TETANGGA KELAS

21 13 90
                                    

HALO RACUN! WELCOME BACK!

questions of the day is...

1. tim martabak manis atau telur?

2. coklat or keju?

3. sebutin inisial crush kalian!

HARAP JANGAN MENIRU KEBODOHAN YANG ADA DI CERITA INI!

HARAP JANGAN MENIRU KEBODOHAN YANG ADA DI CERITA INI!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1- tetangga kelas










"Wah! Ngajak ribut sama gue, lo?!"

Hani selaku pentolan kelas IPS 3 tidak terima ketika suara anak kelasnya di jelek-jelekan oleh orang luar. Iri bilang saja, pantas mereka tidak pernah berisik karena suara mereka kalah dari kelasnya.

"Bisa nggak sih jangan berisik? Kita tuh lagi ada ulangan! Suara kalian udah sama kayak orgen tunggal di hajatan orang!"

Tentu saja Hani marah. Enak saja suara mereka di bilang seperti orgen tunggal hajatan warga. Orgen tunggal hajatan mah murah, suara emas mereka sudah pasti lebih mahal.

"Lo iri suara kita lebih bagus? Pantes nggak pernah berisik, ternyata suara kalian cosplay tutup panci sama solet!"

Sebagai kelas yang hobinya bertolak belakang, IPS 3 yang hobinya bernyanyi dan bergosip ria sedangkan IPA 3 yang hobinya belajar serta tahan akan kesunyian.

Makanya IPA 3 nggak tahan marah waktu IPS 3 bikin berisik gara-gara ulah nyanyian mereka.

"Hidup jangan flat-flat amat lah! Butuh hiburan nggak? Biar fresh dikit nih gue nyanyiin," Ipan menimpali sebelum mengambil napas bersiap menyanyikan lagu yang cocok untuk IPA 3.

"Ouuuu... MANUSIA BERISIK!"

Dung dung drum drum

"PUNYA HATI, TAPI TAK HATI-HATI!"

Hani dan Sara saling melempar tatapan bingung dan pias. Lalu keduanya menyumpal mulut laki-laki cerewet itu menggunakan kertas hasil ujian Hani.

"Anjir! Si Ipan salah milih lagu,"

"Cocok buat kelas kita itu mah,"

Ipan mengeluarkan kertas ujian yang menyumpal mulutnya, "Ya emang kenapa sih? Cuma lagu doang elah bagong!"

"Mending kalian minta maaf! Daripada Pak Danang dateng terus hukum kalian."

Hani menampilkan keterkejutannya secara dramatis, "DEMI WHAT! DEMI WHAT! Kalian mau bilang ke Pak Danang?" gadis itu menutup mulutnya dengan kedua tangan.

JOURNALISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang