35 tahun penjara sebenarnya bukan hukuman setimpal untuk perbuatan sekeji itu, tapi Taehyung didiagnosa memiliki kelainan mental yang membuatnya bisa melakukan hal-hal diluar nalar ketika emosinya tidak terkendali. Taehyung tidak mendatangkan seorang pengacara, tidak mengelak sedikit pun semua tuduhan-tuduhan yang Jaksa ucapkan.
Taehyung tidak peduli lagi akan kehidupannya. Bahkan dia merasa tak ada gunanya hidup dalam penyesalan dan kesedihan yang mendalam seperti ini.
Taehyung merasa jiwanya sangat kosong. Dia sangat merindukan Lisa dan ingin selalu bersamanya.
Hari kedua di sel sementara—karena masih menunggu sidang berlanjut— Taehyung memutuskan mengakhiri hidupnya dikamar tahanan, dengan harapan bisa bertemu kembali dengan kekasihnya.
//
Gadis itu membenarkan letak kacamata hitamnya. Rambut cokelat panjangnya diikat tinggi, mempermanis tampilannya yang mengenakan pakaian hitam-hitam matching.
Jennie menatap datar batu nisan dihadapannya, yang tertulis rapi sebuah nama yang dikenalinya; Lalisa Kylie.
Lisa—adik tersayangnya yang ternyata hanyalah anak yang diadopsi sejak masih bayi—akan tetap menjadi adiknya setelah apapun yang terjadi dimasa lalu. Kematian ayah mereka memang diakibatkan oleh Lisa, tetapi gadis itu tak bersalah sepenuhnya.
Lisa hanyalah gadis polos yang ingin mempertahankan kesuciannya... Dari ayah angkatnya yang bejat. Itulah kisah masalalu yang membuat Lisa pergi sejauh-jauhnya.
Tanpa sadar, airmata Jennie terjatuh, dan dadanya terasa sangat sesak. Jennie merindukan Lisa yang pergi sejak lima tahun lalu. Dan kini, Jennie menemukannya kembali, tetapi semuanya sudah terlambat.
Lisa pergi selama-lamanya. Jennie takkan bisa memeluknya lagi, sebesar apapun rindunya.
//
"Aku punya sebuah kabar, hyung." Jeon Jungkook memasuki ruangan milik kepala kepolisian.
"Hmm," sahut Namjoon yang tengah sibuk dengan tumpukan berkas diatas mejanya yang tercecer.
Jungkook menjilat bibir bawahnya sedikit ragu, "Kim Taehyung, tahanan yang kemarin bunuh diri itu, sangat mirip sekali dengan teman sekolah SMP-ku di Busan. Benar-benar mirip. Tapi namanya Kim Soonjin."
Namjoon menaikkan sebelah halisnya dibalik kacamatanya tanpa menoleh, "Kau serius?"
Jungkook mengangkat bahu. "Kim Soonjin membunuh ibu dan adik perempuannya, lalu dia menghilang entah kemana. Sekitar 10 tahun lalu."
Namjoon menoleh, pria yang menjabat sebagai kepala kepolisian itu menatap Jungkook yang menyender dikursi, "Kenapa baru bilang sekarang?"
"Aku baru mengingatnya, hyung."
"Hubungi Jimin, kau bantu dia untuk mencari tau keberadaan keluarganya Kim Taehyung." Ucap Namjoon.
Jungkook mengangguk. "Sudah kuhubungi. Aku pernah mengenal kakak laki-lakinya. Kuharap itu memang benar Kim Soonjin."
Namjoon menatapnya, "Tolong atur saja." Pria itu beralih mengutak-atik komputernya dengan lihai.
"Siap." Jungkook hendak pergi dari ruangan Namjoon sebelum atasannya itu memanggilnya.
"Ada apa?"
Namjoon membuka kacamatanya, menggosok matanya yang memburam. "Aku dengar dari Jimin jika kau juga mengenal Lalisa Kylie? Apa itu benar? Dia tak memberitahu lengkapnya."
Jungkook menghela nafas dan tersenyum kecil, "Aku cukup mengenal dekat keluarganya saat SMA. Kami teman sekolah... Dan dia mantan pacarku."
«| t h e e n d |»
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIVE | taelice
Fanfiction"I love you so bad, Lisa." Lisa tidak tau jika rahasia yang selama ini ia sembunyikan akan menjadi petaka besar. Dibuat pada April, 2020 Dipublish pada Januari, 2022