part 3

27 7 0
                                    

Pagi ini di sebuah kamar mewah dengan nuansa yang sangat menenangkan. Terdapat seorang gadis remaja yang masih bergelut dengan mimpinya.

Walaupun jam sudah menujukan 6.30 pagi, tapi gadis itu masih asik dengan tidurnya. Hingga sebuah ketukan  membangunkan gadis itu dari mimpinya.

" tok....tok...tok"

" yuna kamu udah bangun sayang"

" bentar lagi mi, lagi pula yuna masih ngantuk"

"Bangun sekarang sayang, kamu lupa. Hari ini, hari pertama kamu masuk sekolah."

Mendengar perkataan maminya buru-buru yuna bangun dari tempat tidur. Dan menghampiri maminya yang masih berada di balik pintu kamaranya

Ya mami yuna tidak masuk ke kamar yuna, dan iya berbicara dari balik pintu kamar yuna.

" tak"

" sekolah... bukan kah yuna sudah lulus sekolah mi" tanya yuna dengan muka polos plus muka bantalnya.

" kamu memang sudah lulus sayang, tapi lulus Sekolah Menegah Pertama. Bukan lulus Sekolah Menegah Atas "

"Memang yuna tidak mau melanjutkan pendidikan yuna lagi?" Tanya mami yuna

"Memang harus ya mi, mami sama papi kan kaya. Jadi yuna ngak usah sekolah juga ngak apa-apa."

"Lagi pula bukannya bagus yuna ngak lanjut sekolah ya mi, jadi mami sama papi ngak perlu ngeluarin uang banyak untuk biaya sekolah yuna"

jawab yuna polos sambil tersenyum memperlihatkan deretan giginya

Mami yuna yang mendengar sederet perkataan yuna, hanya bisa menghela nafas. Pemikiran anaknya ini memang sungguh ajaib.

"Tapi sayang pendidikan itu penting. walaupun mami sama papi kaya, bahakan ngak bakal habis hingga tujuh turunan. Ya tetap aja kamu harus berpendidikan tinggi"

"Apa lagi sekarang kamu sudah berstatus sebagai tunagan jean Zedior Deluca yang terkenal jenius dan pastinya berpendidikan"

"Tapi kan mi yuna ngak suka sekolah"

" sekolah itu bikin waktu luang yuna sedikit, terlebih lagi waktu tidur yuna, waktu bermain yuna, belum lagi tugas yang di kasih guru nanti"

"Uwhhhhh pokonya sekolah bikin kepala yuna pusing mi" kata yuna lagi dengan bibir mengerucut

Mami yuna memutar bola matanya jengah mendengar kalimat demi kalimat yang anaknya lontarkan.

"Tapi sayangnya kamu harus tetap sekolah yuna, lagi pula mami udah daftar in kamu ke sekloah yang sangat bagus. kamu pasti suka"

"Dan mami daftarin kamu ke sekolah yang sama dengan sekolah jean, kam...."

"APA...."

"Mami ngak sayang yuna ya hiks....mami......hiks kan hiks..... tau hiks... yuna hiks...bodoh hiks...."

Mami yuna terkejut dengan pekikan yuna, tapi iya lebih terkejut lagi mendengar anaknya semata wayang nya menagis

Di angkatnya dagu yuna lalu langsung iya peluk, ya tentu saja untuk menenagkan anaknya yang sedang menagis

Di elusnya bahu putrinya yang tengah menagis di pelukanya.

"Mami sayang yuna kok, ini juga demi masa depan yuna"

"Hiks...."

"Lagi pula yuna itu ngak bodoh, yuna itu cuma malas belajar aja"

" mami yakin kalo anak mami ini belajar rajin pasti bisa pintar"

"Lagi pula ngak ada orang bodoh, yang ada orang malas" kata mami yuna

Yuna yang tadinya memeluk momy nya tiba-tiba melepaskan pelukanya. setelah mendengarkan perkataan momynya

Setelah pelukan terlepas yuna langsung mendongkan kepalanya, lalu tersenyum manis. Yuna pikir ibunya benar kalau tidak ada orang bodoh di dunia ini, yang ada hanya orang malas.

"Kalau begitu yuna akan siap-siap momy, terima kasih atas motivasinya"

"Yuna akan selalu mengingat perkataan mami tadi" ucap yuna lalu hendak masuk ke dalam kamar tapi langsung di tahan maminya

"Ini seragam baru kamu sayang"

"Ah iya, yuna hampir lupa" kata yuna kemudian langsung mengambil paper bag yang momynya berikan

Yuna baru sadar kalau sedari tadi mami nya memegang paper bag

*****
Sekarang yuna sudah siap dengan seragam barunya. Sekarang iya jadi bersemangat untuk pergi ke sekolah.

Aneh memang padahal gadis itu tadi sempat menagis karena tidak ingin sekolah.

"Tak.....tak.....tak..."

"Selamat pagi papi, mami." Sapa yuna  lalu menghapiri mami dan papainya.

Papi dan mami yuna sedang sarapan sekarang, mereka tersenyum bahagia akhirnya yuna mau melanjutkan pendidikanya

"Selamat pagi juga sayang, sini duduk pangkuan papa"

"No...no.... yuna sudah besar, jadi yuna tidak mau lagi duduk di pangkuan papa" jawab yuna

Lalu gadis itu menarik kursi di samping maminya. Sedangkan papi yuna yang di tolak mentah-mentah berpura-pura sedih.

Sedangkan mami yuna hanya mengelengkan kepala melihat kelakuan suaminya.

Lalu iya menatap putrinya yang sedang asik dengan makanan nya

" karena hari ini, hari pertama kamu masuk ke sekolah jadi mami yang akan mengatar kamu" kata mami yuna

"Tidak, biar yuna bersama supir saja"

"Lagi pula memangnya mami ngak kerja" tanya yuna

Ya karena kedua orang tuanya sangat gila kerja, itulah alasan yuna tidak ingin di antar maminya.

"Mami kerja kok sayang, lagi pula ini hari pertama kamu ke sekolah. Mami juga ingin bertemu kepala sekolah" jawab mami yuna

" terserah mami saja" kata yuna

"Kamu ngak perlu khwatir sayang, di sana ada jean. Dia yang akan menjaga kamu di sekolah"

Mendengar nama jean yuna langsung menghentikan suapanya. Apa kata maminya jean yang akan menjaga nya.

Seketika yuna langsung takut untuk pergi ke sekolah, iya mengingat jean waktu itu pria itu sangat mudah marah.

Bagaimana jika iya tidak sengaja membuat jean marah, apa yang akan pria itu lakukan padanya.

Di beri tatapan tajam jean saja yuna sudah berkaca-kaca apa lagi di bentak atau yang lainya.

Membayangkanya saja sudah membuat yuna merinding.

"Ada apa sayang kenapa?" Tanya papi yuna

"Tidak ada apa-apa papi, kenapa harus jean yang menjaga yuna mi"

"Lagi pula yuna bisa kok jaga diri" kata yuna

"Kamu ngak bisa jaga diri sendiri yuna, kamu itu ceroboh dan sangat cengeng" ucap mami yuna dengan suara di kecilkan di akhir kalimat

"Tapi mi, jean itu seram. Yuna takut sama jean"

"Jean ngak seram kok sayang, kamu aja yang terlalu penakut" kata papi yuna

Yuna hanya diam, iya membenarkan perkataan papinya.

Tak terasa mereka sudah selesai sarapan. Dan sekarang yuna dan mami nya sudah berada di dalam mobil. Ya mereka akan pergi ke sekolah yuna.

Jangan lupa vote dan coment
Ngak bayar kok, tinggal tekan bintag di pojok kiri🤗

Crybaby And Stupid GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang