Nekat

3 5 0
                                    


Kelima pria memasuki kafetaria dengan santai. Kael yang berada paling depan mengedarkan pandangan, hingga matanya menangkap sosok gadis yang tengah duduk menyendiri dekat jendela. Lekas membawa langkah mendekat diikuti yang lain.

Mira tersedak makanan ketika tanpa permisi, kelima pria paling digilai di kampus ini duduk mengelilinginya. Siapapun akan terkejut, ditambah lagi Kael duduk dihadapannya dengan tatapan tajam.

Mira menelan ludah susah paya, demi apapun dirinya merasa tidak pernah bermasalah dengan kelimanya.

"Biodata Qira?" tanya Kael to the point.

"Jadi cuma mau tanya gadis aneh itu?" Davian mendecih berniat bangkit, namun urung ketika mendapat tatapan membunuh dari yang lain terutama Kael. Ia lekas duduk manis, Kael memang jarang berkomentar apalagi menunjukkan sikap. Yang jelas pria itu akan terlihat sangat menakutkan saat mode serius.

"Qirani!" jawabnya. "Maksudnya, aku tidak tahu apa-apa tentangnya selain namanya Qirani." jelas Mira cepat takut membuat pria itu marah karna tidak sesuai keinginannya.

"Bagaimana bi–" Alan membekap mulut sendiri  mendapati tatapan tajam pria itu, ia lupa Kael benci seseorang ikut campur tanpa persetujuannya.

"Di drop out?"

"Kabarnya gitu kak."

"Yang jelas!"

"Iya kak."

"Alasan?"

"Rumornya karna–"

"Siapa yang tanya rumor!"

"Maaf kak," sesal Mira terlonjak kaget, "Ayah Gabby nuntut atas kejadian tempo hari karna Gabby masuk rumah sakit dan mengalami trauma, dan bilang akan bawa kasusnya kejalur hukum."

"Nomor hp."

"Hah?" kaget Mira. "Maksud kakak nomor hp Qira?" tanyanya yang dijawab anggukan Kael. " Tidak punya kak, Qira bukan orang yang terbuka."

Kael mengangguk mantap kemudian bangkit, mereka berlima akhirnya keluar dari kafetaria. Tujuan saat ini adalah lapangan basket, jam menunjukkan pukul 03:15 P.M yang artinya jadwal latihan 5 menit lagi.

"Sayang sekali, kau terlambat selangkah" Raka bergumam mengejek.

"No! Aku tahu rumahnya," bangga Kael.

"Waw! Gerak cepat ya, Bos," kekeh Alan mengacungkan jempol.

"Fix, kena virus Fall in love." simpul Reiqa.

Kael diam, enggan menjawab. Pikirannya tertuju pada gadis dengan manik biru memukau yang berhasil memporak-porandakan hatinya dua hari ini.

***

Senja muncul  menandakan sebentar lagi akan malam. Latihan memang sudah selesai 15 menit lalu tapi mereka memilih istirahat sebentar sebelum akhirnya pulang, Alan yang baru selesai berkemas itu bingung ketika melihat Kael beranjak.

"Mau kemana?"

"Ada urusan!" Kael berteriak menjawab pertanyaan Alan tanpa menoleh, ia berlari cepat menghampiri seseorang yang menarik perhatiannya.

Sudut bibir Kael melengkung membentuk senyuman kala netra-nya menangkap sosok gadis berambut hitam di kuncir, memakai hoodie hitam dengan celana denim biru. Gadis itu berdiri didepan denah kampus, terlihat serius mencari sesuatu.

"Perlu bantuan?"

Qirani menoleh cepat, tanpa menjawab ia kembali fokus pada kegiatan yang sempat tertunda. Kael tidak kesal, ia bersandar, melipat kedua tangan didepan dada, menatap penuh minat gadis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ROSE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang