12. I'm feeling different

17 6 0
                                    





Daydream — Iz*One



🦄🦄🦄





Sudah hampir mendekati kata satu jam yang hampir berlalu, kedua remaja perempuan tersebut tidak henti-hentinya saling berceloteh melalui sambungan video call. Wanita dengan kardigan hitam serta rambut yang diurai sembarang, membuka bibirnya lebar-lebar, menguapkan rasa kantuk yang hinggap sejak dari ia mengunyah biskuit bayi dari sebangkunya. Lavana, gadis itu dari seberang sana, setia mendengarkan cerita dari Chilla yang mengungkapkan perasaannya tentang hari ini.

Entah itu rasa kesal dengan saudaranya, tentang kopi yang ia buat setelah magrib, atau tentang dirinya yang tidak lolos seleksi calon tim olimpiade. Tugas Lavana di telefon hanyalah menyimak, ikut meratapi, atau sesekali bergumam—memarahi Chilla yang terlalu over tersebut. Mirip seperti Bryan.

"Eh, Lan, ada yang mau gue tanyain, deh," ujar Chilla tiba-tiba. Wajah cantiknya semakin mendekat ke arah kamera, memerlihatkan sisi kecurigaannya yang lebih terbaca.

"Hoh? Tanya tinggal tanya, kali ini gue kasih voucher gratis tanya kepada Lavana. Besoknya bayar seribu untuk satu pertanyaan."

"Yeu, setan! About Kak Radit, sih. I'm curious, but if you don't want to talk about this, you can refuse me sooner."

"Kenapa dengan Kak Radit? Gue masih kesel, btw. Kalo pertanyaanya jelek, gue gak jawab. Tapi kalo kayak piring cantik, gue jawab."

"Tentang tadi. Gue liat-liat lo jadi rukun sama Kak Radit?"

"DEMI ALLAH, La! Lo ngerti akur, rukun, sama berantem gak, sih??"

"Itu rukun anjir?! Seorang Radit ekor sembilan yang galaknya seribu tanjakan bisaan banget modus ke cewek! Lo habis ngapain kemaren sama dia? Kek—waooo Kak Radit jinak? Saya ingin meninggal, please."

"Ain't ask me. Maybe karena gue gak pernah nguncir rambut. Gue gak suka kunciran rambut, karena ribet banget, tapi sekolah mengharuskan gue kunciran. Tapi juga tadi Kak Effie kok yang nyuruh dia👍🏻"

"...hmmm, let's see. Don't you feel that a bit weird? There's no point on changing his behaviour. And one, he doesn't seem really care when someone came in late or gak disiplin."

"Lo kenapa woee, Chil? It just a simple matter. Lo naksir Kak Radit apa gimana, dah? Nih pilihan buat lo, Rendika, Bryan, atau Kak Radit? Gue sama Kak Radit bakal ketemu kalo gue kena masalah doang. So feel free to pick him."

"What about the night that you told me, you met him on the ground?"

"Oke, gue cuma cari udara seger, ketemu dia, terus balek. Dah gak usah bahas Kak Radit, bawaannya pengen gue tumbuk sama son goku-nya Roshi! Mending bahas Rendika, deh. Rendika ganteng, ya, Chil?"

"On purpose banget lo ngalihin topik. Gak, sih. I prefer on Radit much than Rendika. Gantengan Kak Radit juga."

"FIX, CHILLA SUKA KAK RADIT. Gue harus kasi tau Nadhira!! Btw, gue harus turun. Udah pada persiapan ke masjid!! BE RIGHT BACK, SOON TO BE-nya Radithya~"

"Lo definisi gak jelas banget, anjing. Gue mau marah, tapi suka-suka lo lah!"

"Gak usah nangis-nangis lagi lo! Gue udah nge-sus lo! Bye Mrs. Kaditulaa!"

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang