~•••~
Pukul 2 Siang hari di liyue.
Sebelumnya Sanny berkunjung ke Wangsheng funeral parlor ingin bertemu Morax sahabat lamanya. Ia berkata sore hari ingin mengunjungi guili plains, karena hari masih siang ia masih punya waktu, maka itu ia berkata ingin tidur sebentar, berposisi duduk dan kepalanya di atas meja. Boneka kecil naga Ophelia yang sebelumnya ia beli di jadikan bantal. 20 menit berlalu, Morax atau Zhongli masih setia di sampingnya
(BRAK!)
"YAHOO~"
Suara dobrakan pintu terdengar bersamaan suara seorang gadis yang penuh energi dan ceria."Tuan Zhongli!"
Sapa gadis itu pada Zhongli yang langsung meletakkan jari telunjuknya didepan mulut. Gadis bersurai cokelat tua yang memudar menjadi merah tua di ujung dan mata merah dengan pupil berbentuk bunga"Woah! Tuan Zhongli membawa cewek!"
Gadis itu berteriak sambil menunjuk kearah Sanny yang lagi tidur, Sedangkan Zhongli menepuk keningnya. Sampai akhirnya Sanny terbangun, ia membuka mata dan terlihat sepasang manik merah ruby yang jernih dengan pupil seperti ularGadis yang sebelumnya berteriak itu langsung terpaku, melihat mata Sanny dan wajah Cantik, manis miliknya bahkan surai putih yang tergerai panjang selembut sutra itu. Sanny menaikkan kepalanya, ia melihat kanan dan kekiri
"Sial! Ini jam berapa? Seharusnya aku ke Guili plains"
Karena Sanny masih belum sadar sepenuhnya, ia langsung berdiri dan berlari keluar melewati gadis bersurai cokelat tua yang mematung."Tu-tunggu Mingliang! Ini masih siang!"
Teriak Zhongli, tapi terlambat karena Sanny sudah keluar duluan. Zhongli menghela nafas lalu kembali duduk, sekilas melihat gadis yang mematung itu dengan wajah mulai memerah seperti kepiting rebusZhongli yang melihat itu menaikan sebelah alisnya, dan bertanya
"Master Hu, anda kenapa?"
Gadis itu tak menjawab malah menutup semua wajahnya, hal itu membuat Zhongli semangkin bingung***
Di tempat Sanny sekarang, ia terengah-engah mengatur nafasnya. Karena ia berlari dengan kecepatan super sonik ke Guili plains, saat sadar dan melihat langit yang masih cerah ia memasang wajah kosong
Padahal rencananya ke guili plains sore hari ingin melihat matahari terbenam bersama Zhongli, tapi gagal. Ia pun terduduk pasrah sambil menyentuh tanah
"Bodohnya aku..."
Aura suram memenuhi sekitarnya. Tak lama kemudian, matanya teralihkan oleh bunga berwarna biru mudaIa tersenyum tipis
Sanny berdiri lalu berjalan mendekat ke arah bunga itu
"Sore nanti aku akan kembali lagi bersama Morax"
Setelah mengatakan itu, Sanny kembali ke rumah pemakaman Wangsheng mengingat bonekanya ia tinggalkan di sana***
"Aku kembali"
Sanny sampai di rumah wangsheng. Saat memasuki ruangan, disitu terlihat Zhongli yang duduk sendiri"Selamat datang kembali, Mingliang" Ucap Zhongli, Sanny menggaruk pipinya malu
"Ehehe aku ceroboh"
Ia pun ikut duduk bersebrangan dengan Zhongli. Zhongli menuangkan teh di cangkir lalu menggeserkannya ke arah Sanny. Sanny membalasnya dengan senyum"Bisakah kita kembali ke Guili plains nanti sore?" tanya Sanny, yang di balas anggukan oleh Zhongli
"Baiklah. Sepertinya kebiasaanmu saat bangun dari tidur dan terburu-buru tidak pernah berubah ya, Mingliang"
"hahah, apa itu sebuah ejekan atau pujian"
Canda Sanny, Zhongli terkekeh
"Apa itu terdengar seperti pujian?"
Sannypun ikut tertawa kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
Born as a Descendant of the Sun goddess (Genshin impact)
FanfictionHidup abadi itu tidak menyenangkan seperti yang aku bayangkan. Setelah perang aku harus mencari benda yang di suruh oleh dewi itu, aku tidak tau untuk apa. Lagian aku hanya sebuah wadah ° Female chara X female oc ° Masih amatiran >GxG, Yuri, Shoujo...