Ustadz!!

105 14 2
                                    

"Ustadz!!" teriak seorang siswi berlari dikoridor dan terpaksa yang di panggil ustadz itu menghentikan langkahnya.

"Waalaikumsalam.. apa?" ketus Satya

"Hehe Asalamualaikum, gak cuma manggil doang." ucap siswi itu dan menghampiri Satya.

"Gak jelas lu!" ketusnya lagi.

Walaupun Satya sudah menjawabnya dengan sedingin mungkin gadis itu masih tersenyum lebar seperti iklan pepsodent.

"Mau kemana lo tad?" Tanya nya.

"Mau kemana-mananya itu urusan gue bukan urusan lo." sarkas Satya.

"Ngegas mulu, pms lu?!" Kesal gadis itu.

Bukannya menjawab, Satya malah melangkah cepat, pergi meninggalkan gadis yang sekarang sedang memanyunkan bibirnya kesal.

Sebenarnya setelah menaruh tas ke kelas ia niatnya pergi ke kantin menemui teman-temannya yang sudah stay makan nasi uduk ceu Odah.

Setelah sampai dikantin Satya langsung duduk gabung dengan kawan-kawannya.

"Ngapa lo?" tanya Zidan heran karena temannya yang satu ini wajahnya terlihat masam.

Bukannya ngejawab ia malah ngebug.

"Cuma satu sih penyebabnya." sahut Angkasa yang sedang mencolek sambel dengan krupuk sisa nasi uduknya.

"Apa?" kepo Harry sambil menyuapkan nasi uduk ke mulutnya.

"Si Lia." jawab Angkasa sambil mengunyah krupuk sisa nasi uduk.

"Pantes." jawab mereka kompak.

Akhir-akhir ini Satya sering di ganggu ketenangannya oleh gadis yang bernama Lia lebih tepatnya bernama Lia Arisca Putri ketika disekolah.

"Adek lo mana bang?" tanya Juan.

"Lagi jualan skincare mungkin dikelasnya." jawab Satya yang sudah tidak ngebug lagi.

"Ricky mana? Biasanya dia udah stay disini makan baso aci." tanya Satya.

"Adek gue lagi kumpulan eskul dance." jawab Zidan.

Fyi, Juan, dan Sean mereka kelas 11 Ips 2. Satya, Zidan, Harry, Angkasa mereka berempat kelas 12 Ipa 1, Sedangkan Ricky ia kelas 10 Ips 1.

"Habis istirahat, kelas kita di suruh kumpul di Mushola sama pak Abdul, katanya sih mau praktek sholat jenazah." ucap Satya selaku ketua kelas.

"Siap bisa diatur."

"Wan lo gak ke kelas?" tanya Satya kepada Juan.

"Hehe bentar bang tanggung nih dua suap lagi." tunjuk Juan pada nasi uduk.

"Kalau mau ke kelas bilangin ke Sean temen kelas gue ada yang mau pesen Skincare buat ngilangin jerawat, istirahat nanti ke kelas gue aja." titah Satya sambil membuka plastik kripik basreng.

"Siap." sahut Juan.

Bukannya Satya tidak suka nasi uduk hanya saja dia anti makan nasi uduk dipagi hari karena itu akan membuat perutnya mules ingin berak. Jadi ia akan makan nasi uduk dipagi hari ketika ia sudah membuang semua si kuning pada tempatnya.

"Bel bentar lagi bunyi nih, bang gue duluan ya ke kelas." pamit Juan pada abang-abangnya ini.

"Oke." sahut mereka.

"yang rajin lu belajarnya jangan bolos, takutnya lo di culik teteh jago kan gue juga yang berabe." nasihat Harry selaku sepupu Juan.

"Iya bang siap. Nasib punya muka ngegemesin ya gini kemana-kemana suka di ikutin teteh-teteh cantik." narsisnya.

Jangan Salah Lagi | Park Sunghoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang