Cinta Laura ke Miko itu kaya lagu Back To December - Taylor Swift walaupun disini Laura gak pacaran dengannya. T-T Miko sebenernya Author gak rela dan gak mikir karakter Miko mati di sini tapi yaudah lah, lagi dapet juga feelnya
You gave me all you love, and i'll gave you was good bye
Back to December - Taylor Swift
.
∆∆
.
Laura kini berada di hamparan rumput luas miliknya, ya dia kini berada di halaman rumahnya. Senang bukan main setelah sebulan lebih meninggalkan rumah itu, tapi perasaan lainnya sangat sedih dan emosional, rasa duka atas kehilangannya tidak mereda walaupun sudah menghancurkan markas The assassin
Nathan yang melihat Laura dari kejauhan dari kaca pun segera keluar, Krista dan Bucky pun mengikuti Nathan, Bucky berada di sini karena Nathan mengatakan padanya.
"LAURA?!" ujar Nathan berlari kea rah Laura.
Laura berjalan lemas, dia bingung harus berekspresi apa. Tak lama setelah mereka sudah saling dekat Laura menjatuhkan dirinya, dengan cepat Nathan menangkap Laura, Bucky mengendong Laura menuju kamarnya, Nathan merasakan detak jantung Laura normal pun sedikit tenang. Laura tidak boleh di bawa ke rumah sakit, sudah pasti dia akan di jadikan objek penelitian, Lagi pula dia bisa menyembuhkan diri dengan cepat.
Hening bahkan Nathan yang selalu bisa mencairkan suasana saja terdiam dengan wajah yang sedih terduduk di lantai sebelah Kasur Laura. Krista pun hanya bisa memberikan gelas penuh air, Bucky tidak bisa melakukan apa apa dia memikirkan apa ini salahnya, dia ingin menangis atas penyesalannya tapi itu sudah terlambat, Laura sudah terbaring lemah di kasurnya.
Laura tersadar semuanya langsung bangkit dari duduknya dan mendeketi Laura, Laura dengan frustasi menutup wajahnya kini dia menangis di atas Kasur yang di kelilingi Bucky, Nathan dan Krista yang kebingungan.
"Ra?!" ucap Nathan yang langsung dipeluk Laura karena dia berada sangat dekat dengannya. Laura tak berhenti menangis.
"What happened?" Tanya Bucky, Laura menceritakan kejadian itu dia benar benar tak melewatkan satu momenpun.
"I go back in time and change it but I can't" ujar Laura mengakhiri cerita. Dia senang sempat bertemu Miko dan menjalin pertemanan dengannya, dia satu satunya yang tidak selamat berada di dekat Laura sejak menjadi penyihir.
"Aku tak menyangka kamu melakukan itu Ra" Ujar Nathan mengetahui Laura sebelumnya memiliki partner dan dia masuk organisasi yang kejam, Nathan terkejut dengan itu
"umurku sudah 100 tahun apapun bisa terjadi Nathan" ujar Laura.
"Aku cemburu pada Miko dia pasti senang hidupnya dikorbankan untuk orang yang ia cintai" Ujar Bucky, "Dan orang yang di cintainya adalah adikku" lanjutnya, Laura senang Bucky memanggilnya adik.
"Aku juga cemburu pada Miko, bisa menjadi partner pertama dan selalu di lindungi oleh Laura" ujar Nathan ikut ikutan. Laura pun tersenyum dan memeluk mereka berdua, dia akan selalu mengingat Miko.
"Aku juga ikutan" ujar Krista yang langsung di peluk Laura.
Miko memberinya ini semua. Kali ini giliran Laura memberikan apa yang Miko mau. Laura kini sudah bangkit, dia merenovasi rumahnya bersama sama.
"Desain yang bagus" ujar Sam yang memperhatikan rumah Laura yang sudah selesai di renovasi.
"Siapa dulu yang buat? pacarku gitu loh" Ujar Nathan.
"Iya deh" jawab Sam
Flashback
Laura tidak kembali selama seminggu, Nathan mencoba mencari jejak Laura, tapi sepertinya Laura benar benar tahu bagaimana menghindari Nathan. Nathan pergi ke beberapa hutan tapi nihil.
"Nat aku yakin Laura akan kembali" Ujar Krista.
"Aku tidak akan menyerah" ujar Nathan, dia benar benar tidak menyerah.
Pergi ke beberapa tempat sampai akhirnya dia kembali ke rumah dengan bersimbah darah. Nathan menceritakan ke Krista dia sedang dalam wujud serigala di dalam hutan, tiba tiba saja banyak pemburu yang benar benar professional, wujud serigala Nathan yang tidak sebesar serigala alpha pun menarik perhatian pemburu, yang akhirnya mendapat luka luka itu.
"Sudah ku katakan dia tidak mungkin berada di daerah jangkauanmu" ujar Krista yang sedang mengobati luka di tubuh Nathan.
"Baiklah, aku akan pergi lebih Jauh" Ujar Nathan.
"Nathan" bentak Krista berhenti mengobati Nathan.
"Dia orang yang sangat ku sayangi" ujar Nathan.
"Lalu bagaimana denganku?" Tanya Krista, yang membuat mereka berdua pun hening tangan kanan Nathan menarik pinggul Krista dan tangan kirinya memegang kepala Krista, ya apalagi yang mereka lakukan selain berciuman?.
Ya cukup lama mereka melakukan itu sampai Krista tak sengaja menyentuh luka Nathan.
"AWWWWW" mereka pun terkekeh bersama.
Saat itu pun mereka berpacaran.
Flashback off
.
∆∆
.
Maaf ya guys dikit soalnya ini part terakhir dari chapter 2, chapter 3 akan di lanjut setelah film ke 4 captain America hadir ya kalau gak film atau series yang ada bucky di masa setelah tfaws tq udah mau baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother || Bucky Barnes [On Going]
Fiksi Penggemar[On Going] Kakak ku seorang Winter Soldier, Sejak kecil kami tidak dekat, saat aku mencoba bertahan hidup dia hampir membuatku mati, tapi aku satu satunya keluarganya yang masih ada. Kini dia mau memperbaiki hubungan kami, ya aku juga tidak berharap...