"Aku tidak berurusan dengan orang gila," kata Veda dingin. Langsung beranjak dari bangkunya meminta penjaga mengantarnya kembali ke dalam sel.
"Tunggu, lihat dulu ini," seru pria itu memutar video di tablet yang sedari di pegangnya.
Veda memperhatikan sebentar, dia melihat beberapa makhluk aneh yang melawan dua orang berkekuatan aneh. Lalu, dia menemukan seseorang di dalam video, seorang yang sangat dikenalnya.
"Abimanyu?" desis Veda sukar percaya.
"Benar, dia Abimanyu yang sangat kau kenal, dan bisa kau duduk lagi, akan kujelaskan semuanya."
Veda mau tak mau kembali duduk. Pria itu menjelaskan dengan saksama kepada Veda, meski agak sulit untuk dicerna dalam logika manusia normal.
"Jadi, apa kau ingin membuktikan kebenarannya sendiri?" tanya pria itu kepada Veda.
***
Veda kini duduk di samping pria itu yang mengemudikan sedan hitam. Dia kini menghirup udara bebas setelah sekian lama mendekam di penjara."Apa kau ada rokok?" pinta Veda.
Pria berjas mengambil sebungkus rokok dan korek di kemejanya dengan tangan yang bebas.
Ketika Veda sedang menikmati rokoknya, tiba-tiba mobil depan berhenti mendadak.
"Apa ada kecelakaan?" tanyanya.
Seolah menjawab pertanyaannya, mendadak tanah bergetar hebat. Orang-orang di depan keluar dari mobil dan berlari menjauh seolah menyelamatkan diri.
Veda yang penasaran keluar dari mobil, matanya membelalak ketika dia melihat seekor makhluk aneh sedang menarik tubuh manusia dan memakannya hidup-hidup.
"Makhluk apa itu?!"
Makhluk itu setinggi kurang dari 3 meter, rambutnya gimbal panjang, kakinya empat dan dua tangan kurus panjang. Kulitnya hitam mengilap dan berlendir.
Pria berjas mengambil pistol di pinggangnya, dia juga berusaha menghubungi markas.
"Hei, awas!" teriak Veda.
Pria itu menoleh, namun terlambat sesuatu mencuat menembus dadanya mirip tentakel dengan ujung tajam.
Monster kedua muncul, bentuknya mirip campuran antara gurita dan singa.
Veda berguling mengambil senjata yang dijatuhkan oleh pria berjas, dia memberondong peluru ke arah makhluk aneh yang membunuh pria berjas.
Makhluk itu mundur perlahan, peluru itu menyakitinya tapi tak berefek parah padanya.
Si makhluk gimbal tiba-tiba melompat di depan Veda, dia meninju pria itu keras-keras hingga terbang beberapa meter, terhempas, punggungnya membentur badan mobil.
Veda berjengit sakit. Dia menjatuhkan pisau dari tangannya, pisau yang diambil dari saku pria berjas bersamaan dengan senjata api. Bilah pisau itu meneteskan cairan mirip darah namun berwarna hijau toska.
"GRAAAAHH!" makhluk berambut gimbal meraung marah. Dia mencopot pintu mobil lalu melemparnya ke Veda.
Veda melompat menghindar, namun rupanya itu hanya pengalih perhatian makhluk itu menerjang pemuda itu, menghempaskannya ke belakang. Tak berhenti di sana, dia menarik kaki Veda dan menghantamkannya ke tanah.
Veda berjengit, berteriak tanpa suara, merasakan kesakitan di sekujur tubuhnya. Meski kesakitan, dia reflek berguling ketika makhluk tadi ingin membunuhnya.
Veda mencoba bangkit berdiri, namun dia terlampau lelah dan sekujur tubuhnya kaku, dia mulai pasrah akan kematiannya.
Kali ini monster kedua menyerang dengan tentakelnya, ketika akan mencoba melilit tubuh Veda, pemuda itu menyambar pistol yang terjatuh tak jauh dari jangkauan tangannya. Dia langsung memberondong kepala monster sampai peluru habis hingga tewas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aegis: Anunnaki
FantasyMau lihat Gray, Ethan, Gwen, Rhea, Veda, dan Julius dalam satu universe? Silakan baca cerita ini. Note: Very Slow Update