4. Mangsa baru

5.7K 691 75
                                    

Aku turun dari motor ninja milik Elang. Gara-gara Nisa yang meminta jadinya aku terpaksa pulang di antar cowok gilak ini.

"Eh eh main pergi aja.  Masa gak bilang makasih sama pacar?"

Aku menoleh lalu menjulurkan lidah ku.  Setelah itu aku berlari memasuki rumah.  Setelah masuk aku pun sengaja mengintip dari dalam jendela.

Aku melihat Elang tertawa sambil mengenakan helmnya.  Tawa itu mirip sekali dengan Kak Ares.

Dengan rasa rindu aku pun menyentuh dada ku yang sedikit terhenyut.  Mata dan senyuman Elang 100% mirip dengan Kak Ares.  Yang membedakan mereka hanyalah karakternya saja.

Durrk.

Aku mendengar suara benda jatuh dari arah dapur.  Dengan buru-buru aku berlari menuju dapur.

"Ariel!"

Aku terkejut Ariel terbaring di lantai dengan luka gigitan di lengan kanannya dan lehernya. 

Ariel Spencer adalah teman Kak Kara.  Ariel tinggal di pulau hilang.  Dia adalah vampire yang menguasai ilmu teleportasi. Terkadang dia datang mengunjungi kami.

"Hhhh aku melarikan diri dari akademik"

"Apa yang terjadi?!"

"Akademik di serang monster serigala. Mereka membantai seluruh akademik"

Aku tercengang. Kekuatan monster serigala berkembang lebih pesat.

Ariel pun muntah darah.  Lukanya sangat dalam.

Aku bangun berdiri mengambil pisau di meja.

Sebenarnya Kak Kara melarang aku memberikan darahku untuk kaum vampir tapi aku tidak tega melihat Ariel kesakitan.

Rambut panjang Ariel mulai menghitam yang artinya sebentar lagi dia akan mati.  Aku tidak ingin teman baik Kak Kara mati begitu saja.

"Buka mulutmu"

Aku menggoreskan telapak tangan ku.  Lalu ku arahkan darah yang mengalir ke bibir Ariel.

Ariel melihat ku.  Dan aku melihatnya.  Aliran darah ku di teguk.  Rambut Ariel kembali berwarna pirang.

"Ahh" aku meringis merasakan luka goresan telapak tangan ku di jilat Airel

"Darahnya harus di hentikan"

Aku lihat Ariel sangat khawatir.  Dia menjilati bagian luka ku.  Air liurnya menutupi luka ku.

"Aku tidak apa-apa" aku pun menarik tanganku menjauh

🧛🧛


PLAK!

"Kamu menerima darah Kayla!" bentak Kak Kara di depan Ariel

"Aku tidak memintanya" lirih Ariel sambil menyentuh pipinya sudah memerah

"Kak.  Ini bukan salah Ariel.  Tapi aku yang memberikannya"

"Kamu tahu Kay?  Kalau Ariel bisa teleportasi dan dia pasti akan memberitahukan kaum vampir kalau darah kamu bisa mengobati luka kami!  Dan kamu bisa di buru!!!"

"Tidak akan aku beritahu!" yakin Ariel

PLAK!

Tamparan keras itu sukses merobek sudut bibir Ariel.  Dengan sorot mata datar dia membusungkan dadanya.  Ternyata dia malah menantang Kak Kara.

"IYA.  KECUALI KAMU MATI!!!"

"Kak jangan..."

Aku mencegah Kak Kara yang ingin membunuh Ariel.  Aku tahu pasti kalau Kakak ku sangat mengkhawatirkan aku. 

Jika darah ku bisa jadi obat maka aku akan di paksa untuk menjadi obat mereka dalam pertempuran besar.

Dengan hati-hati aku berusaha melerai ketegangan di sini.

Kak Kara yang murka dan Ariel yang pasrah mati di tangan sahabatnya sendiri.

🧛🧛


Beberapa hari berlalu.  Seperti biasa aku di kejar-kejar Elang.  Seperti biasa aku juga berhubungan dengan Kak Kara.

Hubungan Kak Kara dan Ariel kembali dekat seperti di Akademik dulu.

Tapi malam ini aku tidak tahu kenapa tertarik dengan Ariel yang hanya mengenakan lingerie transparan.

Rambut pirangnya sangat panjang melebihi pinggang.

Aku mendekati Ariel yang lagi duduk.  Aneh aku punya hasrat  ingin menyentuh kulit putih pucat di sana.

"Kenapa Kay?"

Aku duduk di pangkuan Ariel.  Dia kaget lalu mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Kamu suka dengar aku dan Kak Kara mendesah.  Kamu juga suka mengintip kami kan"

"Jangan begini Kay.  Nanti Kara melihat"

"Kak Kara tidak akan marah"

Aku menyentuh dada Ariel yang berukuran lumayan. 

"Ah"

Aku tersenyum mendengar Ariel mendesah.  Dengan kedua tanganku kembali meremasnya

Ukuran payudaranya lebih besar dari Kak Kara.  Jika begini tidak salah jika aku ingin menyusu.

Aku angkat lingerie Ariel.  Dia tidak menolak.  Dia bahkan mendesah panjang ketika nippelnya aku masukan ke dalam mulut ku.

"Aaaahh Kay"

Aku menyedot kuat payudara kirinya.  Payudara kanannya aku bejek-bejek sampai dia merintih.  

"Aargghhh.... Kay.. a... aku gaa kuat"

Aku tersenyum merasakan tubuh Ariel bergetar.  Aku pun terpaksa melepaskan emutan di nipple nya.

"Ayo honey..~~" suara ku sedikit menggodanya.  Sukses aku menciptakan wajahnya yang putih pucat kini tersipu malu dengan pipi memerah seperti buah tomat

Aku mendekatkan wajah ku.  Melumat ganas bibir Ariel.  Yeah Ariel membalas ciuman ku.

Kami bercumbu panas dan liar.  Apa aku sudah tidak waras menikmati cumbuannya?  Sekarang panggil aku jalang gila...  Karena aku menginginkan Ariel sahabat Kakakku.



















To be continued.

Kok gw tambah rusak🗿 🗿


















Jum'at, 29-Oktober-21
Jakarta, 05:26 am

My Sister Is VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang