Sudah 2 hari tapi Chava masih memikirkan kejadian di uks. Dia bingung, sebenernya dia juga nyaman sama Nares, kakak kelasnya itu selalu bikin dia salah tingkah terus karna tindakannya.
"Oi! Jangan ngelamun aja, disini angker loh hiiiii." tegur Cassie menyadarkan Chava dari lamunannya, lalu Chava menatap Cassie,
"Bohong, Hyunjin buat aku." ucap Chava membuat Cassie melotot, "ANJING MANA BISA!"
"Oh iya, tumben tuh kakak kelas ga kesini?" tanya Altha yang lagi makananin bakso acinya.
"Nah bener, biasanya udh stand by di depan pintu kelas." timpal Erlan.
"Apa jangan-jangan karna kamu tolak kali Cha?!" ucap Senja, Chava tersentak dan melotiti Senja. Padahal udah sepakat jangan di sebarin! Si Senja malah keceplosan.
"HAH?! KAK NARES UDAH NEMBAK CHAVA?!"
Senja grogi, dia mikirin bakal jawab apa, tapi karna otaknya cerdas pake banget akhirnya dia jawab, "B-bukan! Di tolak yang waktu mau bareng ke kantin itu loh..." semuanya cuma ber 'oh' ria.
"Panggilan kepada Renchava Bell, saya tunggu di lapangan!"
Panggilan itu membuat Chava deg-degan, ada apa ini? Dia ga ngelakuin hal-hal yang mencurigakan, dia juga ga berantem kayak Nares, dia juga ga berbuat salah! Kerjaan dia selain belajar ya makan, gossip sama Cassie atau ga baca wattpad.
"Mau ngapain tuh?" tanya Lea heran.
"Aku juga gatau, anterin dong..." ucap Chava, matanya udah berkaca-kaca ketara banget kalo dia deg-degan, yang lain kaget ngeliat mata Chava yang udah merah ditambah berair.
"Eh Cha jangan nangis!" Cassie langsung beranjak dari tempat duduknya dan memeluk Chava.
"Iya ga usah nangis, kita semua temenin kesana." Senja juga ikut nenangin Chava, dia elus kepalanya sampe Chava agak tenang.
Akhirnya karna kasian mereka semua ke sana, nemenin Chava yang di panggil kelapangan.
***
Di lapangan, banyak bnget orang pada kumpul. Kayak hampir setiap pilar itu banyak orangnya ngeliat ke arah lapangan, dia terus jalan ke arah sana, sampe tiba-tiba ada mark yang manggil di.
"CHAVA, DISINI!" panggil Mark, Chava dan teman-temannya mendekat.
"Ada apa sih Kak? Kok Chava di panggil?" tanya Cassie, dia bener-bener penasaran!
"Gatau, ayo Kakak anter ke tengah." Mark menarik tangan Chava, dan menerobos kerumunan diikuti teman-temannya. Jujurly mereka juga kepo dong, temennya yg lagi diem aja di panggil ke lapangan. Buat apa coba?
Sampe tengah lapangan, Mark langsung ninggalin dia ke barisan dimana teman-temannya berada. Chava yang udah gugup di tambah gugup karna jadi pusat perhatian orang, pengen rasanya nangis aja. Siapapun yang manggil dia kesini, bakal dia hajar!
"Renchava..."
Chava menengok ke sumber suara, dia liat disana ada Nares lagi jalan ke arah dia, kedua tangannya dia sembunyikan di belakang badannya.
"Kak Nares?"
"Iya aku yang manggil kamu ke sini, maaf ya ganggu istirahat kamu. Oke aku mulai..." Nares menarik napasnya dalam.
"Renchava kayak yang kamu tau, aku sayang sama kamu, cinta juga sih. dan itu berawal waktu kita pertama kali ketemu, bisa dibilang jatuh cinta pada pandangan pertama."
Chava tersenyum kecil, setelah tau arah pembicaraan cowok di depannya ini.
"Aku minta maaf kalo ini semua ga kayak yg kamu mau, tapi aku udah ga bisa nahan ini lagi Cha, a-aku gamau keduluan sama orang lain... Banyak yang suka sama kamu tanpa kamu sadar Cha dan itu bikin aku gelisah, aku cemburu, aku marah! tapi status kita cuma temenan. Makannya aku panggil kamu kesini, buat naikin status kita Cha, so will you be mine?" Nares menyodorkan bunga yabg daritadi di belakangnya ke depan Chava.
Semua yang ada di lapangan teriak agar Chava menerima Nares, teman-temannya juga ikut teriak.
"TERIMA! TERIMA! TERIMA!"
Chava tersenyum lantas menunduk agar semburat merah di pipinya tidak terlihat oleh Nares.
"Jadi... Mau ga Cha?" tanya Nares menunggu jawaban apa yang akan di berikan Chava.
Hal yang paling ga pernah Nares pikirin, jawaban yang Chava kasih ternyata ga sesuai ekspetasi dia.
"Aku gak bisa Kak," dunia Nares seakan-akan runtuh saat itu juga. Chavanya, garis bawahi CHAVANYA menolak dia buat yang kedua kalinya.
"Ga bisa nolak maksudnya, hehe..." Chava mengambil alih bunga yang Nares pegang lalu menyengir tanpa dosa, sedangkan Nares dia kaget abis itu langsung memeluk erat cewek di depannya yang sekarang udah jadi pacarnya, udah jadi miliknya cug!!!
Nares semakin mengeratkan pelukannya pada Chava, sesekali mencium dan mengelus kepala sang kekasih, "Makasih, makasih, makasih sayang."
Sorakan setiap orang yang menyaksikan menggelegar saat itu juga, mereka iri bos! Mau juga tapi crushnya ga peka, hahaha. Kayak kalian!
To be continue...
CONGRATS YA NARES UDH OFFICIAL!! JANGAN LUPA PJ NYA CUG!
Nares aja yang baru 10 hari kenal udah jadian, masa kalian yang bertahun-tahun masih mendam rasa? :/
HAHAHAHA!! Oke segitu aja ya chapter kali ini, jangan lupa kasih aku dukungan ya, Biar aku tambah semangat updatenya! Byee loev u all ♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Tentang Kita | Na Jaemin
Teen Fiction[DRAMA/ROMANCE/COMEDY] Ditemukan dengan tidak sengaja, sampai akhirnya tumbuh rasa cinta di antara keduanya, bahkan mereka sering membuat para manusia jomblo iri dan dengki. WARNING! PENUH BANYAK KEJU DI CERITA INI!! Copyright ©Cibevza 2021