part 2

41 7 0
                                        

Di sebuah mobil bermerk Bugatti Centodieci yang hanya bisa di miliki orang kalangan atas. Terdapat dua remaja lawan jenis yang tak lain adalah jean dan yuna.

Ya setelah adegan yuna menangis di pelukan momy jean dan berakhir jean mengatar yuna pulang. Sebenarnya jean engan mengatar gadis itu, tapi mau bagaimana lagi. Kalau sudah berhubungan dengan momynya jean tidak bisa menolak.

Satu kata untuk suasana di dalam mobil yang di kendarai oleh jean dan yuna yaitu hening. Tidak ada satu pun yang ingin memulai percakapan di antara mereka.

Sebenaranya yuna sangat ingin memulai pembicaraan hanya saja iya takut pada jean, bagaimana tidak dari tadi jean memasang wajah marah dan datarnya.

Siapa juga yang berani dari wajahnya saja jean seperti orang yang ingin memakan orang hidup-hidup.

Tapi seberapa takutnya yuna pada wajah datar jean, tetap saja iya ingin memulai percakapan.

*****
Yuna pov

Aku memandang jean di samping ku yang sedang fokus menyetir mobil.

Jika di hitung mungkin sudah 15 menit kami berkendara dan selama itu juga tidak ada satu pun percakapan yang terjadi.

Sungguh aku sangat membenci suasana sepi ini. Aku sangat ingin memulai percakapan dengan jean hanya saja aku takut.

Bagaimana aku tidak takut, iya seperti orang yang ingin memakan orang hidup-hidup.

Tapi aku sudah bosan dengan susana hening ini. Untuk itu aku memberani kan diri untuk berbicara dengan jean.

Yuna pov end

" Jean apa kau masih marah pada ku karena aku meminta pulang padahal acara baru selesai" hanya dengan satu tarikan napas aku berbicara pada jean sambil mendukan kepala agar tidak bertatapan langsung dengan nya.

" apa perlu ku jawab" sahut jean masih fokus menatap kedepan

"Bisakah kau tidak marah pada ku, jujur saja sekarang memang jam tidur ku. Aku tidak bisa tidur di atas jam 7 malam" kata yuna sambil menatap jean yang masih fokus menyetir.

"Itu bukan urusan ku, yang pasti kelakuan mu tadi memalukan yuna. Masih banyak tamu undagan dan kau meminta pulang hanya karena kau mengatuk"

" apa kau tau tindakan mu tadi bisa membuat dady, momy dan kedua orang tua mu malu yuna" kata jean yang kini sudah menepikan mobilnya

Ya jelas saja karena mereka sudah sampai di tempat tujuan.

Seadari tadi setelah jean selesai berbicara, yuna hanya diam sambil menunduk. Ya jelas saja gadis itu sedang menyembunyikan air matanya yang sedari tadi sudah membasahi pipi nya.

" kita sudah sampai, jadi bisa kah kau turun yuna"

"Bukan kah dari tadi kau sudah sangat mengatuk" ucap jean sambil menatap yuna yang sedari tadi menuduk

"Maaf....hiks.... aku tidak tau jika kelakuan ku tadi membuat mereka malu" kata yuna sambil menatap jean dengan mata sembab, hidung merah.

Jean yang melihatnya cukup terkejut, apa perkataanya tadi sangat kasar. Tapi jika jean pikir-pikir perkataanya tadi tidak kasar sama sekali.

Bukan kah memang benar jika yang di lakukan yuna bisa membuat orang tua mereka malu.

Bagaimana tidak hanya acara pertukaran cicin yang sudah selesai, dan masih ada acara lain selain pertukaran cicin. Tapi dengan seenakanya yuna minta pulang hanya karean mengatuk.

Huuuu gadis ini memang menguji kesabaran.

"Maaf, jika perkataan ku tadi terlalu kasar" kata jean sambil memandang yuna.

"Kau tidak perlu minta maaf, yang kau katakan tadi memang benar" jawab yuna yang sekarang memandang jean juga.

Setelah cukup lama saling memandang akhirnya yuna dan jean keluar dari mobil.

"Terima kasih sudah mengatar pulang jean" kata yuna sambil tersenyum manis pada jean

" iya, sekarang masuk lah" ucap jean berada di depan rumah yuna

"Selamat malam" kata yuna

" malam" jawab jean

Dan setelahnya yuna masuk kedalam rumah. Begitu pun dengan jean pulang ke rumahnya.

*******
Typo 😅

Budayakan vote dan coment




Crybaby And Stupid GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang