START

35 27 135
                                    

HALO RACUN! WELLCOME BACK!

questions of the day is...

1. makanan apa yang kalian suka?

2. tim happy end or sad end?

3. udah ptm atau belum?

HARAP JANGAN MENIRU KEBODOHAN YANG ADA DI CERITA INI!

HARAP JANGAN MENIRU KEBODOHAN YANG ADA DI CERITA INI!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










“Hani! Ada temen-temen kamu di depan!”

“Iya, Mah!”

Hani langsung berlari ke depan, berniat untuk membukakan pintu dan mempersilahkan teman-temannya masuk. Namun, melihat adanya mereka di ruang tamu membuat niat baik Hani hancur lebur.

“Thai tea gue mana?” Ipan hanya mengedik acuh.

Hani melotot, “Tuh kan! Tadi gue udah bilang buat bawain thai tea gimana sih!”

“YA MANA GUE TAU TULKIYAH!” sungut Ipan, “Lo pesen juga kaga di gue anjirr!”

“Ini nih! Nih! Ribut mulu, berisik tau nggak.” Sara mengeluarkan thai tea pesanan Hani dan makanan lainnya dari dalam kresek putih.

Hampir saja dia lupa untuk membeli thai tea pesanan Hani. Melihat Hani yang mencak-mencak seperti tadi tidak bisa di bayangkan jika dirinya benar-benar lupa membeli thai tea itu.

Gadis itu tersenyum sumringah. Mengambil minuman tersebut dari tangan Sara. “Bilang dong dari tadi, biar nggak ribut mulu.” ujarnya cengengesan.

“Lo aja yang sensian,” sahut Ipan.

Hani melirik Ipan sinis, lalu menyedot kembali minuman di tangannya. Kalau di lihat-lihat ada yang kurang malam ini.

“Ilen nggak dateng lagi, kenapa dia? Tumbenan akhir-akhir ini jarang ikut, biasanya mah paling semangat tu bocah.”

Jarang-jarang sekali Sara mengajak mereka main ke rumah Hani. Biasanya Sara lah yang di ajak. Dan yang mengajak sudah pasti Ilen. Bukan si Ipan yang nggak modal makanya nggak pernah ngajak main. Padahal satu keluarga juga.

“Lo nggak baca grup? Ilen katanya ada urusan sama Lingga. Sok banget tuh nggak biasanya juga sok sibuk,” ucap Sara.

“Kenapa dah?” tanya Hani pada Ipan.

“Mana gue tau. Positif thinking aja mungkin itu bocah lagi pdkt sama Lingga,” ujarnya.

“Tolol!”

Rasanya menjadi Hani itu sangat senang, bisa keluar malam asal pasti tujuannya mau kemana. Boleh mengajak teman-temannya main di rumah. Tidak di kekang untuk ini itu namun juga tidak di biarkan bebas tanpa aturan.

JOURNALISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang