Air Mata Rindu

56 10 2
                                    

"Bercerita lah, arahkan tatapan mu kedepan dan keluarkan semuanya akan ku dengarkan sampai tangis mu menjadi senyuman "

"Pada akhirnya rindu tidak akan mengajarkan kita untuk berhenti berharap, namun rindu akan mengajarkan kita untuk tidak terlalu menaruh harapan"

Setelah selesai mengingat memori indah di rumah itu. Chae dan Mina kembali melanjutkan perjalanan mereka. Waktu berlalu sangat cepat dan hari sudah mulai gelap sebenarnya Mina ingin mengajak Chae pulang ke asrama.

Namun saat melihat senyuman di wajah Chae , Mina mengurungkan niat nya itu walau kaki nya terasa ingin patah tapi tak apa yang penting Chae bisa tersenyum dengan bebas. Saat di perjalanan tiba tiba Chae bilang...

"Mina, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat "

"Kemana Chae? "

"Ke bukit atas, dimana kita bisa melihat kota ini dengan jelas dan ya aku ingin bercerita lagi dengan mu"

Dalam hati Mina sebenarnya ia tidak ingin kesana karena kaki nya sangat sakit namun saat mendengar kata  bercerita lagi dengan mu Mina menjawab...

"Eum, baiklah tapi jika nanti sudah selesai kita langsung pulang ke asrama ya"

"Iya , ayo "

Mengapa Mina mengiyakan permintaan Chae padahal kan kaki nya sakit?? Karena Mina tau bahwa Chae masih ingin meluapkan rindu pada kedua orang tuanya dan disaat inilah Mina bisa tau Chae lebih dalam.

Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya Mina dan Chae sampai di bukit itu sebenarnya mereka tidak sendirian ada beberapa orang yang sedang menikmati udara malam ini karena bukit ini luas, jadinya jarak antara pengunjung cukup jauh.

Entah memang secara kebetulan atau Tuhan sudah mempersiapkan ini semua pasal nya langit malam ini di penuhi bintang bintang udara yang sejuk dan yang paling terpenting lampu kota dan bulan saling memberikan cahaya mereka.

Chae dan Mina memilih duduk di kursi dekat dengan danau, menurut Mina tempat ini cocok untuk meluapkan semua rasa yang terpendam di dalam diri kita.

Mereka berdua sudah duduk di kursi itu, saat Chae ingin memulai pembicaraan tiba tiba Mina bangkit dari kursi itu dan berbicara...

"Berceritalah, arahkan tatapan mu kedepan dan keluarkan semuanya akan ku dengarkan sampai tangis mu menjadi senyuman "

Chae hampir menangis mendengar itu karena selama ini hanya Mina lah orang yang benar benar mengerti apa yang ia rasakan selama ini.

"Aku akan menceritakan semua nya, aku ingin diriku tak punya beban sama sekali ku harap anda benar benar mendengarkan cerita ku "

"Janji, saya janji akan selalu mendengarkan cerita mu walau hanya satu kata "

"Mina, aku sangat rindu dengan keluarga ku mereka lah arti dari kehidupan ku, kuat di dalam tubuh ini berasal dari mereka, mereka yang selalu bahagia, tertawa, menjadi panutan anak nya ternyata mereka juga yang menghancurkan keindahan di dalam nya kalau boleh saya jujur saya tidak ingin melakukan ini semua andai saja bunuh diri itu diperbolehkan oleh Tuhan pasti sudah saya lakukan dari dulu namun karena itu perbuatan yang dibenci oleh Tuhan tidak terjadi sampai sekarang, menjadi baik baik saja di depan orang yang tidak pernah mengetahui kehidupan asli kita adalah hal berat setiap anak yang tidak pernah mendapatkan pelukan hangat , jadi bagaimna caranya agar rasa rindu akan pelukan dan kasih sayang itu bisa hilang?? "

1995 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang