2019
Dibawah semburat langit berwarna jingga, Satya bersama gadis berkerudung putih sedang duduk bersama ditaman, dikedua wajah mereka tidak menampakan raut wajah bahagia, Satya yang terus menatap lurus kedepan sedangkan sang gadis itu menunduk sendu.
"Tama, besok aku pergi ke Turki." ucap gadis berkerudung itu memecahkan keheningan yang dibuat mereka, Tama adalah panggilan ia kepada Satya.
"Jam berapa penerbangannya?" tanya Satya.
"10 pagi." terangnya membuat Satya menghela nafas kasar lalu menatap gadisnya itu yang sedang menunduk.
"Nis." Panggil Satya.
"Iya." sahut gadis itu memberanikan diri menatap wajah Satya dengan mata berkaca-kaca.
"Semoga perjalanannya lancar ya." ucap Satya berusaha terlihat kuat didepannya walaupun matanya terlihat merah menahan air mata.
"Amin." ucapnya tak kuasa menahan air mata.
"Jangan sakit, tolong jaga kesehatan kamu disana." pesan Satya yang terus menatap wajah gadis itu untuk disimpan lama didalam kepalanya.
"Iya."
"Janji?" tanya Satya.
"Em." ucap gadis itu meyakinkan Satya.
○○○○○○●●●●●●○○○○○○
Diruang tamu Satya bersama keluarganya sedang berada di ruang tamu sambil menonton TV.
"Sat, tadi bapak pas pulang kerja ketemu sama yang mirip kamu dijalan." ucap bapak Satya memulai pembicaraan.
"Siapa?" tanya Satya yang sibuk nonton Adit & Sopo Jarwo
"Ipul, peliharaannya pak Dadang." jawab bapak Satya.
Sean yang menyimak ia tertawa terbahak-bahak.
"Disamain sama monyet!" tawa Sean puas.
Ipul adalah peliharaan pak Dadang tetangga Satya, setiap sore pak Dadang suka mengajak Ipul jalan-jalan keliling kampung menggunakan motor tak lupa pak Dadang juga suka memakaikan helm kepada ipul.
"Kalau anaknya mirip berarti bapaknya juga lebih mirip." sindir Satya.
"Parah kamu Sat, bapakmu loh ini." ucap bapak Satya tak terima.
"Yang duluan siapa?"
"Ya bapak sih."
"Nah itu nyadar."
"Kalau dipikir-pikir emang mirip sih pak." ucap Sean.
"Iya ya, terus kenapa mamah bisa suka ya?" heran Satya.
"Dipelet." Sahut sang mamah yang ikut membahas sang bapak mirip monyet.
"Astagfiruwloh.... pulangkan saja aku pada orang tuaku.." ucap bapak Satya dramatis.
"Pulang sana gih." ucap Satya yang sudah membuka pintu depan.
"Anak dajjal." ucap bapak satya.
○○○○○○●●●●●●●●○○○○○○
"Bang cara nembak cowok kayak gimana?" tanya Lia kepada bang iwan yang sedang sibuk bersihin telinga kucingnya Guntur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Salah Lagi | Park Sunghoon
Hayran KurguIni soal hati yang terluka karena salah menaruhnya kepada orang yang salah dan cara bagaimana luka itu sembuh perlahan-lahan seiring waktu. Dan perasaan cinta yang muncul kembali setelah koma sekian lamanya. Ini soal rasa dan keraguan Satya menerima...