Hari ini gue kerja, tiba-tiba ada pesan masuk dari Daniel
Setelah mendapat pesan itu gue ke kamar mandi dengan mata berkaca-kaca
"Eeee, Lo kenapa?" Tanya wanti teman gueSesampainya dikamar mandi
"Kok gue lari yah?"
"Kan dia bukan siapa-siapa gue"
"Kan gue harus kerja"
"Kenapa harus serumit ini sih" dialog ku sendiri
"Han, Han buka pintunya" teriak Juna yang mengedor-ngedor pintu
"Han, Lo kenapa" tanyanya lagi
"Gue nggak papa" teriak gue dibalik pintu
"Yaudah buka dong pintunya" teriaknya lagi
"Gue udah bilang gue nggak papa"
"Apaan sih loh, gue mau masuk juga kebelet nih"
"Ya maap" sambil keluar dari kamar mandi
"Makanya jangan baperan jadi orang" katanya lalu masuk ke kamar mandi tapi sebelum itu dia menyentil kepala gue
"Kurang ajar Lo" sambil memukul-mukul nya dan dia langsung lari masuk ke kamar mandi
Oh iya tentang kamar mandi di restoran ini punya 2 tempat WC yang pertama untuk pelanggan dan yang kedua khusus untuk pekerja restoran
~OOO~Gue melanjutkan pekerjaan gue dan gue mendapat pelanggan yang 'wahhhh' lah bagi para cowo
"Ada yah orang kaya dia didunia ini tinggi, putih, punya lesung pipi, gigi gingsul, alisnya tebal diborong semua sama dia" kata gue kepada juna setelah mengantarkan pesanan cewe itu
"Loh juga cantik"
"Masa sih" kata gue salting
"Kalo loh putih, tinggi dan bikin adem bukannya selalu bawa hawa-hawa haredang" lanjut Juna
"Pacaran aja tu sama kipas angin, diakan tinggi, putih, sama bikin adem, oh ya, sekalian sama bihun diakan juga langsing" kata gue dan ninggalin Juna
"Lah kok ngamuk" teriak juna yang melihat ku meninggalkannya
"Bodo amat" jawab ku ke juna"Loh juga cantik kok kalo Lo mau jadi ratu dihati gue tapi sayang yg ngincar Lo banyak" kata juna didalam hati
"Yang bahkan gue nggak tau Lo milih siapa nantinya, tapi gue tau siapapun yang Lo pilih nanti persahabatan kita berempat bakalan hancur" lanjut juna"Bang, ada yang nyariin tu" kata pegawai kepada juna
"Siapa?" Tanya Juna
"Nggak tau, tapi yang jelas dia ganteng, putih, tinggi"
"Dasar buaya betina"
"Oh, iya tu si Hana mau nawarin menu ati² saingannya nambah" kata pegawai itu dan lari terbirit-birit karena takut gajinya dipotong
Di restoran ini semua pelayan (yg bekerja di restoran ini) semuanya udah tau tentang cinta segiempat yang mereka jalani bahkan ini menjadi taruhan bagi mereka "siapa yang akan dipilih oleh Hana nanti?""Mo pesen apa?" Kataku yg melayani pelanggan
"Mie goreng aja sama es teh" katanya
"Ok"
"Eee, tunggu mo bilang hp aku xiomi dan kartu aku tri lohh"
"Terus?" Tanya gue
"Kayaknya kita cocok deh jadi xiomi is tri"
"Apaan-apaan nih katanya kawan kok kayak lawan" teriak Juna dan menuju kearah gue
"Hey ngaca braderrr" jawab cowok itu
"Kalau Lu nggak tau malu, paling nggak Lu tau dirilah" balas Juna
"Udah udah" kata gue yang melihat perdebatan mereka
"Emang yang goodlooking selalu dibela"
"Emang kenapa kalo gue cakep" jawab juna
"Bapak gue tajir nggak usah maen maen"
"Iri?, Bilang bosss" Jawab Juna
"Udah ah gue capek" kata cowo itu
"Apa kabar Lo?" Tanya Juna
"Good, klo Lo?"
"Eh kalian temenan?" Tanya gue
"Iya emang kenapa?"
"Nggak sih yaudah gue kebelakang dulu" kata gue dan pergi
"Jaga tuh pandangan nya" peringat Juna
"Bacot lu"