पंज

3 1 0
                                    

"Will yg ini bagus" ella menunjuk sebuah gelang berwana rose gold

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Will yg ini bagus" ella menunjuk sebuah gelang berwana rose gold.
"Boleh tuh masukin gih" ella segera memasukkan gelang tersebut di keranjang kecil yg dibawa wildan.

"Apalagi?" Tanya ella
"Udah deh ini aja udh lumayan" ella mengangguk dan mengekor wildan ke arah kasir.

Selesai pembayaran wildan mengajak ella untuk ke bioskop.
"Nonton apa?" Tanya ella dgn mata yg asik ke layar.

"Horror mau?"
"Ga dulu deh"ucap ella
Wildan tertawa meremehkan.

"Yaelah udh gede masih takut hantu, kalah ama bayi masih kecil udh main ama hantu" ella menatap wildan tajam.

"Bacot ya ayo nonton" wildan mengangguk semangat dan berlari kecil.

"Yuk langsung masuk" ella membulatkan matanya.
"Cepet banget" gumam ella

"Ayo kursi apa?" Ella bersemangat saat naik ke atas.
"Lu di A1 gw di A7" ella berhenti sebentar saat mencerna ucapan wildan.

"Maksud?" Tanya ella
"Lu disana, dan gw disini"
Ella melotot tangannya bergerak untuk memukul bahu wildan kencang.

"Ella ajg sakit"
"Lu lbh ajg,babi gamau sendiri ayoo sama gw" ella menarik tangan wildan.
"Gaada" wildan menepis tangan ella dan duduk di bangkunya.

Ella menatap wildan sengit dan berjalan ke arah kursi nya dengan menghentakkan kakinya.

Jujur saja sekarang yg nonton hanya beberapa org soalnya masih jam 11 pagi.
Lagipula film nya sudah tayang sejak 3 hari yg lalu.

Di barisan ella ada 2 org yg duduk tidak tau kalau barisan wildan, lagian ella tidak mau tau.

Ella memasang pewaktu selama 1 jam 27 menit, selesai nonton 1 jam 30 menit , 2 menit buat rapi rapi.

Ella memasang airpods nya dan memejamkan matanya.

☆☆☆☆☆☆

Dttttdrtrttttt
Drrttttt

Mata ella terbuka dlm sekali hentak ia spontan mematikan pewaktunya.

Lalu setelah itu ia menyentuh dadanya.
Hanya dering alarm iP yg mampu membuat dirinya seketika terbangun.

Ella langsung merapikan rambutnya, melebarkan matanya dan meregangkan otot ototnya. Ia melirik ke kiri dan melihat wildan yg tak menghalangi matanya untuk menonton bahkan ia juga tersenyum sesekali.

Ella menggaruk tengkuknya merasakan hawa yg aneh, bagaimana bisa wildan begitu santai.

Tepat semenit kemudian lampu theater hidup terdengar helaan nafas bahkan suara tertawa dari beberapa org yg dtg bersama temannya.

𝐁𝐞𝐬𝐭𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝?  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang