MPH 14

185K 16.2K 2.6K
                                    

SPAM KOMEN KALO MAU AKU RAJIN UPDATE!

note : edisi up ulang.

Happy Reading <3

•••

Hari ini Arsen akan belajar berjalan di taman rumah.

Leon dan dokter Frans akan membantu dalam proses berjalan.

Naya sudah menyiapkan berbagai macam makanan dan minuman untuk mereka saat selesai latihan.

Sebelum mulai berlatih, Arsen bermanja ria sebentar dengan Naya.

"Nanti latihan nya harus bener biar bisa nyetir mobil sendiri" ucap Naya mengelus rambut Arsen yang sedikit berantakan.

"Kenapa ? Kamu malu karena aku gak bisa nyetir?" Tanya Arsen sambil menggapai pinggang Naya untuk dipeluk.

"Bukan gitu mas. Emangnya kamu mau kalo jalan berdua selalu digangguin sama supir pribadi kamu itu ?" Jelas Naya mencoba memberi pengertian.

"Gak mau sih" gumam Arsen sambil menduselkan wajahnya di perut rata sang istri.

"Tuh, enakan berduaan, terus kita bisa kemana-mana tanpa ada yang ganggu" ucap Naya membuat semangat Arsen bertambah.

"Oke, nanti aku bakal latihan ekstra. SEMANGATT" seru Arsen.

"Semangat suami nya Naya" ucap Naya sambil mengecup pelan pipi suami.

Arsen langsung tersenyum dan menarik wajah Naya untuk dicium, mulai dari kening, kedua mata, hidung, kedu pipi, dagu, dan terakhir bibir.

"Mulai ih modusnya" kesal Naya menampar pelan tangan suami membuat suaminya itu terkekeh.

"Abisnya gemesinn" jawab Arsen santai.

"Permisi tuan" Leon datang sambil menundukan kepalanya membuat Arsen dan Naya menghentikan kegiatannya.

"Ada apa?" Tanya Arsen datar.

"Dokter Frans sudah datang"

"Hm" dehem Arsen, Naya yang kesal melihat perilaku Arsen yang datar langsung berucap

"Suruh dokter Frans kesini aja pak" perintah Naya tersenyum tipis, Leon mengangguk dan meninggalkan pasutri itu.

"Kok pakai senyum-senyum segala sih yangg" gerutu Arsen.

"Ya Allah mas, aku itu cuman senyum tipis. Lagian kita itu harus menghormati orang yang lebih tua, kita itu juga merintah, yang sopan dikit dong" jawab Naya kesal.

"Hm, terserah" cuek Arsen.

"Mas, aku itu cuman senyum tipis aja kok" Naya memeluk Arsen lagi agar Arsen tidak marah.

"Iya-iya, maaf ya" ucap Arsen.

Naya hanya mengangguk.

•••

Kurang lebih 2 jam Arsen berlatih berjalan, sedikit demi sedikit Arsen mulai berjalan sendiri tanpa bantuan dokter Frans dan Leon.

Arsen terus berlatih sambil sesekali menoleh melihat sang istri yang terus memberi semangat dan senyuman, membuat dirinya semakin bersemangat.

"Udahhh, saya capek" ucap Arsen sedikit terengah-engah yang langsung didudukkan di kursi roda oleh Leon.

Naya langsung menghampiri mereka sambil membawa air untuk suami.

MY PERFECT SUAMI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang