HALO RACUN! WELCOME BACK!
questions of the day is...
1. mata pelajaran favorit?
2. impian kedepannya mau gimana?
3. sedih nggak waktu peringkat turun?
zuzurly setiap orang pasti punya rasa nyesel udah turun ranking
HARAP JANGAN MENIRU KEBODOHAN YANG ADA DI CERITA INI!
3. hukuman lagi
Byurr
“ILEEEEEENN!!”
Waduh...
Ilen membuka matanya secara perlahan. Takut-takut yang meneriaki namanya adalah setan iseng. Jujur saja, meskipun pernah mengatakan bahwa wajah Hani saat marah lebih menyeramkan daripada wewe gombel, itu tidak benar.
Hani dengan rok abu-abunya bagian depan yang sudah basah, mengepalkan tangannya erat-erat menatap nyalang Ilen.
“Rok lo kenapa basah gitu, Han?”
Sara hanya bisa menatap Ilen penuh iba. Mau bantuin tapi takut nggak di anggep. Memandang sang pelaku yang membuat rok Hani meneteskan air demi air.
“Ulah lo itu, Len....” gumamnya.
“LO MASIH NANYA KENAPA BASAH?!”
Ilen sampai terlonjak kaget ketika Hani menendang ember hingga terpental cukup jauh.
“Han... Gue beneran nggak tau kalo yang kena lo.”
Ilen beralih menatap kesal pada kembarannya, “Kenapa nggak kena lo aja, sih! Anjwink!”
“Mih, bantuin napa.”
Sara menggeleng pelan. Mau bagaimana lagi, kalau dirinya yang berada di posisi tersebut juga pasti akan marah, sama halnya Hani.
“Kapok.”
Nah kan si Bela aja udah ikut manas-manasin.
“Gue nggak mau bersihin toilet lagi!! Biarin Ilen yang tanggung semuanya!!!”
“Hani... Kasian Ilen. Ilen gue bantu aja biar cepet selesai.”
“NGGAK BOLEH ADA YANG BANTUIN!”
Sara mengurungkan niatnya untuk membantu Ilen. Hani yang ini memang benar-benar sudah marah.
“HEH! KALIAN KENAPA MALAH RIBUT LAGI?!”
KAMU SEDANG MEMBACA
JOURNALISM
Humor[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] udah pernah ngerasain jadi anak jurnalistik belum? kalo belum cobain deh, rasanya.... AH MANTAP! October 20 2021 maaf kalau pemilihan kata-katanya kurang tepat dan jelas, karena saya juga masih belajar.