12. Terungkap

34 6 37
                                    

Seburuk apapun orang dimasa lalumu, jangan pernah dijadikan tolak ukur ke setiap orang yang akan kamu temui dimasa kini karena itu nantinya hanya akan mempersulit dirimu untuk mempercayai seseorang dimasa depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seburuk apapun orang dimasa lalumu, jangan pernah dijadikan tolak ukur ke setiap orang yang akan kamu temui dimasa kini karena itu nantinya hanya akan mempersulit dirimu untuk mempercayai seseorang dimasa depan.

Warning nc 21 sedikit dan typo nih. Bagi yang tidak nyaman tolong diskip aja yah!

............................................................

" John, koq malah diem sih? " tegur Illie lembut.

" Ada apa sebenarnya? Kenapa kamu tiba-tiba diam tapi masih saja memandangi permukaan air Telaga itu? Kasi tahu aku dong! " tanya Illie penasaran.

" Gak ada apa-apa koq! " Johnny berusaha menetralkan suasana.

" Sebaiknya kita bicaranya didalam saja yuk? Dari dalam juga kita masih dapat menikmati pemandangan indah ini jika gorden dinding kita buka lebar-lebar. " kata Johnny yang kemudian membawa pemuda cantik itu masuk kedalam kamar. Pintu kamar memang sudah dalam keadaan terkunci sejak tadi, bahkan pintu balkon pun kini telah di kuncinya rapat-rapat. Johnny khawatir akan munculnya sesuatu yang menyeramkan dan membuat Illie ketakutan. Karena itu lah dia juga tidak mau menjelaskan kecemasan dan prediksi yang diketahui nya tentang kenapa air Telaga itu menjadi keruh. Ia tidak ingin membuat Illie merasa tidak nyaman tinggal dikamarnya. Makanya cerita tentang misteri Telaga Puri itu berusaha disingkirkannya dari percakapan mereka selanjutnya. Dan digantinya dengan percakapan yang diusahakan nya lebih menarik lagi tentunya.

" Illie ya, kamu mau minuman penghangat tubuh tidak? " tawarnya tiba-tiba.

" Minuman? Maksudmu minuman model gimana? " Illie malah balik bertanya.

" Yah seperti wisky, champagne atau brandy kali...? "

" Gak mau ah, takut mabuk. Aku kan lemah terhadap alkohol! " tolak Illie sambil tertawa kecil. Memikat sekali suara tawa itu, membuat hati Johnny semakin berdebar-debar penuh keindahan dibuatnya.

" Kalau yang tidak itu, kamu mau minum apa? "

" Bir kaleng atau apa sajalah yang ringan dan gak bikin pusing. Yang jelas aku gak mau mabuk dan bikin kacau nantinya! " kata Illie setengah tertawa. Johnny segera menuju bar kecil yang ada di sudut ruang tidurnya. Johnny ikut tertawa dan melontarkan pertanyaan yang bersifat memancing.

" Memangnya kenapa kalau mabuk? "

" Jelek! "

Lagi-lagi Johnny tertawa dan kembali mendekati Illie sambil membawa dua kaleng bir putih dari dalam kulkas. Dingin dan menyegarkan rasanya.

Mistery Puri of Lake (End√) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang