Kalo ada typo bilang aja yak, gausah malu malu
"Aduduuuhh!! Sakit pin! Dibilang kaga bisa lepas juga!" teriak Naphi yang tangannya ditarik dengan kuat.
"Eh eh bang, ngga sakit si, tapi bisa ngga nanti aja? Kasian mbanya" kata Razhel Aldilova yang tangannya juga di tarik kuat Oleh Alvin.
Karna suatu kejadian, tangan Naphi dan Tangan Razhel lengket hingga tak bisa dilepas. Tangan mereka sudah seperti kamu dan bayanganmu, tidak bisa dipisahkan.
Sebentar... Sebenernya apa sih yang kejadi? Kok bisa gini? oke mari kita pergi ke beberapa saat sebelumnya.
Flashback on
"BERENTI!!!" Teriak Naphi sambil mengangkat tangannya ke arah monster Itu dengan telapak tangan terbuka yang menandakan berenti.Naphia reflek menutup matanya Karna si monster semakin dekat.
'Eh? Kok suara larinya ngga kedengeran? ' begitu batinnya saat tidak lagi mendengar suara monster itu berjalan.
Naphia membuka matanya pelan, dan melihat ke arah monster yang tadi mengejarnya.
'What? Dia... Dia beneran berenti!'
Rupanya Monster hijau itu berhenti! Monster itu berhenti dengan pose berlari, seakan-akan ini permainan lampu merah lampu hijau.
'Jangan-jangan ni monster tau bahasa gue, cobak gue tes'
Naphia menurunkan tangannya perlahan "hai" katanya sambil melambai-lambaikan tangannya itu.
"Mbak? Masi waras kan?" tanya bocah yang berada di kepala monster tadi,
"Heh! Gara-gara Lo gue jadi dikejar! kelar ini Lo harus nurutin kemauan gue!" ucap Naphi masih sambil melambai-lambaikan tangannya.
"Ini simon ngapa ngga gerak-gerak dah?" heran Naphi yang sudah cukup lama melambai-lambaikan tangannya itu.
"Hah? Simon?"
"Iya Simon. gini aja, Si Monster belom tentu mau di panggil dengan sebutan monster kan? Makanya kita panggil Simon aja"
"Terserah deh, yang penting ni gimana? Simon ngga gerak-gerak"
"Mending lu coba turun dari pada nyerocos ngga guna gitu"
"Kalo gue bisa turun juga gue dah turun dari tadi mbaaak, ini bokong gue lengket njir"
Karna penasaran Naphia maju mendekati Simon Alias si monster.
"Loh? Perasaan tadi bau, kok sekarang ngga bau gini?" herannya
Tangan kanan Naphi bergerak maju perlahan untuk menyentuh tangan Monster itu
"Eh Mbak! Jangan! Nanti kalo lo juga lengket siapa yang mau mbantu gue?"
Tidak menghiraukan perkataan bocah itu, Naphi tetap menyentuh tangan si monster.
Dingin, itu yang Naphi rasakan saat menyentuh tangan Simonster. Naphi menarik tangannya kembali dengan cepat, dan...
"Loh? Kok bisa?" ucap Naphi dan orang yang berada di kepala simon bersamaan. Ya, tangan Naphi tidak lengket dengan tangan Si monster, seperti tangan biasa, hanya saja tangan simonster lebih besar 4 kali lipat dibanding tangan Naphi.
"Heh simon! Lu ngerti ucapan gue ngga si? Lo bisa bahasa manusia kan?" tanya Naphi ke Simon dengan nada serius.
Tidak menjawab dengan kata-kata, Simon menjawab dengan anggukan pelan yang membuat Naphi dan bocah di kepala monster itu menjadi kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Out!
Humor"Hidup itu sekali, jangan sia-siakan itu" ya itu kalo memang hidup cuma sekali, lah kalo dua kali gimana? Yaa buat jaga-jaga gue ga akan sia-sia'in kehidupan pertama deh. Tapi moga yang namanya kehidupan kedua tu ada. Dan di kehidupan selanjutnya...