trouble

278 42 1
                                    

3 bulan kemudian.

Taehyung mengusap-usap rambut cokelat Lisa. Gadis itu menidurkan kepalanya dipaha lelaki itu sembari memainkan ponsel milik mereka bersama. Sesekali Taehyung akan mencium pipi dan bibir Lisa, yang gadis itu terima dengan senang hati.

"Oh, Oppa, ada pesan dari bos pabrikmu."

Taehyung mengambil alih ponsel, membuka pesan yang Lisa maksud.

"Oh tidak..."

Lisa memperhatikan raut wajah Taehyung yang berubah.

"Oppa...ada apa?"

Taehyung menggeleng. Dia menyentuh kulit pipi Lisa dengan satu tangannya. "Aku harus pergi sekarang, ada masalah dipabrik."

Lisa mengangguk, menyentuh lengan Taehyung dipipinya. "Baiklah, Oppa."


//

Saat seseorang mengetuk pintu rumahnya dari luar, Lisa bergegas menyahut dan membuka pintu tersebut. Yoongi berada disana. Anak dari pemilik rumah susun huniannya, yang merangkap sebagai pengelola. Pria pucat itu tersenyum angkuh dan masuk kedalam tanpa basa basi. Mungkin karena merasa memiliki kekuasaan.

"Dimana kekasihmu, Lisa?"

Lisa mengikuti Yoongi dari belakang dengan gugup. "A-ah, dia sedang ada urusan."

"Kau tau? Kekasih miskinmu itu belum membayar sewa rumah bulan kemarin, dan akan menjadi dua bulan setelah empat hari mendatang nanti."

Lisa mengusap rambutnya dan menggigit bibirnya sebelum menjawab, "Y-ya, aku sudah tau. Ka-kami akan segera membayarnya, Yoongi."

Yoongi berbalik menghadap Lisa. Menatapnya dengan tatapan intimidasi seperti biasanya dia.

"Kapan?"

"Secepatnya. Mungkin akan segera kami bayar untuk dua bulan."

Yoongi terlihat menaikkan sebelah alisnya. Tersenyum remeh pada gadis itu.

"Baiklah. Aku tunggu uang itu empat hari lagi. Datanglah langsung kerumahku."

Lisa mengangguk.

"Atau Lisa..." Yoongi menatapnya dengan angkuh. "kau bisa saja melakukan seperti delapan bul—"

Lisa menggeleng dan segera memotong ucapannya.

"K-kami akan segera membayarnya. Ya. Empat hari lagi."

Yoongi hanya mengangkat bahunya dan keluar dari rumah dengan bersiul, menghampiri flat lainnya.

Gadis itu menghela nafas. Menutup pintu setelah kepergian Yoongi.

//

"Apa?! B-bagaimana bisa pabrik itu mengalami kebakaran?!"

Taehyung hanya mengacak rambutnya gusar melihat Lisa yang terkejut mendengar penuturannya.

Gadis itu menghampiri Taehyung yang duduk dikursi.

"Bukankah besok lusa adalah waktunya pengambilan gajimu, Oppa?"

Taehyung menggeleng. "Tidak ada yang tersisa dari pabrik itu. Semua pegawai terpaksa diberhentikan tanpa gaji selama tiga bulan ini."

"Tak sepeserpun?"

Taehyung mengangguk. Terlihat sekali gurat sedihnya. Lisa tak sadar jika dia sudah luruh dengan airmata. Bagaimana tidak, mereka sangat butuh uang saat ini. Untuk membayar sewa rumah, membeli makanan, dan keperluan lainnya.

Gaji Lisa sebagai pelayan Bar setiap malam sangat tidak mencukupi untuk semua itu. Bisa dibilang, hanya cukup untuk membeli makan sehari-hari.

Lisa memejamkan matanya kuat. Dia tak bisa untuk mengulang kejadian yang lalu. Sangat tidak bisa.

ALIVE | taeliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang