7 「 New Beginning☀ 」

532 72 16
                                    

“Sebuah kota kebebasan yang terletak di timur laut teyvat. Dari antara pegunungan dan dataran terbuka lebar, angin sepoi-sepoi membawa aroma dandelion melintas cider lake ke mondstadt, yang terletak di sebuah pulau di tengah laut

~•••~

"Haaah.. Sudah berapa lama ya?"

Seorang laki-laki berpakaian serba hijau dan membawa lyre tengah duduk di atas tangan patung barbatos di katedral. Ia menghela nafas berat, lalu memainkan lyrenya dan menyanyikan lagu yang pernah sahabat lamanya nyanyikan saat pertama kali mereka bertemu. Lagu dan suara yang membuatnya kagum, bahkan sampai sekarang dia tetap menyanyikannya.

'Cepatlah bangun kagura, aku merindukanmu'

¤¤¤

Di tempat lain, sebuah goa dengan pintu masuk yang bercorak matahari dan dua ekor naga tiba-tiba bersinar.

Di dalam goa tersebut terdapat sebuah peti berkaca dengan banyak bunga daisy di sekitarnya. Karena peti itu berkaca dan tembus pandang, jadi kita bisa melihat seorang gadis bersurai putih tengah tergeletak di dalam peti tersebut.

Kemudian gadis yang ada di dalam peti perlahan-lahan membuka matanya, sepasang manik ruby yang jernih dan indah itu membuat seluruh goa tersebut mengeluarkan cahaya-cahaya seperti kunang-kunang yang terbang di sekitar dalam goa.

Gadis itu membuka tutup peti berkaca itu lalu keluar dari peti itu. Ia masih mengumpulkan nyawanya, dan akhirnya tersadar. Ia melihat sekeliling lalu berjalan ke arah pintu besar yang terbuat dari batu itu, tanpa aba-aba ia memukul pintu besar itu yang langsung hancur seperti kepingan-kepingan puzzel.

Berjalan menuju cahaya yang ada di ujung goa dan akhirnya melihat pemandangan yang hijau dan danau biru yang indah. Menghirup udara segar mendengar kicauan burung, dan angin sepoi-sepoi menerbangkan beberapa surai putihnya.

"Rasanya seperti hidup kembali"

"Eh! Apa aku memang hidup kembali yaa.. "
Gadis itu tersentak lalu memasang pose berpikir

'Terakhir kali aku ingat saat salah satu dari keturunan dewi matahari baj***an itu membunuhku, dan aku memberi tahu morax bahwa aku bisa hidup kembali, tapi dengan waktu yang cukup lama'

Gadis itu mengangguk

'Padahal waktu itu bukan aku yang berbicara dan bukan aku yang membunuh semua para sampah itu, melainkan nenek'

'yah.. Sudahlah aku harus mengambil tongkat yang dimaksud nenek itu.. Umm mana jurnalku yaa...'

>••<

Aku mencari buku jurnalku di dalam portal atau cincin matahari, tapi naas aku tidak bisa menemukan jurnalku.

Di dalam jurnal itu terdapat petunjuk, dan tempat penyimpanan tongkat atau The god sun bright stuff, dan hanya aku yang tau. Nenek menyuruhku untuk mengambil tongkat yang aku simpan sejak beratus-ratus tahun yang lalu.

"GAWAT! AKU KEHILANGAN BUKU ITU!"

'ba-bagaimana ini, hanya buku itu satu-satunya petunjuk tempat penyimpanan tongkat matahari nya. Aku bahkan lupa di mana aku menyimpan buku itu?!'

Aku memegang kepalaku sambil berjongkok, mencoba mengingat di mana terakhir kali aku menyimpan buku itu.

"kalau begini tidak ada cara lain selain mengujungi mereka dan bertanya pada mereka"

Aku berdiri lalu berjalan menjauh dari goa dan membiarkan pintu masuk goa itu hancur begitu saja. Sebenarnya bisa saja aku terbang tapi aku ingin berjalan-jalan sambil bernostalgia, melihat sekitar daerah lux dengan banyak bangunan-bangunan yang sudah runtuh.

Born as a Descendant of the Sun goddess (Genshin impact)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang