Malam Penganten (Ke Puncak Asmara)

110 0 0
                                    

PERHATIAN!!!

Maaf! episode kali ini mengandung adegan 18+ yang bikin kalian panas dingin atau meriang jadi sebelum membaca chapter ini sediakan dulu decolgen, antangin, neozep forte, bodrexin, inzana, combantrin dan obat lain sejenisnya, dan chapter ini membuat kalian mungkin gak nyaman, jadi aku mohon maap ya! yang belum punya pasangan sah jangan melampiaskan dan ngehabisin sabun tante Lux di kamar mandi ya sambil ngebayangin model tante Lux dari jaman jebot sampe jaman sekarang... Bijaksanalah dalam membaca... karena orang bijak taat aturan main....! 🤣🤣😍😘🤩

💥💥💥💥💥💘💘💘💘💘💥💥💥💥💥

Beberapa jam setelah pesta pernikahan dua sejoli yang telah sah menyatukan cinta suci mereka, berjalan tergesa-gesa menaiki anak tangga yang melingker-lingker kek ular.

"Cepatlah sedikit jalannya isteriku...!" Perintah Duta.

"Buru-buru amat sih suamiku kayak diburu setan, santai sajalah ma men!"

"Iya nih isteriku, aku lagi diburu dan dirasuki roh setan mesum, si Genduruwo mesum yang akan siap memangsamu dan mencabik-cabikmu sampe berdarah-darah."

"Wih syereeem, jadi atuuut atu7uu pasti atiiit titiiit ini dicakar dan ditelen ama setan berbulu itu... eeenyaaak... beeee.... atuuu atuuut anak perawanmu diculik wowok gombel tukang gombal eh geen... duuuttt... ruuuhhh...wooo... setan babulu, mau di bondang prakosa gue.. bulunya dimana-mana boow, merinding nih bulu romaku... bang Romaaa tolongin...!!!"

"Ha...ha..hahaha, mangkanya buruan nyaik! Abang udah gak kuat pengen memangsa idup-idup dan menikmati tubuhmu yang booohaaahaaayyy my wife..." Duta meraih tubuh Windy isterinya dan menggendongnya kek koala masuk kedalam kamar penganten.

"Ta' gendong kamu kemana-mana... ta' gendong kamu ke ranjang penganten kita... kau sudah kek jamu gendong.."

"Heh lepasin bang...! turunin abang...! Segitu kagak tahannya kamu abang...??? Slow aja bang malem dan jalan masih panjang, jangan ucap janji, nikmatilah cintamu hari ini... sanggupkah aku hidup bersama denganmu, mungkinkah aku hidup tanpa ada dirimu dan cintamu bang, hanya waktu yang bisa jawab semua itu, sampai kapan? Uuuu... aku tak tau..." Windy bersenandung dalam gendongan Duta, dengan voice rock n roll-nya yang terdengar mesra dan seksi di kuping sang suami (dalam mimpi... hehehe), dan membuat Duta makin napsu untuk segera menyantap bini gresnya itu.


Windy Dara Asmara dan Duta dangdut Pantura tertawa terbahak-bahak bakar terbakar gelorah nafsu yang memanas... "bakar... bakar ranjang asmara kita dengan api asmara yang membara...
Irama kopi dang-duta yang membara Makin hangat bagai ciuman yang pertama
Detak jantungku seakan ikut irama Karena terlena pesona suara alunan kopi dangdutmu
Irama kopi dangdut yang ceria Menyengat hati menjadi gairah
Membuat aku lupa cintaku yang telah lalu....
Dag dig dug detak jantungku,
Syer syer syer bunyi darahku...
Dag dig dug detak jantungku
Syer syer bunyi darahku...
He he he heeee...
Na na naa
Sekarang kau datang lagi menggodaku,
Dulu hatiku membeku
Bagaikan segumpal salju...
Aku tak mau perduli baik hitam maupun putih
Melangkah berhati-hati asal tidak nyebur di kali
Kala kupandang kerlip matamu nun jauh disana
Sayup terdengar melodi cinta yang menggema
Terasa kembali gelora jiwa mudaku Karena tersentuh oleh alunan semerbuk kopi Dang-Dut...
Api asmara yang tengah membara, makin hangat bagai ciuman yang pertama, detak jantungku seakan ikut irama, terlena pesona alunan kopi Dang Dut...
Irama kopi dangdut yang ceria, Menyengat hati menjadi gairah, Membuat aku lupa akan cintaku yang pertama."

Sang Pejantan TangguhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang