10. Anugerah Terbesar

118 11 0
                                    

Wajah cantik putri kini telah menghiasi dapur pagi itu.. tak banyak yang putri bisa perbuat, tak ada bahan makanan yg bisa diolahnya menjadi masakan lezat.. ya, mereka memang belum sempat berbelanja untuk mengisi stok makanan di kulkas.. Alhasil putri hanya bisa menyajikan nasi goreng.. meskipun hanya nasi goreng, tetapi harumnya sangat lah menyita perhatian, membuat perut yang lapar terasa ingin cepat menyantapnya..

Seseorang kini mulai datang, siapa lagi jika bukan hari.. dengan wajah berseri2 dia menuruni satu demi satu anak tangga, hidungnya tak henti2 nya mengendus aroma nikmat yang disajikan putri melalui masakannya..

"Manusia benar2 repot, mereka harus mengisi perutnya karena kelaparan.. rasa yg sangat menyiksa.. bahkan mereka bisa mati karena tidak makan.." gerutu hari dalam hatinya..

Hari mendongakkan kepalanya, dilihatnya putri telah menunggunya di depan meja makan.. wanita yng tetap terlihat cantik walaupun setelah memasak itu memberikan senyuman manisnya.. lagi lagi senyuman yg tak disukai hari...

"Beruntung karena aku sedang lapar, aku akan mengabaikan semua tipu muslihatmu makhluk jadi jadian.." ucap dalam hati hari

Hari melewati putri dan langsung duduk di meja makan yg telah terhidang semangkuk besar nasi goreng dan sebuah piring di mejanya... Putri pun langsung duduk disisi yang berhadapan dengan hari..

"Sayang.. kita kan belum belanja bahan makanan, jadi maaf ya aku belum bisa masakin kamu masakan enak... hanya nasi goreng yng bisa aku masak.." ucap putri menunduk, terasa malu2

"Enak... enak.." suara itu keluar dari mulut yang penuh makanan, membuat putri mendongakkan kepalanya...

Putri tercengang dan melotot.. seketika nasi goreng yg disajikan dalam mangkok besar itu telah ludes habis di makan oleh hari... dan yg bikin putri lebih tercengang tangan hari penuh berantakan, itu menandakan kalau hari memakan semuanya dengan menggunakan tangannya..

Usai menyantap makanannya, hari langsung meminum 1 botol besar air putih yng tersaji di depan matanya, glek.. glek.. glek.. suara yang terdengar pada saat air itu melewati kerongkongan hari.. Putri hanya bisa ikut merasakan seakan ikut menelan air nya, selepas itu putri menyengirkan bibir nya dengan tatapn mata yg tak habis pikir..

Belum usai rasanya putri terheran dengan semua tingkah hari pagi ini.., kini dy kembali terkejut karena ditinggalkan seorang diri oleh hari.. Hari menghilang dalam waktu singkat ketika putri hendak mengisi kembali minumnya.. putri menghembuskan nafas panjang, karena tak ada sedikit pun basa basi dari mulut hari setelah menghabiskan satu mangkok besar nasi goreng itu..

Bukannya putri tak senang kalau suaminya sangat menyukai masakannya.. tapi tingkah laku hari lebih terlihat seperti orang tak berpendidikan.. seorang lulusan sekolah bisnis di USA dan keturunan konglomerat seperti hari tentunya sangat tahu perihal table manner dan sopan santun di meja makan.. kehilangan ingatan tentunya tak mengubah tata krama seseorang...

"Sebenarnya apa yg terjadi pada hari? Dy seakan menjadi sosok yang berbeda.. berkali2 dy membicarakan soal hantu, dan juga semua kelakuannya.. tidak bisa dibilang wajar.." putri berpikir sejenak sebelum akhirnya ia memutuskan untuk merapikan meja makannya..

Kali ini putri terpaksa menahan laparnya, angan angan ingin makan bersama dan bersenda gurau sambil menikmati sarapan pagi pun sirna.. satu satunya yang bisa putri santap pagi hari ini hanyalah mie instant, kebetulan masih tersisa satu di lemari dapur..

"Ini tidak apa2.. lagian dulu gue juga sering makan mie instant.." gumam putri sembari memasak mie instant

Sembari menyantap mie instant nya, putri memainkan hapenya.. dy hendak berbelanja kebutuhan sehari2, tetapi dy tidak bisa mengajak hari, perihalnya hari telah menghilang dari hadapannya..

"Halo.. ndrii.. temenin gue belanja yok.." ucap putri to the point sesaat teleponnya tersambung..

"Nanti gue cerita ke elo ya.. tp temenin gue belanja dulu..." sahut putri beberapa saat kemudian..

"Okee.. nanti jam 11, gue jemput elo ya.." ucap putri sebelum mngakhiri teleponnya..

Putri menyuap makanan kemulutnya dengan sedikit bengong.. semua terasa begitu cepat bagi putri, putri nyaris kehilangan hari kemarin, tetapi ternyata semua baik baik saja.. hari bahkan terlihat sehat tak merasakan kesakitan setelah insiden kecelakaan yang menimpanya..

"Apa ada gumpalan ya di kepala hari yang membuat dy berubah.. kecelakaan itu mungkin telah berdampak berat bagi harii.." putri berpikir keras mengenai efek kecelakaan itu untuk hari..

"Tetapi biar bagaimanapun gue harus bersyukur, hari tetap ada dismping gue itu udah anugrah terbesar dalam hidup gue.. mau bagaimana pun keadaan hari, aku harus bisa terima, aku harus mengembalikan semua ingatannya.. aku tak akan membiarkan dy berjuang sendiri" tekad putri

Putri mengusaikan lamunannya dan melanjutkan menyantap mie instant goreng yang di masaknya dengan mode pedass, ada sekitar 10 cabai rawit putri campurkan dengan satu piring mi goreng yg tk seberapa bnyak itu, sesekali putri mendesah kepedasan dan meneguk air putih yng baru saja di refill nya tadi...

"Mengapa ini menjadi begitu pedasss" putri mengerang, lidah nya seperti terbakar..

"Biasanya aku bisa makan lebih pedas dari ini.. apa ini efek perasaan yang sedang tak menentu ya.." lanjut putri dengan gerutuan nya.. perlahan tetapi pasti akhirnya putri dapat menyelesaikan sarapan paginya..

Beberapa waktu kemudian, putri telah siap di depan teras untuk pergi berbelanja, ada satu hal yang membuat putri heran kala ituu...

Tbc...

The Lost LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang