Aku tidak tahu harus senang ataupun ragu. Pernikahan ini membuat semua wanita merasa iri padaku. Mendapat suami idaman seperti dia, siapa yang tidak mau menikah dengan nya?
Sifatku berbeda sangat jauh darinya. Aku pemarah bahkan sangat boros, tapi dia sangat sabar denganku. Aku tidak tahu apa yang dia suka padaku..
Tittt!!
Aku menghela nafas dengan berat, hari ini jalanan sangat macet. Aku dan dia berniat untuk pergi ke mall, berbelanja sekalian makan.
Dia menoleh padaku ketika mendengar helaan nafas, aku merasa.. dia menggenggam tanganku. Otomatis aku menoleh dan dia menampilkan senyuman nya yang seperti biasa, lembut dan sangat manis.
"Sabar ya? Ini jam orang-orang pada pulang kerja"ucapnya dengan nada yang lembut
"Tapi lama banget, kita udah 15 menit loh kejebak dimacet ini"omelku dan dia selalu tau apa solusinya ketika moodku sedang buruk.
Pertama- dia mengelus kepalaku dan jika aku menghindar dia akan memakai cara kedua, yaitu dengan mengecup pipi ku.
Setelah beberapa menit kami terjebak dimacet itu, akhirnya jalanan mulai kembali normal. Sesampai di mall..
"Sayang mau es krim?"tanya dia lalu menunggu jawabanku sebelum kami pergi ke kedai es krim. Dia membeli dua es krim vanilla dengan topping remahan oreo. Itu kesukaanku.
Kami sedikit berbelanja bahan makanan bahkan baju lalu mampir untuk makan setelah itu kami pulang. Suatu hari dia mendapat kabar baik, seseorang menawarkan nya untuk menjadi model. Fyi dia bekerja diperusahaan ayah nya. Jadi dia termasuk dari keluarga berada.
"Um.. sayang"
"Apa"ucapku dengan nada jutek dan pandangan tak lepas dari layar ponsel
"U-um.. kalo aku jadi model, kamu setuju ga?"tanya dia dengan hati-hati. Aku melepas pandanganku dari layar ponsel dan langsung melirik kearahnya. "Model?"
"Iya, apa.. aku boleh kerja jadi model?"
"Memangnya gaji diperusahaan ayahmu kurang?"
"Bukan begitu sayang, aku hanya ingin mencari pengalaman, boleh kan? Boleh yaa? Yaa~~"ucapnya dan aku menghela nafas berat lalu mengangguk pelan, dia tersenyum lebar dan segera memeluk ku.
"Terima kasih sayang!"Setelah dia menerima tawaran itu, hari-hari kami berubah. Dia semakin terkenal, publik juga tau bahwa yunho sudah menikah. Ada pro dan kontra, dia juga selalu melarangku ketika ingin membaca komen dari para fans nya. Katanya sih biar aku gak darah tinggi
Kini aku menemaninya melakukan pemotretan dengan tema santai. Ketika dia sibuk kadang aku main ponsel atau melamun. Namun dia menyadari itu, ketika mataku tak sengaja bertemu dengan nya. Dia tersenyum sambil berkata
"jangan cemberut sayang, senyum~"
Aku refleks tertawa walaupun tidak nyaring, kenapa dia imut sekali? Hah.. entah mengapa aku jadi bersemangat menemani nya. Setelah 1 jam aku menghabiskan diruangan studio foto itu. Akhirnya semuanya selesai. Saat kami ingin pulang, seseorang menahan kami. Sepertinya dia seorang manajer.
Dia berbincang sebentar dengan yunho, tapi raut wajah laki-laki itu menjadi serius. Aku mengerutkan kening dan bertanya-tanya 'apa yang mereka bicarakan?' Yunho berjalan kearahku dan berkata "pemotretan selanjutnya berpasangan.."
"Oh? Bagus dong, terus kenapa wajahmu murung?"tanyaku
Yunho terdiam sebentar lalu dia membuka mulutnya, "aku harus berfoto mesra dengan model lain.."
Hah?
Aku berjalan dengan cepat kearah laki-laki yang baru saja mengobrol dengan yunho, aku berhenti tepat didepan nya. "Tolong jelaskan, maksud anda apa menyuruh suami saya harus bermesraan dengan wanita lain?"
"Begini bu, saya tidak bermaksud menghancurkan rum--"
"Itu tidak menjelaskan sama sekali."ucapku yang memotong ucapannya, laki-laki itu terlihat sedikit panik. Mungkin aku terlalu menatapnya dengan tajam
"Itu hanya pekerjaan bu, saya tidak menyuruh--"
"Saya istrinya. Kenapa tidak dengan saya saja?"
"M-maaf bu, kami perlunya wanita yang sudah punya pengalaman dengan bagian ini"
"Jadi.. maksudmu seorang ibu rumah tangga tidak bisa menjadi model?"
"Bu-bukan begitu.."
"Sayang.. sudah"ucap yunho yang menarik lenganku mencoba untuk menghentikan suasana tegang ini. Aku menepis tangan nya dan menatap yunho dengan tajam. "Elo diem. Gosah ikut campur"ucapku membuat yunho menunduk
"Saya menerima semua konsep yang anda inginkan tapi tidak dengan berpasangan seperti ini."
"Bu.. ini hanya pekerjaan, untuk urusan pribadi itu belakangan"
"Jadi maksudmu hubungan saya dan suami saya itu tidak penting?"
"Sudah cukup." Yunho menarik ku ke pelukan nya, dia menatap laki-laki itu dengan tatapan tajam "untuk pemotretan selanjutnya saya tidak bisa menerima, anda bisa mencari model lain yang lebih baik dari saya. Permisi"
Setelah mengatakan itu yunho membawaku pulang ke rumah, hening tak ada pembicaraan. Sesampai dirumah pun dia langsung pergi ke kamar mandi. Aku menaruh tas diatas kasur dan menghela nafas berat, aku menyesal telah marah dan membuat kekacauan ditempat kerja nya.
Cklek!
Aku menutup mata dan berdoa agar semua nya baik-baik saja. Aku pasrah dan siap dimarahinya karena aku tau itu adalah salahku.
-------------------------------------------
.Info dari penulis. {Mau promosi dulu}Gua ada bikin cerita 'Diary ku' cerita itu sama seperti cerita 'ateez x y/n'. Cerita pendek dengan berbagai genre dan berbagai ending. Bahkan pemeran nya pun bukan cuma ateez. (Atau lebih tepatnya idol yg akhir-akhir ini gue bucinin)
Kalian bisa minta juga mau siapa idolnya, mungkin klo gue dapet ide bakal dibikinin.
Kalo tertarik boleh dibaca :)
KAMU SEDANG MEMBACA
[ATEEZ X Y/N]
Short Story(Tentang y/n dengan member ateez, dan berbagai cerita.)