Chapter 14: Scream

599 53 16
                                    

Scream 1996 spoiler! Ya karena aku ngambil salah satu killernya dari sini :) ada yang tau siapa?

.

.

.

BRUUMMMM

Terdengar mesin motor yang sedang berjalan melewati jalan besar yang memisahkan 2 hutan, dan jalan itu juga yang menghubungkan kota Woodsbro dengan Rosewell. Siapa lagi kalau bukan tokoh utama kita dan sahabatnya, yang sedang menuju Woodsbro untuk bertemu Sidney.

Tentu saja (name) yang mengendarai, bagaimana dia tau cara mengendarai motor? Itu adalah Basic things yang perlu di kuasai tau!

"Dingin banget yaa berangkat subuh-subuh!!!" ucap Mary pada (name) yang kepalanya memakai helm.

"Hah?! Mana aku tau kan kamu yang sekolah, lagian bukannya buku-buku di simpan dengan rapih!" jawab (name) dengan jawaban yang melenceng sekali dengan pertanyaan

Mary mengangguk. "Tapi untunglah aku yang pegang barang jadi aku ada pelukan biar badan makin kangat" ...

"......." Bagaimana mau ke dengaran, motor dengan mesin yang berisik sambil mengebut dan jalanan yang sepi, udah begitu dua duanya memakai helm.

.

.

.

Tak lama kemudia terlihat papan nama "Woodsbro, 500 m" sedikit lagi Mary dan (name) akan sampai Woodsbro dan akan segera bertemu Sidney.

Mary memberitahu (name) tentang lokasi rumah Sidney. Mereka dengan perlahan mencari rumah Sidney, lalu seseorang melambai pada mereka.

"Mary!!"

(Name) langsung memberhentikan motornya tepat di depan rumah seseorang yang melambai itu, dan seseorang itu adalah Sidney. ketika motor berhenti dan Mary serta (name) sudah turun dari motor, Sidney segera memeluk mereka.

"Terima kasih sudah datang menemaniku!" ucapnya dengan lega. Dia lalu menggenggam tangan ke dua gadis yang baru saja sampai di rumahnya itu. "Akan ku ceritakan semuanya!"

Mary dan (name) belum saja merapikan barang-barang mereka, tapi Sidney sudah buru buru menyeret mereka masuk ke rumahnya. Sidney yang terlihat panik segera menutup dan mengunci pintu rumahnya

Matanya terlihat sangat panik, bahkan matanya gemetar dengan cepat. "Kemarin ketika orang tua ku pergi, aku merasa seseorang mengintai ku, aku sampai susah tidur karena ketakutan. Jadi begitulah kenapa aku memanggil kalian, tolong temani aku.." ucap Sidney yang hampir menangis

"Tenang, sekarang kamu sudah aman bersama kami!" Mary memeluk Sidney, dan (name) pun juga ikut memeluk Sidney. "Dan sekarang aku dan (name) akan merapihkan barang"

"Baiklah.." angguk Sidney yang sudah lebih tenang

.

.

.

sampai di kamar Sidney yang cukup besar. (name) dan Mary segera menaruh tas mereka di dalam tempat baju Sidney alias Closet di luar negri, dan mereka juga tak lupa menaruh helm mereka disana.

"Soo.. Sidney" Mary tiba-tiba berbicara pada Sidney. "Bagaimana kalau kita lupakan hari ini dan mari bersenang-senang!!" Mary melemparkan bantal pada Sidney, Sidney lalu tertawa dan ikut melemparkan bantal

"Heiiii. Bukan kan ini masih terlalu pagi untuk perang bantal-" Bantal yang di lemparkan Sidney terkena wajah (name). "Awas kaliann!" Mereka ber-tiga lalu tertawa bersama-sama saling bercanda dengan senyuman penuh kebahagiaan ya gamungkin dong bercanda sambil cemberut 

•Protect: CP• ♡Reader♡ DISCONTINUEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang