Chapter 1

540 75 15
                                    

"Apa kau yakin itu tidak berbahaya, Nona Gwen?" tanya Kara lirih melihat dari balik kaca di tempat penelitian benda langit milik keluarga Morgan.

"Jangan khawatir, ini sama sekali tidak berbahaya menurutku," kata Gwen percaya diri.

Sudah seminggu berlalu sejak batu aneh itu diambil di hutan. Gwendolyn Sheera dan tim dari Morgan Tech terus menelitinya sejak saat itu.

"Aku yakin sekali ini bukan pecahan meteor, apalagi menghitung jalur lintasan ketika berada tak di luar sana, ini lebih mirip alat yang dikendalikan dibanding batu angkasa biasa," papar Gwen. "Bentuknya juga presisi, dan seperti sengaja dibuat."

"Apa ada alien yang memata-matai kita, Nona Gwen?" tanya Kara. "Maksudku makhluk yang belum terbukti kebenarannya seperti mereka, jika memang ada, kenapa susah payah memata-matai kira?!"

"Mungkin, ingin memperbudak kita," gumam Gwen.

"Memperbudak?"

"Betul, bisa jadi kan. Lagipula dalam sejarah, negara-negara yang lebih unggul dalam segala aspek pasti ingin menjajah negara lain yang lebih lemah, bisa jadi mereka juga berpikir demikian," tukas Gwen enteng.

Kara merinding ketika membayangkan ada sepasukan alien menyerang bumi, dan memikirkan dirinya disiksa untuk dijadikan pekerja paksa.

Seolah membaca pikiran Kara, Gwen memegang bahu gadis itu, kemudian berkata, "Jangan cemas, santai saja, aku yang akan membunuh alien-alien itu."

***
"Aku ngantuk sekali," gumam seorang peneliti di kantor pusat NASA, sembari mengaduk kopi yang baru saja dibuatnya.

Dia kembali ke meja kerjanya, matanya yang mulai lelah dipaksa lagi menatap layar monitor, mengawasi pergerakan benda-benda langit, terutama yang mengarah ke Bumi.

"Apa nih?" batinnya, ketika melihat sesuatu seperti bayangan hitam besar, muncul di sekitar sabuk asteroid, antara Planet Jupiter dan Mars.

Pria itu menyeruput kopinya, lalu mengucek-ucek matanya. Sepertinya dia ingin tahu apakah benar-benar melihat keanehan di layar monitornya.

Ternyata memang ada sesuatu yang muncul, mirip lubang hitam.

"Ah sialan," umpatnya setelah memastikan beberapa kali kalau penglihatannya benar-benar tidak salah.

Dia buru-buru melaporkan penemuan ini kepada atasannya. Penemuan besar ini langsung direspon dengan cepat, namun mereka tak buru-buru menyebarluaskan kabar ini karena harus memastikan secara betul penemuan aneh itu.

***
Gwen dan Kara sedang mengamati proses pemindaian batu tersebut. Ilmuwan lainnya menulis untuk laporan mereka.

Di tengah penelitian tiba-tiba listrik mati menyebabkan proses pemindaian terhenti.

"Apa yang terjadi sih?" ketus Gwen kesal. "Cepat nyalakan generator cadangan!"

Ternyata pemadaman listrik tak hanya di wilayah pusat penelitian morgan, kejadian ini meluas hingga satu provinsi. Pihak penyedia layanan listrik belum tahu penyebabnya, mereka masih melakukan investigasi lebih lanjut mengenai hal ini.

Penelitian terus dilanjutkan dengan generator cadangan milik Morgan Tech. Gwen masih bertahan dengan intuisinya kalau batu yang ditemukan memiliki energi yang melebihi teknologi nuklir.

"Kupikir itu hanya batu biasa, Nona Gwen," celetuk Kara.

Gwen melirik ke Kara. "Kalau batu biasa tak mungkin menyimpan energi sebesar ini, kemungkinan memang kita akan menemukan energi alternatif lain," ujarnya optimis.

Seorang ilmuwan yang mendeteksi adanya pergerakan aneh di layar monitor, berteriak untuk menghentikan proses pemindaian.

"Ada apa kau ini tiba-tiba berteriak kayak orang kesetanan?" tanya Gwen bersungut-sungut.

Aegis: AnunnakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang