[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]
<Happy reading>
💑
"Dio!"
Dio langsung menoleh ketika Rora tiba-tiba datang menghampirinya. Melihat hal itu, Fia refleks menggenggam erat tangan Dio. Namun Dio tak menyadarinya.
"Eh, Ra? Di sini juga?" tanya Dio.
"Iya gue lagi main sama Manda," jawab Rora sambil menunjuk gadis itu dengan dagunya. "Lo nyanyi di sini, Yo?" lanjutnya bertanya.
Dio mengangguk. "Iyaa baru hari pertama."
"Wihh keren. Pantesan gue kayak kenal suara yang lagi nyanyi. Eh ternyata itu lo. Bagus." Rora menunjukkan ibu jarinya sambil tersenyum.
"Thanks, Ra," balas Dio ikut tersenyum tipis.
"Hei!"
Fia berjengkit kaget ketika seseorang menepuk bahunya sedikit kencang. Fia langsung menoleh ke belakang, dan ada Reno di sana bersama Vero.
"Gue juga apa, kita bakal ketemu lagi, Fi."
Mendengar perkataan Reno, membuat Dio, Rora, dan Manda saling menatap penuh tanda tanya. Berbeda dengan Fia yang sudah panik dengan wajah yang sedikit memucat.
"Loh, kalian udah saling kenal?" tanya Rora menunjuk Fia dan Reno bergantian.
"Iyaa. Fia ini ...."
Fia sudah pasrah jikalau Reno akan menceritakan semuanya. Reno sengaja menggantungkan ucapannya seraya melirik wajah Fia yang semakin memucat dengan tangan yang gemetar.
"Fia apa?" Rora menunggu ucapan selanjutnya dari Reno.
"Adik kelas gue," lanjut Reno dengan cepat. Fia mengerjap cepat dan terkejut ketika Reno malah menyebutnya sebagai adik kelasnya. Tapi di sisi lain, Fia bernapas lega kalau Reno tidak menceritakan yang sebenarnya.
"Adik kelas?" ulang Rora kurang mengerti.
"Iyaa adik kelas waktu SMP. Kita satu sekolah. Ya kan, Fi?"
Fia tersentak ketika Reno bertanya padanya. Namun sedetik kemudian, Fia mengangguk mengiyakan.
"Ohhh." Rora manggut-manggut mengerti. "Eh, tapi waktu itu lo bilangnya-"
"Gue bercanda waktu itu. Lo tau sendiri 'kan gue gimana," potong Reno dengan cepat.
Rora terlihat berpikir. "Iya juga, ya? Gue 'kan gak percaya sama lo," ujarnya dengan nada jengkel.
"Ngeselin ya lo!" Reno bergerak untuk menjitak kepala Rora. Namun dengan cepat Rora menghindar.
"Wle gak kena." Rora menjulurkan lidahnya mengejek.
"Lah gue baru ngeh, lo ngapain di sini?" Reno baru menyadarinya. "Kayaknya ada yang pernah bilang, 'Gue gak akan pernah dateng ke cafenya Reno'." Reno menirukan suara Rora saat gadis itu berbicara seperti itu.
"Siapa, ya?" sindir Reno sambil mengusap dagunya.
Rora yang merasa sindiran itu untuknya, langsung berdengkus sebal. "Eh. Sebenernya sih gue ogah dateng ke sini. Nih, karena temen gue yang ngajak, yaudah gue ke sini."
"Yang bener?" tanya Reno sambil menatap Rora penuh curiga.
Rora memutar bola matanya malas. "Terserah."
Fia tidak telalu mendengarkan perdebatan antara Rora dan Reno, Fia diam-diam menoleh dan sedikit mendongak pada Dio untuk melihat ekspresi lelaki itu. Namun Dio nampak biasa-biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Couple✔
Ficção AdolescenteSequel ALICIA [Teenfiction - Romance] _______________________________________ "Kita beneran dijodohin, Yo?" "Ini pertanyaan lo yang ke seratus, Fi." *** "Lo kenapa mau, Yo dijodohin sama gue?" "Terus lo juga kenapa mau?" *** "Fi, gue ada kerja kelom...