6. Chanchan dissapeared

31 5 35
                                    

Bukan kehidupan namanya kalau tanpa hadirnya ujian, semuanya punya kadar masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan kehidupan namanya kalau tanpa hadirnya ujian, semuanya punya kadar masing-masing. Yang terlihat bahagia belum tentu terbebas dari masalah, hanya saja dia pandai bersabar dan bersyukur.

..............................................................

Bulan membayangi dilangit malam yang cerah. Sebenarnya Johnny ingin menikmati suasana malam yang berseri ceria itu. Dia bisa saja menikmatinya sambil duduk dibalkon kamarnya dilantai atas, dari sana dia bisa memandang kearah Telaga Puri yang mana rembulan yang terpantul dipermukaan telaga bening itu kelihatan indah berkilau, sangat menakjudkan. Tapi sayang sekali Johnny malah harus meninggalkan rumahnya sebelum pukul 7 malam itu.

" John, aku mau ketemu kamu! " Irene sang mantannya yang seksi itu tiba-tiba saja kembali mengganggunya.

" Aku sibuk sekali, Ren! " Johnny mencari alasan untuk menolak Irene.

" Bohong! Kamu itu sebenarnya gak sibuk kan? Kamu menjauhiku karena sudah punya gebetan lain, yang mungkin lebih seksi dsn cantik dari aku! " tuding Irene kesal.

" Bukan soal itu, Ren! Aku harus menyelesaikan beberapa urusan dalam waktu satu bulan ini... " Johnny berusaha menjelaskan.

" Pokoknya nanti malam aku mau kerumahmu. Kita perlu bicara empat mata dan ini serius! " Irene masih berkeras.

" Terserah kamu deh, " Johnny akhirnya menyerah dan mengiyakan saja permintaan Irene. Biasanya jika sudah begitu, Irene akan benar-benar datang kerumah Johnny sesuai janjinya. Itu pertanda bahwa Irene sudah rindu kemesraan atau dia membutuhkan sejumlah dana untuk kepentingan pribadinya.

Johnny harus bisa menghindari perangkap pahit itu lagi. Ia tidak boleh lagi tergiur oleh khayalan sexy asmara Irene. Menyadari mental asmaranya akan rapuh jika sudah berhadapan dengan Irene, lebih-lebih jika Irene mulai menatapnya penuh dengan tantangan mesra, maka Johnny merasa lebih baik menghindari pertemuan tersebut. Ia tidak jadi pulang kerumahnya di compleks Puri Cendana demi menghindari Irene. Pukul tujuh malam ia memilih singgah ke cafenya Ten sahabatnya.

" Lebih baik ngobrol sama Ten dari pada melayani adu debatnya Irene. " pikir Johnny saat turun dari mobilnya. Namun ketika dia memasuki cafe itu ternyata dia harus duduk sendirian. Ten sedang ada urusan lain dan tidak hadir di cafenya malam itu.

" Ten, kamu dimana sih? " tanya Johnny yang segera Ten melalui ponselnya.

" Mianhaeyo John, aku sedang sibuk mengurusi tamu dari Perancis nih, biasa... Proyek sensasi! "

Mistery Puri of Lake (End√) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang