4. Mengatakan yang sebenarnya

30 3 0
                                    

(Mark POV)

14 Juli 2021

Jay, pria itu memilih pindah apartemen. Ia pindah di kawasan dekat sedikit dengan toko bunga milik Rose. Memang sengaja, karena ia ingin melihat wajah Rose setiap pagi yang tersenyum manis dengan wajah yang terpapar sinar matahari. Terlihat sangat cantik dan natural.

Sedikit menyesal kenapa ia tidak pernah bisa bertemu wanita sawo matang itu setiap pagi atau siang. Kaum sepertinya memang tidak akan pernah bisa terkena langsung dengan sinar matahari.

Ngomong-ngomong soal pindah apartemen, wanita berambut pendek itu juga sudah mengetahui nya. Dan ia turut senang. Di telfon kemarin, Rose mengatakan akan berkunjung sebentar malam nanti setelah toko tutup.

Mendengar itu, Jay terpikirkan akan membuat sesuatu untuk wanita pujaan nya. Jay masih memperhatikan Rose yang sedang melayani pembeli dengan senyum ramahnya di balik jendela hitam. Berapa kali pun pria itu melihat senyuman manis milik wanita sawo matang itu, ia tak akan pernah bosan. Senyuman itu candunya. Dan satu hal kabar gembira yang harus di beritahu. Rose dan Jay resmi menjalin kasih.

Lebih tepatnya bulan lalu saat mereka sedang duduk-duduk di taman sambil memakan eskrim, hanya Rose.

Berjalan kearah laci nakas di samping tempat tidur, ia meraih kotak kayu disana. Membukanya perlahan, disana terdapat banyak sekali barang-barang kecil. Tersenyum saat memikirkan ini adalah barang yang selama ini muncul saat mereka sedang bersama.

Mawar merah yang sudah terlihat layu, tiket bisokop dan bunga mawar kuning, surat-surat kecil yang berisikan isi hati dan permohonan keduanya yang dilipat , berjanji untuk tidak membukanya sampai kapan pun. Ada juga sebuah gelang hitam berbandul bulan dan matahari. Bulan milik Jay dan Matahari milik Rose.

Kenapa bulan dan matahari? Rose bilang, Jay itu hanya aktif waktu malam saja seperti kelelawar dan Rose menyukai matahari karena ketika ada Matahari semuanya jadi terlihat dengan jelas karena pancaran cahaya dari sang Surya.

Mengelus kotak itu, kotaknya akan semakin penuh karena pastinya setiap pertemuan keduanya pasti ada saja barang yang dijadikan kenang-kenangan.

Menutup kembali kotak itu dan mengembalikan nya pada laci nakas. Tatapan nya teralih pada tato berbentuk mawar kecil tepat di pergelangan tangan nya yang pucat. Tato itu tergambar pas di atas nadi yang sudah tak jalan itu.

Kepadamu yang sudah menjadi sesuatu yang berharga untukku.

Bagaimana aku harus mengatakan nya?.

Tentang aku yang seperti ini.

Malam tiba, Jay sudah selesai dengan acara masak memasak nya. Walaupun ia tidak bisa memakan makanan jenis ini tetapi ia terus belajar. Ia ingin cintanya menikmati apa yang ia berikan.

Bel pintu berbunyi, Jay membuka pintu apartemen nya dan melihat Rose dengan senyuman yang manis sambil malambai.

"Hai."

"Hm, hai."

Jay mempersilahkan Rose masuk.

Rose duduk di kursi meja makan, Jay ikut duduk di sampingnya.

ROSE • NCT 127[End✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang