dan anjing. Tapi tentang tetangga baru yang menempati samping rumah gadis polos dan lugu bernama, Caroline Ava Wizard~anak pertama dari pasangan kaya yang terkenal harmonis dan hangat dengan ke...