[ATEEZ X Y/N]

| The ideal husband | {yunho} .2.

"Mau makan apa? Daritadi kamu belum makan loh, entar maagnya kambuh.." aku membuka mata saat mendengar ucapan itu keluar dari mulutnya. Wajahnya tidak terlihat dia sedang marah.

"Yun.."

"Iya?"

"Apa.. kamu marah?"

Dia terdiam sebentar lalu bertanya "marah? Untuk apa?"

"Tadi aku membuat kekacauan--"

Yunho tertawa kencang lalu mengacak rambutku, "kamu ga salah kok, kamu hanya menegurnya Jangan terlalu dipikirkan"

"Tapi ya tetap saja! Aku merasa tidak enak padamu.. pasti kamu ingin melakukan pemotretan itu kan? Tapi aku malah melarangmu.."ucapku dan dia hanya tersenyum sambil mendengarku terus mengoceh

"Gapapa, justru itu malah baik kalau sampai aku melakukan pemotretan dengan wanita lain mungkin akan menimbulkan gosip yang ga bener dan banyak yang salah paham"

Aku hanya bisa menunduk entah mengapa sulit menatap laki-laki di depanku ini. "Mandi gih, aku bikinin nasi goreng kimchi ya?"ucapnya sambil mengelus kepala ku sebelum pergi ke dapur.

Selesai mandi aku menyusul ke dapur, ternyata dia sudah selesai dan sedang menata makanan. "Oh? Ayo sini"ucapnya sambil menarik kursi disampingnya.

Tidak ada obrolan dan hanya terdengar suara sendok dan garpu. Yunho melirik kearahku yang sedang fokus pada makanan "um.. bumbunya ada yang kurang ya?"

"Hah? Oh.. engga kok, enak"jawabku lalu dia menaruh tangan nya di keningku, "engga demam, kamu kenapa kok lesu gitu?"

"Maaf yun.. tentang masalah tadi"

"Astaga, kamu masih mikirin yang tadi?"

"Hey babe.. look at me"ucapnya sambil mengarahkan wajahku dan kami berdua saling bertatapan. Dia menaruh kedua tangan nya di bahuku dan wajah nya sangat
Dekat.

"You didn't do anything wrong. So please don't worry too much" setelah mengucapkan itu dia langsung memelukku. Kuharap perasaan tidak enak itu segera hilang.

Di pagi hari, aku telat bangun dan mendapatkan sebuah note tempel yang berwarna biru, disana sudah tertulis darinya

"morning! Makanan sudah ada meja, jangan lupa sarapan karena itu penting! Aku tidak bisa membangunkan mu karena kamu tidur terlalu pulas.Hehe
Kabari aku jika kamu sudah bangun dan membaca surat ini, love u babe."

Aku tersenyum saat membaca surat itu, lalu beranjak bangun dari kasur. Hm dia membuat dua roti panggang yang mulai dingin, ada beberapa selai didekat roti itu. dan ah! Aku ingat ada susu dikulkas. Aku mulai memakan sarapan, sebelum nikah biasanya aku selalu tidur kesiangan dan telat sarapan. Tapi setelah menikah yunho selalu mengingatkanku dengan makan. Dia bilang agar aku tidak sakit.

Hari ini aku ingin pergi ke rumah orang tuaku, hanya mampir sebentar dan tidak terlalu jauh. Aku juga sudah izin pada yunho.

Kedatanganku disambut hangat oleh keluarga. Mereka menyiapkan beberapa makanan dan mengajak ku makan bersama, namun kebahagiaan itu hanya sebentar. Aku mendapat komentar dari tante, adik ibuku.

"Lihat deh si ayu, udah cantik terus bisa ngasih keturunan. Kamu kapan? Ga kasian apa sama suamimu?"

Nafsu makanku seketika menghilang, sekitar 15 menit aku pamit pulang dengan membawa makanan untuk yunho. Aku melihat kearah jam tangan, dan sudah menunjukkan pukul setengah 5. Dan aku bergegas pulang.

Sesampai dirumah aku melihat mobilnya, hah.. ternyata dia sudah datang? Aku membuka pintu sambil berkata "aku pulang!" Namun tak ada jawaban, aku mengira dia sedang mandi karena mendengar suara air.

Aku pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan yang kubawa dari rumah orangtuaku. Namun sebuah tangan besar melingkar dipinggang, tercium aroma sabun lavender. "Yun?"panggilku dan dia hanya membalas dengan deheman.

"Ada apa?"tanyaku kembali dan setelah itu dia menghela nafas berat lalu mencium bahu ku. "Hari ini banyak sekali pekerjaan dikantor.."ucapnya dengan nada lesu. Aku menyuapinya sepotong buah apel dan langsung diterimanya lalu kembali mencium bahuku. "Y/n.. ayo main.."bisiknya dan aku langsung memukul pelan perutnya lalu menatap tajam.

"Aku bau, seharian aku dari rumah mama sama papa"ucapku namun dia membalikkan tubuhku lalu tersenyum. "Aku boleh ikut mandi?"tanya dia dengan wajah ceria. Aku tersenyum lalu mencubit kedua pipinya sebelum aku pergi ke kamar mandi.